Tuesday, 13 February 2018
Home »
» Semarak Menyambut Imlek 2018, 50 Rupang Mandi Kembang
Semarak Menyambut Imlek 2018, 50 Rupang Mandi Kembang
Rentetan ritual jelang Tahun Baru imlek dimulai. Kemarin (11/2), warga Tionghoa di Vihara Dhanagun memandikan rupang atau patung dewa-dewi. Pengurus vihara juga terus berbenah dan membersihkan altar jelang Imlek yang jatuh pada Jumat (16/2) mendatang.
SEDARI pagi kemarin, warga Tionghoa berdatangan ke Vihara Dhanagun, di bilangan Suryakencana, Kota Bogor. Setelah merapatkan sejenak, satu per satu mulai bergerak menyiapkan alat-alat bebersih seperti kuas-kuas kecil, handuk kecil dan air dalam ember-ember yang juga berukuran kecil. Tanpa komando lagi, mereka mulai mengambil rupang atau patung dewa-dewi dari altar dan membersihkannya, perlahan dan teliti.
Ketua Yayasan Vihara Dhanagun, Frankie Sibald mengatakan, kegiatan memandikan rupang rutin dilakukan setiap tahun. Ritual itu dilakukan setelah tanggal 24 penanggalan lunar, atau sepekan sebelum Imlek.
“Dalam waktu tiga hari biasanya diberikan kesempatan untuk bersih-bersih altar dan rupang. Hal ini dilakukan agar saat Imlek vihara dalam keadaan bersih,” ujar Frankie di Vihara Dhanagun, Kecamatan Bogor Tengah, sore kemarin.
Dia menjelaskan, ada sekitar 50 rupang yang dimandikan. Warga Tionghoa percaya, ritual mandi rupang dilakukan saat seluruh roh patung dalam keadaan kosong, dengan cara membasuh patung dengan air yang dicampur bunga mawar, melati, gading dan minyak cendana.
“Patung yang dibersihkan adalah patung Hok Tek Tjeng Sin, Kwan Im Po Sat, dan Kwan Seng Tek Kun dari ruang utama. Sementara dari ruang naga hijau yakni patung Tee Tjung Ong Pho dan dari ruang macan putih ada patung How Ciong Kun dan Kong Tek Tjun Ong. Mereka dianggap sebagai dewa dan dewi berkedudukan tinggi,” jelasnya.
Fankie menambahkan, sebelum melakukan ritual, umat Tridharma diwajibkan untuk melakukan sembahyang dan menyucikan diri. Sebab, menurut kepercayaan umat Tridharma, di dalam patung tersebut diyakini bersemayam roh dewa-dewi yang sangat suci. Tetapi menjelang perayaan Imlek, roh para dewa-dewi meninggalkan patung.
“Pada saat itulah waktu yang tepat untuk membersihkannya. Sembahyang yang dilakukan sebelum pembersihan bertujuan memohon berkah keselamatan. Sementara sembahyang setelah selesai pembersihan, untuk memberitahukan bahwa pembersihan sudah selesai,” imbuhnya.(fik/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Curug Remis, Objek Wisata Baru di Kabupaten Majalengka yang Top Rekomendasi Dikunjungi POJOKJABAR.id, MAJALENGKA – Ada satu lagi objek wisata baru yang harus kamu kunjungi jika berlibur pekan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Yaitu Curug Remis. Curug ini berada di sekitaran Blok Sawiah … Read More
Perpaduan Blok Sawiah dan Curug Remis Jadi Wisata Baru Majalengka Posisi curug Genclang berada di tengah-tengah jalur pendekian Gunung Ciremai via Apuy dan via Palutungan. Bahkan menurut informasi jika diteruskan mengikuti aliran sungai hingga ke hulu akan bertemu dengan jalur pendakia… Read More
Didakwa Korupsi, Tiga Pejabat Ini Bebas Oleh Palu Hakim JawaPos.com - Pengadilan Negeri (PN) Ternate akhirnya memvonis bebas tiga orang terdakwa kasus dugaan korupsi anggaran pembebasan lahan Bandara Emalamo Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) sebesar Rp800 juta. Ketiga pejab… Read More
Mario Teguh dan Kiswinar Teguh Menanti Hasil Tes DNA JawaPos.com– Masalah keluarga Mario Teguh dengan Ario Kiswinar Teguh memasuki babak baru. Setelah memenuhi panggilan Subdit Resmob Diskrimum Polda Metro Jaya pada 3 November lalu, Mario Teguh akhirnya melakukan tes swinar… Read More
Bencana Sepanjang 2016 Sentuh Rekor Tertinggi, Jumlahnya... JawaPos.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis kejadian bencana sementara selama tahun 2016. Hingga kini bencana di Indonesia dari 1 Januari hingga 11 November 2016, tercatat 1.985 kejadian bencana. … Read More
0 komentar:
Post a Comment