Banner 1

Wednesday, 11 September 2019

Penderita Stroke Diberi Obat Gatal, Dokter Gadungan Ini Diringkus Polisi



SUKABUMI-RADAR BOGOR, Dokter Tengku Ismed, begitulah nama yang dipakai KO saat menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan. Pria 54 tahun yang mengaku sebagai dokter penyakit dalam ini ditangkap saat beraksi di Kampung Undrus, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.

Penangkapan KO ini berawal saat dirinya mengobati warga yang sakit stroke. Namun, KO malah memberi obat sesak napas dan obat gatal. Warga pun curiga dan melaporkan dokter gadungan asal Desa Sukaresmi, Kecaatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, ini ke polisi.
KO mengaku sudah dua bulan menjalankan aksinya sebagai dokter gadungan. “Kurang lebih dua bulan menjadi dokter gadungan, kalau merefleksi sudah tahunan,” ujarnya.
Dia mengaku punya tiga pasien di Kampung Undrus yang mengeluh rematik, penyakit gula, dan stroke. KO juga beraksi di Parakansalak dan Klapanunggal.
Selanjutnya di Cibadak, KO mengaku mengobati satu orang dengan keluhan belum punya keturunan. Kemudian di Gegerbitung dia mengaku punya dua orang pasien yang mengeluh penyakit umum seperti darah tinggi.
KO melakukan hal tersebut untuk makan. Adapun tarif berobat dokter gadungan ini hingga Rp400 ribu. “Pertama khilaf dan terpaksa (menjadi dokter gadungan) untuk makan. Tarif satu kali operasi biasanya dari Rp100 ribu hingga Rp400 ribu,” ujar KO.
Ditangkapnya KO setelah terbukti menjadi dokter gadungan spesialis penyakit dalam di daerah Caringin Kabupaten Sukabumi, membuat pihak Puskesmas Caringin angkat suara.
Kepala Puskesmas Caringin, Ade Rahman menyebut di daerah pedesaan seperti Caringin ini memang rawan terjadi penipuan, seperti yang dilakukan KO.
“Kami terus menerus mengadakan semacam penyuluhan untuk mengantisipasi terjadinya hal seperti ini. Kami terus melakukan penyuluhan tentang kesehatan dan pengobatan dengan akses kesehatan yang ada di Caringin ini,” tutur Ade.
Ade menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari petugas puskesmas bahwa ada seseorang yang mengaku sebagai dokter di Kampung Undrus, Desa Caringin Wetan.
Lanjut Ade, pihaknya langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan menanyakan keabsahan betul atau tidaknya ia seorang dokter.
“Kami mengirim petugas puskesmas untuk menanyakan KTP dan KK-nya, apakah betul dia seorang dokter. Dan ternyata memang bukan seorang dokter,” jelas Ade.
KO pun sudah diamankan polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.(hms/ade/suf/run)
baca juga artikel asli di 

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment