Rangkaian SNMPTN 2018 diawali dengan pengisian dan verifikasi pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) pada 13 Januari sampai 10 Februari lalu. Kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran SNMPTN pada 21 Februari hingga 6 Maret. Setelah itu dilakukan proses seleksi sekaligus pemeringkatan berdasarkan nilai rapor serta rekam jejak prestasi akademik lainnya.
Sekretaris panitia SNMPTN 2018 Joni Hermana mengatakan ada beberapa imbauan dari panitia jelang pengumuman SNMPTN. Di antaranya adalah peserta yang dinyatakan lulus seleksi, diharapkan untuk mencermati dan mentaati seluruh pengumuman resmi dari masing-masing kampus tujuan. Sebab, bisa jadi masing-masing kampus memiliki ketentuan yang berbeda terkait tindak lanjut setelah pengumuman SNMPTN.
’’Yang harus dicermati dan dipahami terutama terkait dengan ketentuan persyaratan penerimaan,’’ jelasnya.
Jangan sampai ada peserta yang dinyatakan lulus seleksi, ternyata gugur karena tidak cermat dalam membaca syarat penerimaan di masing-masing kampus. Dia juga berharap peserta yang lulus SNMPTN memastikan jadwal dan tempat daftar ulang.
Kemudian, rektor ITS Surabaya itu juga mengatakan jadwal daftar ulang bagi yang lulus SNMPTN ditetapkan berbarengan dengan jadwal ujian tulis seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Tujuannya adalah supaya peserta yang sudah dinyatakan lulus SNMPTN, tidak mendaftar ganda melalui SBMPTN.
”Aturan ini supaya memberikan kesempatan bagi siswa lain untuk dapat diterima di PTN,’’ katanya. Joni mengatakan peserta yang dinyatakan lulus SNMPTN, baik itu pilihan pertama, kedua, atau ketiga, sebaiknya tetap diambil. Tidak boleh dilepas, kemudian mencari kesempatan melalui SBMPTN.
Terkait jumlah atau kuota pelamar yang lulus SNMPTN tahun ini, Joni belum bisa menyampaikannya. Rencananya panitia secara resmi akan mengumumkan kelulusan di Jakarta Selasa (17/4) atau beberapa jam sebelum pengumuman dikeluarkan. Sebagai catatan tahun lalu panitia menerima kelulusan SNMPTN sebanyak 101.906 pelamar.
sumber: radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment