Wednesday, 25 April 2018
Elektabilitas Turun, Partai Pengusung Diminta Evaluasi Pencapresan Prabowo
Tingkat elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang cenderung berada di bawah angka 30 persen harus menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan evaluasi pencapresan.
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing kepadaKantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/4).
Elektabilitas Prabowo selama ini jauh berada di bawah rivalnya, petahana Presiden Joko Widodo. Di survei Median, elektabilitas Jokowi 36,2 persen, sementara Prabowo 20,4 persen. Sedangan hasil survei Cyrus Network, Jokowi 58,5 persen dan Prabowo 21,8 persen.
Sementara hasil pertanyaan terbuka yang dirilis Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) elektabilitas Jokowi 35,1 dan Prabowo 12,0 persen.
Jarak elektabilitas yang jauh antar keduanya kembali tergambar dalam hasil survei teranyar Litbang Kompas. Dalam survei ini, Jokowi mendapat elektabilitas 55,9 persen dan Prabowo 14,1 persen.
“Melihat dari sudut itu, Prabowo dan partai pengusungnya perlu melakukan evaluasi dan kalkulasi politik yang matang, sehingga apakah tetap maju atau tidak. Tapi realitas yang ada sekarang tampaknya perlu ada pengkajian yang sangat dalam,” ujarnya.
Kata Emrus, kemungkinan Prabowo jadi king maker masih terbuka. Apalagi, mantan Danjen Kopassus itu masih belum mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.
“Prabowo belum menyatakan secara definitif untuk maju. Sehingga tidak salah kalau memang ada keputusan jadi king maker,” tukasnya.
Kata Emrus, Prabowo terbilang sukses sebagai king maker. Sebab dia berhasil mengorbitkan nama-nama beken seperti, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Anies Baswedan.
“Udah bawa Jokowi, Ahok, Anies, kenapa nggak jadi king maker saja?” tutup Emrus.
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Setnov Banjir Ucapan Selamat JawaPos.com - Rencana kembalinya Setya Novanto di kursi ketua DPR tampaknya disambut baik sejumlah anggota. Salah satunya Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles Honoris. Dia menghormati keputusan Partai Gol… Read More
Setnov Ketua DPR Lagi pengamat JawaPos.com - Rencana Partai Golkar mengembalikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR mendapatkan tanggapan beragam. Pengamat Politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, keinginan Partai berlambang beringin itu seperti … Read More
PPP Kubu Romi Banding Hasil PTUN Jakarta JawaPos.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy (Romi), Arsul Sani menegaskan akan melakukan banding hasil Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Itu setelah P… Read More
Pernyataan Kapolri Akhirnya Terpatahkan, Ahok Harus Ditahan setelah Pemeriksaan ahok POJOKSATU.id, JAKARTA – Pemerintahan di bawah kepemimpinan Joko Widodo seperti kembali ke zaman orde baru, di mana penguasa dan pemimpin negeri anti kritik dan memaksakan kehendak. Sekjen Eksekutif SNH Advocacy Ce… Read More
Akom Legowo Dicopot dari Ketua DPR? JawaPos.com - Ade Komarudin tampaknya legowo menerima keputusan DPP Partai Golkar untuk merotasi dirinya dari kursi ketua DPR. Katanya, dimanapun ditempatkan dan apa yang dilakukan semata-mata untuk negara. "Begini… Read More
0 komentar:
Post a Comment