Thursday, 19 April 2018
Kehadiran Mahasiswa Unpak Dikampanye Pilkada dalam Rangka Observasi
Kehadiran sejumlah mahasiswa Universitas Pakuan dalam kegiatan kampanye Pilkada di Kota dan Kabupaten Bogor adalah bagian dari tugas kampus. Para mahasiswa mendapat tugas melakukan observasi yang merupakan bagian dari tugas mata kuliah Komunikasi Politik.
“Konteksnya bukan ikut kampanye tapi observasi. Boleh saja warga kampus melakukan observasi kampanye Pilkada. Gak ada aturan yang melarang. Apalagi ini kaitannya pengembangan ilmu dan bagian dari tugas mata kuliah,” kata Dr David Rizar Nugroho, M.Si, Koordinator mata kuliah Komunikasi Politik pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan dalam siaran persnya Senin (16/4) kemarin.
David menjelasan, agar identitas mahasiswa yang melakukan observasi jelas dia menginstruksikan kepada para mahasiswa untuk mengenakan jas almamater. Para mahasiswa juga diminta melakukan wawancara kepada stakeholders kampanye untuk menggali informasi yang relevan yang berkaitan dengan tugas mata kuliah.
Mahasiswa Ramaikan Gerilya Bima-Dedie
“Arahan saya jelas mereka bebas mengobservasi kampanye pasangan calon siapa saja yang mau diobservasi baik di kota maupun Kabupaten Bogor. Kedua, materi yang ditanyakan juga konkrit yakni soal komunikator politik, khalayak dan konsep kampanye,” jelasnya.
Tak hanya itu, David juga meminta mahasiswa tidak mengambil gambar dengan pasangan calon dengan menunjukkan bahasa tubuh yang diasosiasikan mendukung salah satu calon. Kalau pun ada foto diri di lokasi kampanye dibutuhkan sebagai bukti kehadiran yang dilampirkan ke tugas mata kuliah yang dikumpulkan usai obervasi.
“Saya perlu menyampaikan ini untuk meluruskan informasi yang seolah mewajibkan mahasiswa ikut kampanye dengan jaket almamater. Itu tidak betul. Yang benar mereka datang untuk observasi dalam rangka tugas kuliah. Saya di Tamansari malah ikut mendampingi mereka melakukan observasi,” kata Doktor Komunikasi Pembangunan lulusan IPB ini.
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Bogor Tak Mengambil Reses Mengundang Keprihatinan BOGOR – Banyaknya anggota DPRD Kabupaten Bogor, yang tak mengambil jatah reses mengundang keprihatinan berbagai pihak. Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi mengkritik, tindakan anggota dewan yang enggan… Read More
Dibekukannya DAU, Ketua DPRD Kabupaten Bogor: PNS Jangan Khawatir BOGOR – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi, meminta seluruh PNS di lingkungan Pemkab Bogor tidak khawatir dengan penundaan DAU dari pusat. Dirinya meyakini Pemkab Bogor sedang berupaya mencari solusi terkait penun… Read More
Kopel Indonesia: DPRD Kota Bogor Terlalu Obral Janji BOGOR – Dua tahun kinerja DPRD Kota Bogor, nyatanya masih menuai banyak kritikan. Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia menilai, DPRD Kota Bogor masih sangat lemah dalam pengawasan. Terutama pengawasan pada pelaks… Read More
Bupati Bogor “Genjot” PAD Melalui BPHTB BOGOR – Berbagai upaya dilakukan Pemkab Bogor, untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya, menyosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bogor Nomor 2 tahun 2016 tentang pajak daerah khususnya Be… Read More
Anggaran Gaji PNS Berantakan, Walikota dan Bupati Bogor Dibuat Repot! BOGOR – Pembekuan DAU sebesar Rp347,24 miliar bagi Pemkab Bogor, dan Rp87,572 miliar untuk Pemkot Bogor menjadi pukulan telak. Apalagi kondisi keuangan dua daerah bertetangga ini sedang seret. Gaji 25 ribu lebih PNS Bogo… Read More
0 komentar:
Post a Comment