Monday, 19 February 2018
Home »
» Antisipasi Adu Domba Antaragama, Zulhasan Deklarasi Gerakan “Kami Indonesia”
Antisipasi Adu Domba Antaragama, Zulhasan Deklarasi Gerakan “Kami Indonesia”
Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhasan) bergerak cepat menghadapi maraknya upaya adu domba antar-umat beragama. Bersama mahasiswa dan elemen masyarakat, Zulhasan mendeklarasikan gerakan ”Kami Indonesia” di seluruh Indonesia. Gerakan ini bahkan sudah dideklarasikan di Bandung dan Ambon, kemudian disusul di Sumatera dan seluruh Indonesia.
Minggu hari ini (18/2) Zulhasan tampil di Bekasi untuk mengampanyekan gerakan itu. Sebelumnya, deklarasi digelar di aula Ahmad Sanusi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Selasa (13/2).
Hadir mantan Ketua KPK Abraham Samad, anggota DPD Jawa Barat Oni Suwarman, anggota DPD Asri Anas, Wakil Rektor UPI Dr. Solehuddin, komedian sekaligus pegiat budaya Deddy Miing Gumilar, dan ratusan mahasiswa UPI serta kampus lain di Bandung.
Lalu, pada Rabu (14/2), deklarasi dilaksanakan di Ambon tepatnya di Universitas Pattimura. Zulhasan menegaskan bahwa deklarasi ”Kami Indonesia” merupakan respons terhadap kekerasan yang dialami tokoh-tokoh agama akhir-akhir ini.
Di Jawa Barat terjadi penyerangan terhadap KH Emron Umar Basry (pengasuh Ponpes Al-Hidayah Cicalengka), Ustaz Prawoto (tokoh Persis), dan kekerasan di Gereja Lidwina, Yogyakarta, serta beberapa tempat lainnya.
Menurut Zulhasan, serangan terhadap tokoh agama adalah upaya untuk mengadu domba umat-beragama. ”Harus kita lawan,” tegas menteri kehutanan era Presiden SBY ini.
Zulhasan meyakini bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat, bangsa yang umatnya tidak mudah terpancing untuk diadu domba.
”Kami meyakini bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan tidak akan terpancing. Oleh karena itu saya bersama semuanya menyampaikan ikrar deklarasi ”Kami Indonesia” ini,” kata Zulhasan .
Gerakan ini, menurut Zulhasan, akan terus diperluas ke seluruh Indonesia untuk merajut kembali merah putih yang terkoyak. ”Setelah Jawa Barat menyusul Ambon, dan kota-kota besar di seluruh Indonesia. Kita lawan adu domba dengan gerakan persatuan,” tegasnya
Mengenai penanganan kasus kekerasan terhadap tokoh-tokoh agama, Zulhasan mengimbau masyarakat untuk menyerahkannya kepada polisi. ”Serahkan kepada polisi, kami yakin polisi akan bertindak profesional,” pungkasnya.(ror)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Biang Penularan HIV/AIDS Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susianah Affandy mengungkapkan, dahulu ada kekhawatiran seseorang punya anak perempuan karena berpotensi menjadi korban kekerasan anak. Sekarang, orang tua yang punya anak … Read More
Cerita Haru dan Unik Para Pemenang Doorprize di AXA Fit Day Duka masih menyelimuti Neneng (45) dan keluarga. Baru sepekan lalu (14 Januari), warga RT 07/01, Kelurahan Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat, ini ditinggal pergi suami, menghadap sang Khalik. Sebelum meninggal, almarhum… Read More
Belum Ada Calon Gugur JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan belum ada satu pun peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) yang gugur akibat belum melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kemarin (21/… Read More
Pemerintah Amerika Tutup Sementara Negara kampiun demokrasi seperti AS juga bisa gagal mengelola dinamika politiknya. Dampaknya cukup fatal. Pemerintah tidak bisa bekerja. Pelayanan publik mandek.Seharusnya, akhir pekan kemarin (20/1) menjadi hari yang me… Read More
Bima Cabut Izin Diskotek Lipss BOGOR-Kasus kematian kader Gerindra Fernando Wowor berbuntut panjang. Wali Kota Bogor Bima Arya langsung menutup tempat hiburan malam (THM) yang menjadi lokasi perkelahian maut, Sabtu (20/1) dini hari lalu.Bima juga memint… Read More
0 komentar:
Post a Comment