Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Wednesday, 28 February 2018

Tawarkan Pembelian Kredit


BABAKANMADANG–RADAR BOGOR, Bisnis properti di Bogor semakin pesat. Termasuk, di kawasan sekitar Sentul City. Salah satunya, Saffron Apart­ment. Berbagai upaya dilakukan untuk mengenalkan kepada masya­rakat. Seperti akhir pekan kemarin, Saffron Apartment menyeleng­garakan perayaan Imlek dan menyambut Cap Go Meh 2569.

Head of Corporate Communi­cation PT Sentul City Tbk, Ario Danu me­ngatakan, bukan sekadar pera­yaan biasa, tapi juga sebagai cara Saffron memberi hiburan kepada masyarakat sekitar lokasi apartemen dan Sentul pada umumnya.

“Prospek untuk penjualan pastinya. Nah, yang sudah lihat-lihat bisa langsung beli,” terang pria yang juga pembalap tersebut.

Di acara kali ini, ada penawaran menarik bagi calon pembeli, yakni kredit tanpa DP dan berbagai promo menarik lainnya.

Saffron merupakan apartemen berkonsep modern yang terkoneksi dengan pintu Mall AEON yang saat ini masih proses pembangunan.Saffron memiliki belasan tower dengan tiga tipe. “Harga mulai dari Rp900 jutaan. Saat ini pembangunan hampir rampung dan akan memasuki waktu serah terima kepada konsumen,” katanya.

Perayaan Imlek dan menyambut Cap Go Meh dibuka dengan penampilan barongsai dari Naga Merah Putih Kota Bogor dan dilanjutkan talk show, door prize serta cooking class. Dilengkapi dengan booth beberapa produk, dijual lebih murah dibandingkan hari-hari biasanya.(mer/c)

sumber : Radar Bogor

Yamaha Wadahi Kreativitas Pelanggan


JAKARTA–RADAR BOGOR,Perhelatan akbar Yamaha CustoMAXI mencapai puncaknya di Atrium Pejaten Village, Jakarta, akhir pekan lalu. CustoMAXI merupakan kompetisi modifikasi motor-motor Yamaha yakni Nmax, Xmax, Aerox 155.

Dimulai dengan registrasi dan eliminasi secara online, di mana para peserta hanya cukup meng-upload foto atau video motor modifikasinya pada website resmi.

Setelah itu, dipilih 30 motor terbaik untuk ikut serta di putaran semifinal secara offline di delapan kota. Yaitu Medan, Tangerang, Banjarmasin, Ma­kassar, Bali, Surabaya, Se­marang, dan Bandung. Di ajang ini juga dibuka sub-kategori MAXY Lady, di mana peserta berpose menarik dengan latar motor MAXI Yamaha.
Motor-motor MAXI Yamaha modifikasi finalis dipajang di area Pejaten Village.

Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Eddy Ang mengatakan, CustoMAXI menampung kreativitas para pencinta modifikasi yang me­nuangkan konsep dan ide-ide segarnya yang menghasilkan karya cemerlang.

“Babak se­mifinal CustoMAXI di delapan kota berlangsung meriah dan menggambarkan besarnya minat masyarakat terhadap motor-motor MAXI Yamaha,” terang Eddy.

Penilaian dilakukan para juri untuk mencari pemenang di tahap pamungkas ini. Nilai ju­ga bisa diperoleh dari duku­ngan untuk mini movie modifika­si masing-masing finalis yang di-upload di Instagram @maxiyamahaindonesia.

“Yamaha Indonesia me­nye­diakan sejumlah hadiah berupa 1 unit Aerox 155 S Version, 2 unit NMAX ABS, 1 unit XMAX,” pungkasnya. (mer/c)

sumber : Radar Bogor

Bazar dan Seni SMK Pelita Meriah


CIAMPEA–RADAR BOGOR,Kemarin (26/2), riuh siswa di SMK Pelita Ciampea memeriahkan kegiatan penutupan ujian kompetensi yang sebelumnya telah dilakukan siswa kelas 12 selama 2 minggu dan dinilai oleh penguji internal maupun eksternal.
Sehingga, kegiatan penutupan diselenggarakan secara meriah untuk merayakan keberhasilan kelas 12 menga­ha­d­api ujian kompetensi. Sekaligus, memamerkan kepada komponen sekolah hasil dari ujian kompetensi tersebut.
Pada hari itu, digelar kegiatan pentas seni dan bazar yang diisi seluruh siswa kelas 12 jurusan pemasaran, lalu pera­gaan busana dari jurusan busana butik dan masih banyak lagi jurusan lainnya yang menampilkan hasil ujian kompetensinya.
Menurut Kepala SMK Pelita Teti Royati, terdapat 2.000 siswa yang terlibat dalam kegiatan ini yang seluruhnya adalah siswa kelas 12 dari semua jurusan di SMK Pelita 1 maupun SMK Pelita 2. ”Ini seperti acara hajatnya kelas 12, puncaknya dari ujian kompetensi,” katanya.
Teti berharap, melalui kegiatan ini, siswa SMK mampu mengembangkan dirinya menjadi lebih baik, berkreasi dan berinovasi.
”Karena kami harapakan dari kegiatan ini bisa mengajarkan siswa untuk berwirausaha. Karena dari SMK ini kami ingin mencetak generasi yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan, bukan pekerja,” harapnya.
Ekstrakurikuler di SMK Pelita pun turut memeriahkan kegiatan, seperti jaipong dan teater. Hadir dalam kegiatan: kapolsek Ciampea, camat Ciampea, dan Pengawas SMA Provinsi Jawa Barat Heri Sariban yang membuka kegiatan.
Ia juga mengapresiasi kegiatan itu. ”Saya berharap kegiatan ini dapat me-refresh siswa,” tukasnya.(cr1/c)

sumber : Radar Bogor

SDIT Ummul Quro Gelar Kulintang Mantap


BOGOR–RADAR BOGOR,SDIT Ummul Quro seringkali melakukan pembelajaran lintas kuri­kulum (PLK) dengan tujuan memberikan pelajaran kepada siswanya dengan cara-cara yang menarik, tidak hanya diam di kelas mendengarkan materi yang disampaikan guru. Karena itu, Jumat lalu (23/2), SDIT Ummul Quro menggelar kegiatan ‘Kulintang Mantap’ yang merupakan singkatan dari Kebudayaan Nusantara Luas Terbentang Mari Kita Nikmati dan Pelajari.

Penanggung jawab kegiatan, Sri Cahyaningsih mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan siswanya kepada budaya-budaya yang ada di Indonesia khusus untuk siswa kelas 1 SDIT Ummul Quro yang berjumlah 120 anak. Mereka menampilkan budaya yang berbeda-beda setiap kelasnya, melalui tampilan seni dan juga baju adat.

”Jadi, kelas A menampilkan budaya Sunda dan Betawi, lalu kelas B menampilkan budaya Sumatera, sedang­kan kelas C menampilkan budaya dari daerah Jawa dan kelas D menampilkan budaya di daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Papua,” kata Sri.

Dengan begitu, menurut Sri, anak-anak tidak hanya membaca dari buku, tapi juga bisa merasakan secara langsung beragamnya kebudayaan di Indonesia.

”Untuk itu, kami tambahkan kegiatan lainnya yaitu Tour Of Class. Jadi masing-masing kelas dihias. Nah, kelas A menampilkan suvenir atau buah tangan dari Sabang sampai Merauke, kelas B menampilkan power point tentang kebinekaan Indonesia, kelas C juga makanan khas di masing-masing daerah di Indonesia, kelas D menampilkan baju-baju adat yang ada di Indonesia,” katanya.

Pada hari itu, seluruh siswa kelas 1 SDIT Ummul Quro terlihat sangat senang dan antusias menjalani setiap kegiatan. Orang tua siswa pun turut serta hadir memeriahkan kegiatan ‘Kulintang Mantap’ yang rutin digelar setiap tahun ini.(cr1/c)

sumber : Radar Bogor

Blusukan ke Pasar, Serap Keluhan Pedagang


BOGOR–RADAR BOGOR,Pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Bogor Dadang Iskan­dar Danubrata-Sugeng Teguh Santoso secara terpisah me­ngun­jungi pedagang di sejum­lah pasar Kota Bogor, kemarin (26/2). Dadang menyambangi Pasar Sukasari (Gembrong), Kecamatan Bogor Timur, se­men­tara Sugeng menyapa peda­gang di Pasar Kebon Kembang.

Dalam blusukannya, Dadang menyapa para pedagang di kasawan Pasar Sukasari. Puluhan pedagang dan warga pun menyambut hangat silatu­rahmi calon nomor urut 4 tersebut. Mereka juga bercerita sing­kat kepadanya atas permasalahan yang selama ini dihadapi.

”Mereka (pedagang, red) menge­luhkan biaya sewa yang lebih mahal dan tempat lebih sempit. Aspirasi mereka ten­tu­nya akan kami catat dan saya berjanji akan meneruskan ke PD-PPJ (Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya, red) agar dapat menurunkan harga sewa sesuai permintaan pedagang,” ujar Dadang.
Keluhan serupa juga diterima calon wakil wali kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso (STS) ketika menyapa pedagang di Pasar Kebon Kembang. ”Ter­nyata setelah ditelisik pedagang kaki lima (PKL) di sini paling banyak berasal dari Kabu­paten Bogor,” ujar Sugeng.

Selain itu, ada masalah yang cukup meresahkan pedagang. Yakni terkait pengaturan kios/los eksisting yang dihadapkan dengan keberadaan PKL yang semakin banyak di kawasan tersebut. Bahkan ada satu kios yang mengeluhkan sulitnya menurunkan barang jualannya meski di depan tokonya sendiri. ”Ini harus dikelola dan diatasi oleh kepala daerah. Di mana PKL tetap harus diperbolehkan usaha, tetapi toko juga tidak boleh diganggu. Jadi semua harus diakomodir,” paparnya.

Masalah kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Pengadilan juga menjadi sorotan pria yang berprofesi sebagai advokat tersebut. Banyaknya angkot yang mengetem dan tidak tertib membuat kawasan tersebut sulit bebas dari kemacetan. ”Pemenuhan mata pencaharian sebagai sopir angkot memang wajib dilindungi. Akan tetapi peraturan lalu lintas terkait dengan ketertiban juga harus diatur,” imbuhnya.

Menurutnya, tugas kepala daerah itu untuk melindungi seluruh kepentingan masya­rakat, baik PKL maupun pe­milik toko.(ded/c)

sumber : :Radar Bogor

Edgar: Pemukiman Padat Penduduk Perlu Ditata


BOGOR–RADAR BOGOR,Sebagian kawasan Kota Bogor merupakan pemukiman padat penduduk, di mana tidak hanya rawan terjadi bencana alam, juga sulitnya akses penanganan kebakaran ketika melanda pemukiman tersebut.

Kondisi ini mendapatkan perhatian serius calon wali kota Bogor dari jalur perseorangan, Edgar Suratman saat mendatangi RT 02/11, Kampung Lebakwangi, Kelurahan Rang­gamekar, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (26/2).

Selain minimnya hidran, kata dia, diperlukan penataan pemukiman yang dianggap sudah membahayakan bagi warganya sendiri. ”Memang harus ada konsolidasi tanah, kira-kira membahayakan jangan dipaksakan untuk dibangun harus di relokasi. Caranya bisa dengan emanfaatkan lahan fasos-fasum,” ujar pria yang berpasangan dengan Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat itu.

Calon nomor urut 2 tersebut menambahkan, jika lahan fasos/fasum tidak ada, maka pemerintah harus membebaskan lahan supaya bisa dilakukan penataan. Seperti keberadaan posyandu di kawasan pemukiman yang berada di pinggiran sungai, yang dinilainya sangat berbahaya. “Apakah harus dipaksakan ada posyandu? saya lebih setuju seperti yang dilakukan di Kebon Kopi, saat saya masih menjabat di pemkot. Lahan yang di pinggiran sungai diubah menjadi taman. Sementara , posyandu bisa dibangun di tempat yang lebih aman,” bebernya.

Begitu juga untuk daerah pemukiman yang rawan terjadi bencana longsor. Tidak bisa pengembang perumahan membangun begitu saja. Karena itu, sangat perlu dilakukan sosialisasi men­dalam soal rencana detail tata ruang (RDTR) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Bogor. “Jadi bukan untuk melarang investor beru­saha. Melainkan mereka wajib menge­depankan sisi lingkungan agar tidak berdam­pak buruk,” tegasnya.(ded/c)

sumber : Radar Bogor

Soroti Infrastruktur di Pusat Ibu Kota


CIBINONG–RADAR BOGOR,Sebagai sentral dari Kabupaten Bogor, kawasan Cibinong seharusnya bisa menjadi wajah yang baik bagi kabupaten yang mempunyai tagline Tegar Beriman tersebut. Sayangnya, ketimpangan infras­truktur masih saja terlihat.

Kondisi itu pun menjadi sorotan calon wakil bupati Bogor Iwan Setiawan di sela-sela kegiatan kampanyenya di Kecamatan Cibinong dan Sukaraja, kemarin (26/2). ”Ter­nyata kondisi Ibu Kota Cibinong sangat prihatin. Saya rasa belum layak menjadi kelurahan, harus dijadikan desa lagi,” lirihnya.

Menurut dia, masih banyak pembangunan yang tidak merata bahkan lebih parah kondisinya ketimbang di sejumlah desa yang ada di Kabupaten Bogor. ”Kelurahan itu berbeda dengan desa. Seharusnya, kelurahan sudah menjadi basis masyarakat perkotaan,” bebernya.

Selain persoalan infrastruktur, calon nomor urut 2 tersebut juga menyoroti masalah kese­hatan dan lingkungan. Dia masih menemukan warga yang membuang sampah di sungai. ”Ada sungai yang tidak ada airnya, namun bertumpuk sam­pah. Padahal sember penyakit di situ. Dan parahnya itu masih di wilayah Cibinong,” ucapnya.

Sementara itu, tim pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Ade Yasin-Iwan Setiawan mulai menyebar­luaskan bahan kampanye berupa selebaran, brosur, pamflet, dan poster, di setiap agenda kampanyenya. Pasangan yang memiliki jargon Bangkit Bersama, Bogor Milik Kita, itu menyasar pusat kota Kabupaten Bogor, tepatnya di Kecamatan Cibinong dan Sukaraja.

Pantauan Radar Bogor, iring-iringan penyebaran bahan kampanye dilakukan di Gang Kancil, Kelurahgan Tengah, Kecamatan Cibinong. Jika pekan lalu pasangan Ade-Iwan memanfaatkan kawasan Kecamatan Tajurhalang dan Bojon­ggede untuk sosialisasi pasangan yang diusung PPP, Gerindra, PKB dan PBB, kali ini ada beberapa titik agenda kampanye yang dipusatkan di pusat Kota Kabupaten Bogor. ”Hampir sembilan titik tempat berbeda yang dikunjungi hari ini (kemarin, red),” tutupnya. (ded/c)

sumber : Radar Bogor

Door to Door Raih Simpati Warga


PARUNGPANJANG–RADAR BOGOR,Ikhtiar dalam mendapatkan simpatik dari masyarakat menuju pesta demokrasi Pilkada serentak 2018 di Bogor pada 27 Juni mendatang, terus dilakukan paslon nomor urut 1, Fitri Putra Nugraha (Nungki)-Bayu Syah­johan (BSJ). Kali ini mereka bergerilya di sejumlah pasar tradi­sional di Kampung Leu­wigong Rt 13-14/04, Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.

Saat blusukan, keduanya berko­munikasi dengan peda­gang. Baik Nungki maupun Bayu meminta masyarakat khu­susnya ibu-ibu, agar meng­hindari calon bupati yang da­tang dengan membagi-bagikan uang. ”Ibu-ibu tolong pilih pemim­pin yang punya program yang menyejahterakan rakyat. Jangan mau terima uang ya, karena aturan pilkada sangat jelas. Yang memberi dan menerima akan kena sanksi hukum,” kata Bayu.

Mantan direktur bank ini bahkan mengajak semua paslon adu program dan visi. Jangan main politik uang karena membodohi rakyat.

Menurut Ketua Tim Peme­na­ngan BSJ, Julianda Efendy, untuk memenangkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Hanura ini, maka setiap kader harus memenangkan Nungki-Bayu di tiap TPS.

”Kami siapkan 7.763 saksi. Kami wajibkan kader agar pasangan ini menang berbasis TPS. Sekarang semua kader door to door. Kami kerja atas sema­ngat gotong royong,” kata Julianda.

Ia percaya bahwa pada akhirnya rakyat Kabupaten Bogor tidak akan melihat siapa yang uangnya banyak, tetapi siapa yang lebih banyak berbuat baik. ”Sampaikan pesan ke masyarakat yang ditemui bahwa PDI Perjuangan juga men­calonkan Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2019 mendatang. Saya selalu sampaikan ke tim pemenangan, kader dan relawan, mari kita tularkan keberanian dan bukan tularkan keraguan.(*/ded)

sumber : Radar Bogor

Ajak Warga Peduli Lingkungan


BOGOR–RADAR BOGOR,Calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim menun­jukkan kedekatannya dengan warga Kota Bogor. Kali ini, chemistry dengan warga itu ditun­jukkan saat mengawali agen­da kampanye mancing bersama puluhan warga di Cikobak, Kampung Sindangrasa, Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, kemarin (26/2).

Selain menyapa warga, pasa­ngan Bima Arya dalam Pilwalkot Bo­gor itu juga mengingatkan agar mas­yarakat lebih peduli terhadap keber­sihan lingku­ngan. Hal itu bisa dimulai dari menjaga kebersihan drainase dan sungai. ”Sampah jangan dibuang ke selokan dan sungai. Ikan dan makh­luk hidup lain juga meru­pakan bagian dari eko­sistem, sehingga harus dijaga keber­sihannya,” ungkap Dedie.

Ia menambahkan, warga ja­ngan hanya mengeksploitasi sungai namun juga harus bisa merawat sungai agar tetap bersih. ”Karena dengan sungai yang bersih masyarakat yang ada di sekitar sungai juga sehat,” terangnya.

Selain hadir dalam lomba me­mancing, Dedie juga meres­mikan ‘Imah Bala Badra’. Di sana Dedie berdialog dengan warga yang mayoritas ibu-ibu.
Sementara itu, Sekretaris Garda Wanita (Garnita) NasDem Kota Bogor, Euis Holisoh mengapresiasi Dedie Rachim yang bersedia menyempatkan waktunya di sela kesibukan kampanye calon nomor urut tiga tersebut, di Kampung Sindangrasa.

”Tadi warga menyampaikan aspirasinya ke Kang Dedie. Ada yang minta peningkatan fasilitas pos­yandu, ada juga yang me­minta untuk dibuatkan jembatan yang bisa menghu­bungkan Kampung Sindangrasa dengan Kampung Baru, Loji. Dengan akses itu warga berharap mobilitas mereka bisa lebih efektif dan efisien,” katanya.

Euis mengatakan, aspirasi itu akan didorong bersama NasDem sebagai salah satu partai koalisi pasangan Bima Arya-Dedie Rachim (Badra). Usai itu, Dedie dan rombongan melanjutkan gerilya door to door.(ded/c)

sumber : Radar Bogor

Prioritaskan Masalah Kemiskinan


BOGOR–RADAR BOGOR,Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut 1, Achmad Ru’yat-Zaenul Mutaqin mempunyai cara sendiri dalam menangani masalah kemiskinan di Kota Hujan. Yaitu dengan mengarahkan pembangunan ke wilayah pinggiran.
”Jadi dari hasil kegiatan kunjungan kami, masih banyak keluhan yang disampaikan warga menyangkut kesehatan, infrastruktur, dan kesejahteraan masyarakat. Ini realita yang terjadi,” ujar Zaenul di sela-sela kampanye di Kecamatan Tanah Sareal dan Kecamatan Bogor Utara, kemarin (26/2).
Tentunya ini akan menjadi catatan bagi pasangan yang memiliki tagline RZ tersebut, dalam membuat kebijakan-kebijakan yang prorakyat. Dalam hal ini, kata dia, pemkot harus cepat tanggap menyikapi permasalahan ini semua. ”Sebab, jangan hanya berbicara pembangunan di permukaan saja, tetapi masih banyak daerah-daerah yang memprihatinkan yang harus mendapatkan perhatian secara khusus,” beber Zaenul.
Dia juga menemukan bahwa masih banyak program pemerintah yang tidak mencapai sasaran. Karena data yang digunakan merupakan data lama, yaitu data tahun 2014. Sehingga yang terjadi adalah banyak warga yang justru mampu mendapatkan bantuan pemerintah. Baik itu bantuan PKH, BPJS, PBI dan bantuan lainnya untuk warga miskin. ”Tentunya temuan ini akan menjadi catatan kami,” paparnya.(ded/c)

sumber : Radar Bogor

Bulan Depan Ruang Kelas Dibangun


RUMPIN–RADAR BOGOR,Setelah hampir tujuh tahun lamanya murid kelas jauh SDN Cipinang 03 menumpang belajar di rumah warga, kini status mereka mu­lai menemui titik terang.

Pa­sal­nya, ruang kelas semen­ta­ra sudah di depan mata. Warga akan bergotong royong membangunnya di lokasi tanah yang dihibahkan Pemerintah Desa Cipinang.

Menurut Field Officer Kopel-Yappika-Action Aid Muhdasin, kelas jauh SDN Cipinang 03 sangat memprihatinkan. Sebab, murid-murid ber­desakan di salah satu rumah
warga di Kampung Cau, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, untuk belajar.

”Warga berinisiatif memulai pembangunan ruang kelas, meskipun masih sementara. Alhamdulillah mereka men­dapatkan bantuan sumbangan dari berbagai pihak,” ujarnya, kemarin (26/2).

Kelas jauh SDN Cipinang 03 adalah salah satu sekolah yang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Dengan jumlah 123 siswa, secepatnya perlu mendapat tempat layak untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). ”Pada 3 Maret nanti pembangunan ruang kelas akan dimulai. Saat ini warga masih berupaya meratakan tanah,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala SDN Cipinang 03 Endang Kosasih menuturkan, dana yang terkumpul dari bantuan warga hanya cukup untuk membangun satu ruang kelas semipermanen.

”Masih butuh dana tambahan, paling tidak untuk satu ruang kelas lagi,” jelasnya.

Ditambahkannya, sekolah juga masih menerima bantuan untuk pembangunan ruang kelas jauh. ”Siapa saja yang ingin membantu, kami persi­lakan untuk menghubungi atau datang langsung ke SDN Cipi­nang 03,” ucapnya.(*/rur)

sumber : Radar Bogor

Pengusaha Ancam Tinggalkan Bogor


CIBINONG–RADAR BOGOR,Sebanyak 75 ribu tenaga kerja yang tersebar di 40 perusahaan padat karya, hingga kini masih harap-harap cemas menunggu upah yang belum ditetapkan.

Musababnya, surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada Juli lalu yang menetapkan upah minimum padat karya (UMPK) ditolak, setelah digugat oleh serikat pekerja di PTUN.

Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor, Alexander Frans mengatakan, UMPK diperuntukkan bagi perusahaan padat karya yang memang tidak mampu membayar upah sesuai UMK yang ditetapkan.

”Satu perusahaan ini, mereka ada 3.000 hingga 5.000 karyawannya, bayangkan kalau naiknya Rp500 ribu. Nah, dengan keberadaan mereka ini, Apindo juga berjuang dengan teman-teman serikat,” papar Alex.

Menjadi dilema, kata dia, sebab jika dipaksakan sesuai UMK, maka tidak menutup kemungkinan para pengusaha padat karya tersebut akan pindah ke daerah lain yang menetapkan UMK lebih rendah, semisal Purwakarta.

”Kami berupaya melindungi bagi orang-orang yang sudah berusaha di sini. Yang namanya UMPK itu direkomendasikan oleh bupati ke gubernur, nah itu salah satu solusi. Tapi belum lama ini ditolak oleh sidang PTUN karena ada serikat yang tidak setuju, sekarang mungkin mau banding,” jelasnya.

Lebih lanjut Alex mengatakan, di satu sisi perlu ada pengertian soal UMPK. Menurutnya, jangan sampai dianggap bahwa perusahaan ingin membayar upah murah, padahal seharusnya perusahaan padat karya bisa saja berpindah atau mem-PHK karyawan.

Dia menambahkan, jika UMPK gubernur dikabulkan, maka perusahaan lain yang tidak terdaftar dalam Apindo bisa menerapkan UMPK. ”Sementara UMPK-nya pakai tahun 2017, nominalnya Rp1,8 juta. Kemudian sesuai PP78 ditambah 8,71 persen jadi Rp2 jutaan. Jadi mereka tetap naik, hanya saja gradasinya di bawah umk. Beda kelas, tapi persentasenya naik,” jelasnya.

Alex menambahkan, menunggu proses di PTUN yang belum rampung, sementara upah pekerja padat karya disesuaikan dengan kesepakatan bersama, antara pekerja dan perusahaan.

Terpisah, Ketua SPN Kabupaten Bogor Agus Sudrajat menjelaskan, yang ada sekarang hanya UMK Kabupaten Bogor 2018 sebesar Rp3.483.667. Sesuai UU 13 tahun 2003 bahwa perusahaan wajib melaksanakan upah minimum bagi pekerja di bawah satu tahun dan di atas satu tahun harus menerapkan struktur dan skala upah.

”Bagi perusahaan yang tidak melaksanakan UMK 2018, ada sanksi pidananya, 4 tahun penjara dan denda Rp100 juta,” tandasnya. (wil)

sumber : Radar Bogor

Rusun Lansia Pertama di Indonesia Belum Miliki Tangga Darurat dari Luar


CIBUBUR–RADAR BOGOR,Pembangunan rumah susun (rusun) bagi orang lanjut usia (lansia) yang dibangun pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Peker­jaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, masih menyisakan evaluasi.

Demikian disampaikan Kepala Sasana Tresna Werdha, Ns Ibnu Abas saat ditemui Radar Cibu­bur, belum lama ini.

Menurut Ns Ibnu Abas yang juga pengamat lansia ini, rusun tersebut memiliki fasilitas seperti ramp dan handrail bagi penghuni berkebutuhan khusus. Ada pula lift serta fasilitas penunjang lainnya seperti meubelair yang membuat para lansia betah untuk tinggal.

”Keunggulannya lift dan tangga untuk lansia juga bisa dipergu­nakan bagi yang berkebutuhan khusus. Ramp kedaruratan juga bisa digunakan, misalkan mati lampu, bencana alam yang tidak mungkin mengakses lift untuk mereka yang memiliki keterbatasan atau menggunakan kursi roda,” tuturnya.

Namun, kata dia, belum adanya tangga darurat yang bisa diakses dari luar gedung, dinilai masih jadi kekura­ngannya. Karena, saat ini, untuk lift, ramp, dan tangga hanya berada di dalam gedung.

”Ketika terjadi bencana, kami masih harus tetap menggu­nakan fasilitas di dalam gedung. Ini sudah melalui hasil evaluasi bersama antara pihak pengelola serta para lansia yang menghuni rusun,” tegasnya.

Pembangunan rusun selesai pada 2016 dengan total anggaran Rp15 miliar. Spesifikasi teknis rusun yang dikelola yayasan disesuaikan bagi mereka yang berkebutuhan khusus maupun lansia. Untuk rusun terdiri dari tiga lantai, tersedia 90 unit ruangan dengan tipe 24 meter persegi (m2).

Ibnu Abas menjelaskan, fasilitas lain ada ruang-ruang kegiatan bagi lansia di setiap lantai, kelengkapan CCTV yang beroperasi 24 jam juga turut disediakan guna keamanan dan kenyamanan bagi penghuni. Pada lantai dasar, terdapat ruang teater, ruang kreasi untuk menonton hingga memenuhi kebutuhan spiritual seperti pengajian.

”Kemudian taman di bagian tengah gedung untuk mencip­takan nuansa hijau. Gedung yang berdiri 1984 ini (bukan 1944 seperti ditulis sebelumnya, red), tertutup dan terlindungi dari hujan. Jadi, meski ada taman, air hujan tidak tampias dan membasahi permukaan lantai hingga membahayakan bagi lansia. Musala juga kami sediakan,” ungkapnya.

Untuk fasilitas kamar, lanjut­nya, di-setting untuk memper­mudah dan memberikan kenya­manan bagi penghuni. Mulai dari ventilasi udara yang relatif besar, daun pintu yang lebar, hingga furniture tempat tidur yang tidak terlalu tinggi atau pendek.

”Kamar mandi kami minta closet duduk dan ada pega­ngannya dan ada tempat duduk, agar mereka mandi tidak harus berdiri. Kami juga pakai shower, tidak bak mandi, supaya lansia tidak pegal ketika mandi,” ucapnya.(cr2/c)

sumber : Radar Bogor

DPMD Bahas Bantuan Keuangan


CITEUREUP–RADAR BOGORRusaknya fasilitas kantor Desa Sanja, Kecamatan Citeureup, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Rencananya, DPMD akan melakukan pembahasan dan penyusunan Perbup tentang Bantuan Keuangan. Khususnya untuk desa. Sebab, bukan hanya Desa Sanja yang mengalaminya, desa-desa lain juga demikian.

“Kita akan bahas (perbup) akhir Februari ini, terkait jenis-jenis bantuan keuangan untuk ke desa di luar ADD dan BHPRD,” ujar Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Deni Ardiana kepada Radar Bogor, kemarin (26/2).

Deni membenarkan jika dana desa (DD) tidak bisa digunakan untuk melakukan sejumlah perbaikan kantor desa. Alternatifnya, desa bisa menggunakan alokasi dana desa (ADD) dan BHPRD dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Untuk mendapatkannya, desa harus mengusulkan bantuan keuangan ke Pemkab Bogor.

Namun, saat ini belum ditetapkan bantuan keungaan untuk tahun 2018. “Karena memang anggarannya belum ada, kalau memungkinkan di APBD Perubahan 2018 baru diketahui berapa anggaran bantuan keuangan,” terangnya.

Deni juga mengaku akan memeriksa apakah proposal yang diajukan Pemerintah Desa Sanja untuk perbaikan kantor desa sudah diterimanya atau belum. Kalau memang ada, ia akan langsung membahasnya dan mengusulkannya ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Bogor.

“Jadi, kalau untuk perbaikan dalam waktu dekat sepertinya tidak bisa,” imbuhnya.

Sebelumnya, kantor pemerintahan Desa Sanja Kecamatan Citeureup dalam kondisi mengkhawatirkan. Pasalnya, atap-atap bangunan tempat pelayanan kepada masyarakat mengalami kerusakan cukup parah. Bahkan, jika hujan mengguyur deras mengakibatkan kebocoran. Fatalnya, material bisa saja roboh.

Sekretaris Desa Sanja Hadi mengaku telah mengusulkan kerusakan tersebut ke pemerintah daerah melalui proposal agar segera diperbaiki melalui APBD. Sebab, jika menggunakan DD tidak diperbolehkan.

“Padahal, kami sudah usulkan agar masuk dalam APBD Perubahan 2017 yang diperkirakan Desember 2017 sudah selesai. Namun, rupanya sampai saat ini masih belum,” ujarnya kepada Radar Bogor, (25/2).

Dengan kondisi seperti saat ini, dirinya khawatir jika masyarakat memandang negatif pemerintah desa. Sebab, masyarakat menganggap desa memiliki anggaran yang cukup besar dari DD tetapi tak segera melakukan perbaikan kantor desa. Padahal, anggaran DD tidak bisa dipergunakan sembarangan.

“Ada item-item tertentu yang boleh dan tidak boleh digunakan melalui DD, perbaikan kantor desa salah satu yang tidak boleh,” pungkasnya.(rp2/c)

sumber : Radar Bogor

Partisipasi Lomba Sekolah Sehat Turun


KLAPANUNGGAL–RADAR BOGOR,Partisipasi sekolah di Kabupaten Bogor, baik SD, SMP maupun SMA/K, masih kurang dalam kegiatan Lomba Sekolah Sehat tingkat Kabupaten Bogor.

Padahal, kegiatan tersebut men­jadi agenda rutin tahunan Kabu­paten Bogor dalam menjaring sekolah sehat untuk dilombakan ke tingkat provinsi bahkan nasional.

Ketua 1 Tim Penilai Lomba Sekolah Se­hat tingkat Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan, mengatakan, pada 2017 peserta yang terdaftar sebanyak 81 sekolah dari semua tingkatan. Na­mun, saat ini hanya ada 63 sekolah. Ia mengaku tidak mengetahui pe­nyebab penurunan tersebut dan tak ingin berspekulasi.

“Padahal, dengan terselenggaranya kegiatan lomba tersebut, diharapkan seluruh sekolah di Kabupaten Bogor menjadi sekolah sehat, bukan hanya sekadar lomba seremonial,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Selain itu, lanjutnya, dengan penyelenggaraan tersebut juga seharusnya menjadi rangsangan kepada sekolah-sekolah agar meningkatkan kesehatan lingkungan sekolahnya. Sebab, total hadiah yang dimenangkan mencapai Rp30 juta dan akan diumumkan Juli.

“Hadiah akan diberikan oleh bupati Bogor, untuk pemenangnya diambil enam sekolah. Yakni juara satu, dua dan tiga, serta juara harapan satu, dua dan tiga,” tuturnya.

Sementara itu, Sekcam Klapanunggal Deni Humaedi mengungkapkan, Klapanunggal hanya menurunkan satu sekolah di kategori SD yakni SDN 03 Nambo. Sekolah tersebut pada 2016 menjadi juara kedua untuk sekolah sehat tingkat kecamatan. Namun, pada 2017 tidak ikut serta dalam ajang perlombaan tersebut.

“Untuk tahun ini kita fokus di tingkat TK dan SD, tahun depan sudah ada ancang-ancang untuk ikut serta lagi,” ungkapnya.

Namun, Deni mengaku, keikutsertaan yang sedikit ada pada kesiapan sekolah juga terkait dengan kriteria. Sebab, kriteria tersebut terkait sarana dan prasarana.
“Sarana dan prasarana membutuhkan dana, sedangkan dana BOS tidak bisa digunakan untuk kegiatan seperti ini,” pungkasnya.(rp2/c)

sumber : Radar Bogor

Polresta Bogor Kota Ungkap Peredaran STNK Palsu


BOGOR–RADAR BOGOR,Warga Bogor harus lebih waspada. Sebab, surat tanda nomor kendaraan (STNK) palsu beredar. Satuan Reserse Polresta Bogor Kota pun mengungkap peredaran STNK palsu.

Ada tiga pelaku yang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka yaitu IB (29), RC (32), AD (43). Ketiganya kini mendekam di sel tahanan Mapolresta Bogor Kota.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menjelaskan, terungkapnya kasus tersebut berawal dari temuan mobil Toyota Avanza silver yang ternyata ber-STNK palsu.

Mobil itu didapati saat parkir di Jungle Fest Bogor Nirwana Residence (BNR), Kecamatan Bogor Selatan, 9 Februari lalu.

“Modusnya memesan kepada orang. Yang jelas untuk mengelabui leasing,” ujarnya dalam ekspose di Markas Polresta Bogor Kota Kapten Muslihat, kemarin (26/2). Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor hari ini

sumber : Radar Bogor

Cara Iluni Smanda Galakkan Literasi di Kalangan Siswa


Ilmu tidak hanya didapat dari guru yang menerangkan pelajaran di sekolah. Namun, juga bisa didapat dari para lulusan sekolah tersebut. Itulah yang dilakukan Ikatan Alumni SMAN 2 (Iluni Smanda) Bogor yang turut ikut andil mengembangkan sekolah. Salah satunya dengan menggelar bedah buku bersama siswa SMAN 2, belum lama ini (22/2).Penanggung jawab kegiatan Ayi Nurul Hazijah mengatakan, kegiatan bedah buku dengan tajuk ‘Bahasa Membuka Jendela Dunia’ itu, merupakan hasil kolaborasi sekolah dengan Iluni Smanda. Selain bagian dari program literasi sekolah, kegiatan ini juga diharapkan bisa memotivasi siswa agar jangan takut untuk mengejar cita-citanya.

“Terdapat dua pemateri dari Iluni Smanda yang dihadirkan. Yaitu, Nina Nasution dan Fathi Bawazier. Keduanya merupakan penulis yang sama-sama sudah menerbitkan buku,” kata Ayi yang juga guru SMAN 2 Bogor.

Dengan kegiatan ini, Ayi berharap kedua orang alumni tersebut mampu memberikan motivasi kepada siswanya.

“Semoga bisa mengembangkan bakat siswa, khususnya kelas 10 dan 11 yang hadir. Sehingga para siswa bisa meyadari bakat dan kemampuan mereka dalam menulis dan mengembangkan potensi dirinya masing-masing,” katanya.

Harapan tersebut pun disampaikan Fathi Bawazier. Ia mengatakan, materi yang dia sampaikan sepenuhnya berdasarkan pengalaman pribadi yang kemudian dia rangkum dalam sebuah buku. Diharapkan, siswa bisa mengambil sisi positifnya.

“Karena bagi saya, manfaat terbesar yang saya dapatkan dari menulis adalah bisa mensyukuri setiap hal dan setiap nikmat Allah yang kita ingat-ingat kembali saat menulis,” tuturnya.

Penulis buku Lost in USA tersebut menambahkan, dirinya bahkan tidak ada bakat atau latar belakang dalam menulis. Tapi, dirinya bisa menerbitkan sebuah buku lewat penerbit terbesar di Indonesia, yaitu Gramedia.

“Hal ini tentu melalui seleksi dan penilaian mereka sehingga tulisan saya dianggap layak untuk diterbitkan. Maka dari itu, saya berharap bisa menjadi motivasi bagi adik-adik kelas saya,” beber Fathi.

Salah seorang siswa SMAN 2 Bogor kelas 11, Galan Subiansyah, sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini karena bisa menambah pengetahuan baginya dalam menulis buku. “Menurut saya, ini juga sebagai bentuk penghubung kami, siswa, dan guru SMAN 2 Bogor dengan para alumni,” ungkapnya.(/c)

sumber : Radar Bogor

Catat! Pendaftaran Bogorku Bersih Diperpanjang sampai 5 Maret



BOGOR–RADAR BOGOR,Pendaftaran Bogorku Bersih Jilid 3 yang seharusnya ditutup kemarin (26/2), diperpanjang. Warga yang ingin ikut serta masih bisa mengikuti kegiatan yang digagas Radar Bogor dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor itu.

Ketua panitia Bogorku Bersih 3 Muhammad Indra mengatakan pendaftaran diperpanjang hingga Senin (5/3) mendatang. Alasannya, kata Indra, untuk memberi kesempatan kepada warga yang ingin ikut serta. “Pendaftaran diperpanjang sampai seminggu ke depan,” kata Indra.

Seperti diketahui, pendaftaran Bogorku Bersih 3 ditutup Senin (26/2). Namun, melihat besarnya animo warga yang ingin mengikuti kegiatan tersebut, panitia pun masih membuka pendaftaran. Seperti kemarin (26/2), warga hingga pihak sekolah berbondong-bondong mendaftar ke Graha Pena, Radar Bogor, di Jalan KH Abdullah bin Nuh. Tak hanya ke Graha Pena, pendaftaran juga dibuka di kantor Dinas Lingkungan Hidup di Jalan Paledang, Kota Bogor.

Di tempat terpisah, Kepala Seksi Kemitraan dan Peningkatan Kapasitas DLH Kota Bogor, Setiawati, mengatakan pihaknya sudah mengedarkan surat ke setiap kelurahan agar mengirimkan sepuluh perwakilan RT-nya untuk mengikuti lomba.

Wanita yang disapa Wawa itu juga mengatakan bahwa lomba tahun ini, jumlah peserta dari sekolah sangat banyak dibanding tahun lalu. “Kami juga mengundang melalui Dinas Pendidikan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, pelaksanaan Bogorku Bersih Jilid 3 kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Sebab ada penambahan beberapa kategori lomba. Beberapa kegiatan yang dilombakan, antara lain, lomba kebersihan kelurahan, lomba kebersihan RT, lomba kebersihan pasar tradisional, lomba kebersihan kegiatan usaha pusatperbelanjaan, lomba kebersihan sekolah, lomba TPS 3R, lomba bank sampah, serta lomba desain fasilitas pengelolaan sampah. Untuk informasi soal pendaftaran bisa menghubungi Dita di 0895325688648.(ran/c)



sumber : Radar Bogor

Lenggak-Lenggok Kebaya Encim


BOGOR–RADAR BOGOR,Menjelang hajatan tahunan Cap Go Meh (CGM), berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan. Salah satunya lomba kebaya encim yang diikuti tua muda dalam salah satu rangkaian Bazar CGM Vihara Dhanagun, kemarin (26/2).

Pesertanya beragam. Ada anak-anak kecil dari sejumlah taman kanak-kanak, pelajar SMP dan SMA, juga oma-oma yang tergabung dalam Komunitas Omah Ceria.

Dimulai pukul 13.00, mereka sangat cantik dan lucu berlenggak-lenggok di atas panggung layaknya seorang model.

Salah satu panitia Bazar CGM, Mei Mei mengatakan, perlombaan kebaya encim merupakan salah satu kegiatan yang diangkat dari tema kegiatan yang mengedepankan kultur atau budaya.

“Kebaya encim ini kan juga salah satu budaya yang harus dilestarikan. Zaman sekarang kan anak-anak banyak memakai kebaya modern,” jelasnya kepada Radar Bogor.

Makanya, dengan lomba ini, diharapkan bisa tertanam di jiwa para peserta untuk melestarikan budaya dengan mengenal kebaya tradisional.

Mei menjelaskan, selain kriteria kebaya encim, beberapa poin juga menjadi penilaian penting dalam lomba. Seperti kreasi peserta di atas panggung, makeup, cara catwalk, kreasi busana, mimik wajah serta keserasian busana.(ran/c)

sumber : Radar Bogor

Ada Pengurasan, Jaringan PDAM Kota Bogor Terganggu


BOGOR-RADAR BOGOR, Para pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, kembali akan mengalami gangguan jaringan. Ini sehubungan rencana Pengurasan Bak Prasedimentasi di Intake Ciherang Pondok dan Pengurasan Pipa Transmisi Air Baku Ciherang Pondok. Pengurasan akan dilaksanakan Rabu (28/2/2018) pukul 09:00–13:00 WIB.

“Dengan ini kami sampaikan daerah-daerah yang berpotensi mengalami gangguan,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor lewat rilis resminya yang disampaikan Sekretaris Perusahaan, Rinda Lilianti kepada Radar Bogor.

Dia menyebutkan beberapa daerah di zona tiga yang akan mengalami gangguan, yakni Jalan Lawang Gintung, Jalan Sukasari, Jalan Pajajaran Indah, Jalan Batutulis, Jalan Skip, Perum Vila Duta, Perum Pajajaran Regency atau Parahyangan Regency.

Kemudian Jalan Ciheuleut, Blok Paku, sebagian Jalan Cimahpar, Perum Botanica, Perum Bogor Raya Residence atau Cimahpar Asri, Perum Griya Soka, Jalan Surya Kencana, Jalan Roda, Gang Aut, Jalan Paledang, Jalan Pahlawan, Jalan Bondongan, Gunung Batu, Bubulak, dan Sindang Barang.

Sementara zona empat, yakni Jalan Pajajaran, Jalan Pandu, Tegal Gundil, IPB Baranangsiang 4, Kelurahan Tegal Lega, Taman Kencana, Jalan Sudirman, Jalan Pemuda.
Jalan Merdeka, Jalan Cilendek, Perum Yasmin, Mekar Wangi, Cibadak, Kencana, Cimahpar, Cibuluh, Kebon Pedes, Panaragan, Sempur, Sukaresmi, Curug Mekar, Bantar Jati, Kebon Kalapa, Kedung Halang, dan Kayu Manis.

“Kami imbau pelanggan dapat menampung dan menghemat air saat sedang mengalir untuk mengantisipasi gangguant. Apabila para pelanggan membutuhkan pasokan air melalui mobil tangki dapat menghubungi PDAM Tirta Pakuan,” tandasnya.(pin/*)

sumber : Radar Bogor

Pedagang Blok F Diminta Pindah


BOGOR–RADAR BOGOR,Belum selesai kasus hukum yang menjerat salah satu stafnya, SS yang ditangkap Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor, Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) kini diprotes pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang. Musababnya, pedagang diultimatum PDPPJ untuk mengosongkan tempatnya berjualan.

Kuasa hukum pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang, Edu Prayitno, mengatakan bahwa surat edaran yang dikeluarkan PDPPJ terkait ultimatum pengosongan itu tidak seharusnya dikeluarkan lantaran kedua belah pihak masih berproses di Pengadilan Negeri (PN) Kota Bogor.

Surat PDPPJ dengan No SE/136-PD.PPJ/II/2018 itu dianggapnya mengada-ada. “Kami akan melakukan langkah hukum pelaporan pidana kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (26/2).
Menurutnya, sesuai surat pernyataan yang sudah ditandatangani pihak PDPPJ serta disaksikan oleh Plt Wali Kota Bogor, Wakapolresta Bogor Kota, serta Ketua Komisi II DPRD Kota Bogor, tertera dalam poin nomor 3 bahwa pedagang akan dilibatkan dalam rapat-rapat dan pengambilan keputusan observasi.

Terpisah, Direktur Utama PDPPJ Andri Latif tetap meminta para pedagang agar segera menempati TPS yang telah disediakan. Pihaknya mengklaim, beberapa hari lalu sudah dilakukan rapat SKPD soal wacana TPS di Jalan Dewi Sartika, yang hasilnya tidak diperkenankan menjadi TPS.

“Bahkan, seluruh PKL Dewi Sartika bakal ditertibkan Pemkot Bogor,” katanya.

Andri mengaku sudah menghormati kesepakatan mediasi terakhir dengan Plt wali kota, DPRD, Polresta, Dinas UMKM, di ruang rapat dewan bulan lalu.

“Sesuai surat pernyataan, kami tidak akan membongkar sampai observasi selesai. Nah, observasi dimulai sejak 14 Februari telah selesai,” ujarnya.

Dia pun meminta pedagang segera pindah dan mengisi TPS yang sudah disediakan. Andri menjelaskan, gugatan yang sedang berjalan mengenai site plan dan TPS, bukan tentang pembangunan pasar.

Menurut dia, tidak ada perintah pengadilan untuk menghentikan proses pembangunan. ”Permohonan pedagang Blok F soal TPS di Dewi Sartika tidak diizinkan Pemkot. Maka itu, segera pindah ke TPS yang sudah ada,” tandasnya.

Terpisah, Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengaku, Pemkot masih memeriksa kesiapan penataan wilayah tersebut secara menyeluruh. Saat ini, kata Usmar, dinas-dinas teknis terkait masih bergiat menata PKL di kawasan itu.

“Semua masih disiapkan, secara menyeluruh,” kata Usmar.(fik/c)

sumber : Radar Bogor

Longsor Ancam Rumah Warga di Katulampa


BOGOR–RADAR BOGOR,Longsor kembali terjadi di Kota Hujan. Tadi malam, tebingan di sekitar sekolah alam di Kampung Dam, Kelurahan Katulampa RT 01/14, menumbangkan sejumlah pohon-pohon hingga menghalangi aliran air sungai di bawah tebing.

”Kejadiannya sekitar pukul 16.40 kemarin. Hujan lebat membuat tebing setinggi 20 meter longsor,’’ ujar koor­dinator SUP Ciliwung, Andi Sudirman, kepada Radar Bogor.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Tapi, kata Andi, khawatir potensi longsor susulan sangat dimungkinkan terjadi. ”Kalau longsor terjadi lagi, ada tiga rumah di sekitar area longsor yang terancam,’’ kata dia.

Andi melanjutkan, penanganan sementara hanya berupa pembersihan pohon yang meng­halangi saluran air di bawah. Pasalnya, jika pohon yang roboh dibiarkan begitu saja, khawatir akan menghalangi jalan air sehingga ada luapan di sisi sungai yang nantinya akan mengikis sepadan di sekitarnya.

”Pihak yang ikut membantu sementara ini hanya inisiatif warga setempat dibantu oleh beberapa rekan dari BPBD, Sakti, dan Komunitas Peduli Ciliwung. Pembersihan belum semuanya selesai karena kondisi cuaca hujan dan malam hari. Insyaallah besok akan kami lanjutkan pembersihan kembali agar pohon yang menghalangi jalan air bisa segera diangkat,’’ pungkasnya.(cr3/c)

sumber : Radar Bogor

Buka Kasus Lama, Camat Jonggol Lapor Balik


BOGOR–RADAR BOGOR,Kasus dugaan penipuan yang dituduhkan pada Camat Jonggol, Beben Suhendar, medio 2012 silam, kembali menyeruak. Itu lantaran vokalis grup band ‘Moza’, Lily, kembali melaporkan Beben ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar), Jumat (23/2).

”Sebelumnya, camat Jonggol tersebut pernah dilaporkan klien kami ke Mabes Polri atas dugaan penipuan dan penggelapan pada Juni 2014,’’ ujar Arifin, kuasa hukum Lily Moza, kepada Radar Bogor dalam konferensi pers di bilangan Jalan Tegar Beriman, kemarin (26/2).

Menurut Arifin, Lily meminta polisi kembali melanjutkan kasus penipuan dan penggelapan yang diduga dilakukan Beben saat menjadi camat Cileungsi. Pasalnya, Lily merasa kecewa karena Beben belum mengembalikan uang sebesar Rp1,2 miliar miliknya. ”Beben menawarkan tanah untuk dibeli, senilai Rp1,2 miliar kepada Lily,’’ jelasnya.

Seiring berjalan waktu, lahan yang dijanjikan ternyata tidak ada. Beben diduga telah berbohong. Sejak itu, Beben dianggap selalu menghindar dan tak menepati janji, sampai akhirnya kasus dugaan penipuan tersebut dilaporkan ke Mabes Polri.

”Beben meminta agar berkas laporan ke Mabes Polri dicabut, karena janji akan segera mengembalikan uang yang sudah diterima sebesar Rp1,2 miliar. Maka dibuatlah perjanjian atau kata sepakat damai pada 7 April 2015 lalu,’’ jelas Arifin.

Pihak Lily masih memberi toleransi pengembalian sampai 2016. Tapi, hingga kini janji itu tak kunjung terbayar. Setelah berkonsultasi ke Mabes Polri, Lily kemudian disarankan untuk mendatangi Polda Jabar dan meminta kasusnya agar kembali dibuka sesuai wilayah hukum atau tempat kejadian perkara.

”Saya meminta penyidik Reskrimum Polda Jabar melihat kasus ini secara utuh, melihat psikis klien saya yang merasa dipermainkan oleh oknum camat Jonggol tersebut,’’ tutup Arifin.

Dikonfirmasi soal hal ini, Camat Jonggol Beben Suhendar enggan berkomentar. Ia menyerahkan seluruhnya kepada kepada kuasa hukumnya. “Silakan bicara sama pengacara saya saja, ya,” singkat Beben saat dihubungi Radar Bogor.

Kuasa hukum Beben Suhendar, Sulasmo Syakuri membenarkan jika memang kliennya telah meminjam uang senilai Rp1,2 miliar. Namun, telah dibayar dengan tanah di Cijeruk, Metland dan Bekasi. Meski kemudian Lily memilih di Cijeruk. “Nilainya kalau yang di Cijeruk disepakati Rp900 juta,” tuturnya.

Sulasmo melanjutkan, pihaknya kini tengah menyusun untuk membuat laporan balik atas tuduhan pencemaran nama baik yang menyebut kliennya telah melakukan penipuan.(wil/d)

sumber : Radar Bogor

Enam Hari Kakek-Nenek Tinggal di Mobil


BANDUNG-RADAR BOGOR,Sepasang kakek nenek, Abah Buang dan Ambu Surtiah, selama enam hari telantar di pinggir Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, lantaran mobil yang dikendarainya rusak. Karena tak memiliki cukup uang untuk memperbaiki kerusakan mobil tersebut, keduanya memilih tinggal di dalam mobil.

Selama enam hari, pasangan lanjut usia asal Rangkasbitung, Banten, tersebut tidur di dalam mobil Charade berwarna hijau. Mobil keluaran tahun 1982 itu kondisinya sudah tidak semulus dulu. Bagian dalam mobil juga sempit untuk ditiduri.

Keberadaan Buang dan Surtiah ramai dibincangkan di media sosial. Hingga akhirnya sejumlah komunitas mobil berinisiatif mendatangi keberadaan keduanya hingga memperbaiki mobilnya yang mengalami as roda patah di bagian depan pada Sabtu (24/2).

“Abah (Buang) cerita enam hari tidur di mobil sama Ambu (Surtiah),” kata salah seorang yang menolong Buang dan Surtiah, Denny Supriadinata, seperti dinukil laman detik, Senin (26/2).

Pria yang juga Ketua Charade Bandung Selatan Club (CBSC) ini menuturkan, selama enam hari bermalam di mobil, Buang dan Surtiah tidur beralaskan jok mobil dan berselimut jaket. Tentu tidak nyenyak selama berhari-hari di mobil.

“Pasti gak nyaman tidur di mobil berhari-hari. Apalagi mobilnya juga kecil kan,” ungkap dia.

Selama berhari-hari telantar di pinggir jalan, bekal yang dimiliki keduanya tentu mulai habis. Namun, beruntung warga sekitar yang mengetahui keberadaan Buang dan Surtiah terkadang memberikan makan. “Abah bilang alhamdulillah kalau makan ada yang bantu selama enam hari itu,” tutur dia.

Sebelumnya, Buang bercerita kepada Denny tentang insiden kerusakan mobilnya. Saat itu, Buang dan Surtiah berniat pergi ke Garut dari Rangkasbitung untuk menyelesaikan urusan pribadinya. Namun, di tengah jalan tepatnya Nagreg, Kabupaten Bandung mobilnya mogok.

“Terus akhirnya milih balik lagi mumpung belum jauh katanya, kalau diterusin takut bermasalah. Jadi balik lagi malah trouble lagi di Jalan Soekarno Hatta.

Patahnya dudukan roda sama as patah dibantu oleh polisi dipinggirkan. Karena gak punya uang, abah sama ambu 6 hari tinggal di mobil,” kata Denny.(ric/det)

sumber : Radar Bogor

Proses Panjang di Balik Sensasi Menikmati Bioskop Pesawat di Klaten


Agar bisa sampai ke desa di Klaten dan disulap jadi bioskop, pesawat harus dipotong dan diangkut tiga kontainer. Jam main menyesuaikan permintaan penonton. Juga jadi tempat latihan calon jamaah haji.PESAWAT Boeing 737-200 sudah siap di landasan. Penumpang pun masuk satu per satu. Tiket ditunjuk­kan kepada pramugari.

Bangku warna hitam beraksen biru menunggu. Penumpang duduk di kursi yang berjajar tiga-tiga. Di pesawat itu, memasang sabuk pengaman tidak wajib. Yang harus ditaati justru memakai kacamata kertas yang diberikan pramugari di depan pintu.

Penumpang juga tidak boleh menggunakan alas kaki. Sandal atau sepatu harus dititipkan di loker sebelum tangga naik. Jendela sebaiknya ditutup. Semakin gelap, semakin baik.

Ssstttt… Harus tenang. Siap? Oke, film dimulai…

Ya, naik pesawat di Pemancingan 100, sebuah restoran di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, itu memang bukan untuk terbang. Tapi, untuk menonton film.

Pesawat yang ”landasannya” di bagian belakang kompleks rumah makan tersebut dibagi menjadi tiga ruangan. Untuk film biasa, film 3D, dan kokpit untuk selfie.

Untuk ruang bioskop, ada layar 3 meter di depan. Tiga baris atau sembilan kursi yang berada dekat dengan layar dicopot. Dengan demikian, kapasitasnya 66 seat untuk bioskop alam dan 36 untuk bioskop 3D.

”Kalau terlalu dekat layar kan tidak bisa lihat. Yang belakang juga terganggu,” tutur Bambang Indra Nugraha, penanggung jawab harian di arena bioskop pesawat.

Setelah lebih dari setahun beroperasi, Indra mengklaim, jumlah pengunjung semakin banyak. ”Biasanya rombongan anak-anak. Kalau hari libur bisa 700–1.000 orang,” tutur pria 29 tahun itu.

Pemilik memang ingin menjadikan pesawat-bioskop itu sebagai sarana belajar bagi anak. Untuk itu, film-film yang diperlihatkan pun yang mendidik. Tentang dunia hewan, dinosaurus, dan yang lainnya.

Jam main di bioskop bertiket Rp10.000 pun menyesuaikan dengan permintaan penonton. Bahkan, ada satu penonton pun tetap main. Meski, itu tak pernah terjadi sejak beroperasi pada Desember 2016.

”Biasanya selalu rombongan atau minimal satu keluarga. Karena ini kan rumah makan keluarga,” kata Indra.

Saat Jawa Pos (Grup Radar Bogor) ke sana pada 18 Januari, suasana sedang tidak ramai pengunjung. Film 3D yang diputar bertajuk Roller Coaster yang bercerita tentang dunia dinosaurus.

Najmutstaqib Arrauf, salah seorang penonton yang berbarengan dengan Jawa Pos, mengaku sangat menikmati pengalaman pertamanya di bioskop pesawat.

”Bioskop pesawat ini bisa memfasilitasi kalau yang mau gaya foto-foto di atas pesawat. Murah lagi hehehe,” katanya.

Bodi pesawat yang digunakan bukan replika. Asli. Hanya, mesin dan identitas maskapainya sudah tidak ada.

”Ini bekas Batavia Air,” kata Indra.

Nurmiyanto, sang pemilik restoran Pemancingan 100, membawanya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.

Indra menuturkan, ide sang bos itu memang awalnya hanya sebuah inovasi bisnis. Agar usahanya memiliki ciri khas yang dapat dihafal pelancong.

Dan, proses mendatangkannya tidak sederhana. Diawali perburuan Nurmiyanto ke berbagai bandara di Solo, Jogjakarta, hingga Surabaya.

Tapi, di bandara-bandara itu dia tidak mendapati pesawat yang bisa dibawa ke Klaten. Menurut informasi, harus ke Jakarta. Di Bandara Soekarno-Hatta ada tempat parkir pesawat-pesawat yang jam terbangnya sudah habis.

”Sempat ke Purwokerto dulu untuk ketemu orang yang bisa membantu membeli pesawat di Soetta,” cerita pria 29 tahun itu.

Pertengahan 2016 Nurmiyanto terbang ke Jakarta. Di bandara tersebut dia ketemu dengan Boeing 727-200 tersebut. Waktu itu stiker Batavia Air di bodi pesawat masih tampak jelas.

Kondisi pesawat juga masih baik. Proses negosiasi berjalan dan kesepakatan akhirnya tercapai. Si Boeing bisa dibawa pulang.

Tentu saja pembelian pesawat itu tidak seperti membeli rambutan di pasar. Ketika harga sudah cocok, rambutan bisa dibawa pulang.

Mesinnya harus dilepas terlebih dahulu. ”Untuk menutup logo Batavia Air, digunakan stiker putih. Warna putih ini bukan dicat,” ungkap Indra sambil menunjukkan
sisi luar pesawat.

Setelah mesin dilepas, tentu pesawat tidak bisa lagi dibawa lewat jalur udara. Harus menggunakan jalur darat. Kalau secara utuh dibawa ke Klaten, pesawat yang
disebut Baby Boeing tersebut tentu akan menarik perhatian.

Belum lagi, tak ada pengangkut yang muat. Akhirnya diputuskan untuk membawanya dengan kontainer.

Proses membawa bodi pesawat itu dilakukan dengan tiga kontainer. Pesawat dipotong tiga bagian terlebih dahulu.

Sekitar Oktober 2016 si pesawat sudah tiba di Klaten. ”Ini ada tim perakitnya,” ujarnya.

Tim perakit itu bekerja untuk menyatukan bodi pesawat. Tak lupa, stiker TAMAN AIR GROUP berwarna hijau ditempel. Setelah itu, giliran tim interior yang bekerja.

Tim interior bertugas menyulap bodi. Harus bisa nyaman untuk nonton film. Tapi, dengan tetap menjaga kemiripan pesawat. Indra waktu itu menjadi salah satu anggota tim interior.

Ruangan pun dibuat kedap suara. Tujuannya, tidak berisik ketika dua bioskop tersebut menyala bersama-sama.

Sementara itu, untuk ruang kokpit, pengunjung bisa merasakan seolah menjadi pilot. Tapi, hanya cukup dua orang. Khusus anak-anak, agar lebih menjiwai,
disediakan sewa baju pilot. Tentu kalau diabadikan dengan foto akan membuat lebih ciamik.

Hasilnya, di ruang bioskop 3D, sensasinya terasa. Benar-benar masuk ke suasana film. Jantung dibuat berdegup kencang ketika tiba-tiba bertemu buaya yang mulutnya sudah menganga. Siap menerkam.

Atau ketika dihadang gorila. Sama sekali tak kalah dengan layar 3D di bioskop-bioskop kota besar yang umumnya terletak di pusat perbelanjaan.

Tak cuma buat nonton film, pesawat di halaman restoran itu juga dimanfaatkan untuk latihan calon jamaah haji dan pramugari. ”Boleh digunakan untuk apa saja. Yang penting kasih kabar kalau mau datang rombongan,” ungkap Indra. (*/c10/ttg)

sumber : Radar Bogor

Disdukcapil Buka Loket Khusus ’’Sim Card’’


BOGOR-RADAR BOGOR,Seperti yang sudah-sudah. Dua hari terakhir diprediksi banyak orang yang baru sibuk mengurus pendaftaran, jelang detik-detik batas akhir registrasi ulang nomor kartu prabayar.

Seperti yang terlihat kemarin di sejumlah kantor perwakilan provider seluler di Bogor. Pelanggan tampak antre mendaftarkan kartu prabayar mereka.

Raut wajah panik terlihat dari sejumlah pelanggan yang mengantre di gerai XL Axiata bilangan Jenderal Sudirman kemarin (26/2). Sebagian lain sibuk bermain gadget memenuhi kursi-kursi di ruang tunggu.

Mayoritas hendak mengurus permasalahan pendaftaran nomor kartu prabayar.

”Minta tolong didaftarkan,’’ tutur Firman (23), salah seorang pelanggan. Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor hari ini (ran/d)

sumber :  Radar Bogor

Polda Metro Periksa Elvy Sukaesih


JAKARTA–RADAR BOGOR,Drama kasus penyalahgunaan narkotika yang menjadikan anak–mantu Elvy Sukaesih sebagai tersangka memasuki babak baru. Kemarin, polisi menyeret sang ratu dangdut ke meja panas penyidik. Elvy diperiksa selama tiga jam dan dicecar 18 pertanyaan.

Elvy tiba di Ditresnarkoba, Polda Metro Jaya, dengan mobil Alphard hitam bernopol B 2112 FG sekitar pukul 13.52 WIB. Dia tampak irit bicara kepada awak media. Setelah datang di depan gedung Ditresnarkoba, perem­puan kelahiran 1951 itu langsung masuk ruang penyidikan. “Assalamualaikum,” tuturnya, lantas melenggang ke ruang penyidik Ditresnarkoba.

Kemudian, sekitar pukul 17.19, pemeriksaan selesai. Elvy keluar dari ruang pemeriksaan. Dia mengaku, dirinya merasa terpukul dan sedih karena kasus yang menimpanya. Meski ia ada di Mapolda Metro, ternyata, belum mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Dhawiya Zaida dan Syehan.

“Tadi kebetulan, jam besuknya habis. Saya nggak bisa bayangin ya kalau ketemu gimana gitu,” terangnya dengan suara bergetar. Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor hari ini

sumber : Radar Bogor

Gudang Dokumen Kenegaraan Terancam Longsor


BOGOR–RADAR BOGOR,Cuaca tak bersahabat yang merundung Kota Hujan beberapa pekan terakhir membuat beberapa lokasi terdampak longsor. Salah satunya kediaman Muchlis Rosim (76), pemilik gudang dokumen terkait kenegaraan di RT 01/05 Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur.

Meski gudang dan tempat tinggalnya berjauhan di dua titik berbeda, tetapi nasibnya sama; nyaris digerus aliran sungai. Padahal, dalam gudang berisi berbagai film, foto, prangko, dan poster terkait kenegaraan.

Sehingga, sangat disayangkan jika gudang beserta ribuan barang bersejarah itu hanyut terbawa aliran Sungai Seseupan. “Di dalamnya ada dokumentasi negara proklamator Bung Karno dan Bung Hatta,” jelasnya ketika ditemui Radar Bogor, kemarin (26/2).

Gudang yang nampak kumuh itu bagian belakangnya memang berbatasan langsung dengan Sungai Seseupan. Akibat hujan deras beberapa hari lalu, tembok bagian belakangnya yang hanya berjarak sekitar 2 meter dari sungai sudah mulai belah. Serupa dengan pinggiran sungainya yang juga sudah mulai gembos.

Padahal, menurut Muchlis, pada Agustus 2016 lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya sempat memberikan bantuan berupa upaya pembangunan berupa tembok penahan tanah (TPT). Namun, belum tampak pembangunannya, proyek sebesar Rp83 juta itu sudah ditinggalkan pelaksananya.

“Waktu itu saya minta ke wali kota, kalau tidak diperbaiki bisa ambruk. Tapi tidak diselesaikan oleh pengembangnya. Ditinggal sekitar 6 bulan lalu,” jelasnya.
Pria yang mengaku sebagai cucu sepupu proklamator Bung Hatta itu, kini hidup dengan ketidaknyamanan.

Sebab, teras tempat kontrakan yang ia tempati sudah runtuh digerus aliran sungai yang sama. Teras enam kontrakan itu runtuh empat hari lalu sehingga membuat pengontrak lainnya pergi.

Kini, hanya Muchlis yang berani bertahan tinggal di kontrakan yang terasnya dalam kondisi miring menggantung. Di tempat petakan itu Muchlis tinggal seorang diri. Tanpa ada keluarga yang mendampingi. Anak-anaknya kini tinggal di luar kota sehingga tidak bisa hidup satu atap dengannya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Ibrahim Abdullah mengaku sudah melaporkan kejadian longsor itu pada pihak kelurahan. Namun, hingga kini belum ada upaya penanggulangan longsoran di sepanjang teras enam kontrakan dan di belakang gudang milik Muchlis. “Kata kelurahan sih sudah dilaporkan ke dinas terkait,” ujar Ibrahim.

Ibrahim berharap Pemkot Bogor segera menyelesaikan beberapa persoalan infrastruktur yang menimpa warganya. “Harus sesegera mungkin ditangani, jangan sampai ada korban,” harapnya.

Ketika dikofirmasi, Lurah Sindangsari, Yus Muslih, mengaku sudah mengajukan perbaikan longsoran untuk masuk dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bogor Timur. Namun, ia belum bisa memastikan kapan realisasi perbaikannya. “Kalau tidak terealisasi tahun sekarang, kita ajukan lagi untuk tahun selanjutnya,” katanya.

Namun, menurutnya, proyek pembangunan TPT di belakang gudang milik Muchlis memang tidak ada. Dengan tegas ia membantah bahwa dari tahun ke tahun tidak ada proyek tersebut.

“Tidak ada, yang untuk gudang Pak Muchlis? Dari dulu juga memang tidak ada proyeknya,” tandasnya.(fik/c)

sumber : Radar Bogor

248 Ribu Warga Belum Punya BPJS



BOGOR–RADAR BOGOR,Mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat sesuai visi misi menjadi kota sehat, terus digencarkan Pemerintah Kota Bogor. Salah satunya melalui Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2018 tingkat Kota Bogor, kemarin (26/2).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan, di tengah pesta demokrasi yang sedang berlangsung, Pemkot Bogor tetap fokus memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat. Salah satunya, meng-cover warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan.

“Kesehatan harus dimaknai sebagai kebutuhan dasar untuk pembangunan SDM. Selain itu, peningkatan kesehatan ini tidak bisa hanya dilakukan Dinkes tetapi harus bersama-sama dengan aparatur wilayah, stakeholder dan masyarakat,” kata Ade dalam Rakerkesda.

Maka, dalam membuat setiap kegiatan dan program, kata Ade, harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. “Warga yang mampu ataupun tidak mampu bisa mendapatkan hak kesehatan yang sama,” ujarnya.Tujuan akhirnya, sambung Ade, masyarakat Kota Bogor sehat, angka harapan hidupnya naik. “Harapannya, di 2019, 22 persen warga Kota Bogor yang masih belum ter-cover BPJS Kesehatan sudah harus ter-cover semuanya,” harapnya.

Saat ini jumlah warga Kota Bogor mencapai 1.130.720 jiwa. Dari jumlah tersebut, 248.758 atau 22 persennya belum ter-cover BPJS Kesehatan.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Rubaeah mengatakan, masih banyak permasalahan kesehatan yang terjadi di Kota Bogor yang berdampak pada kualitas SDM.

Seperti masih adanya kasus kematian ibu dan bayi, balita gizi buruk, tingginya kejadian beberapa penyakit menular terutama penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kecenderungan penyakit tidak menular serta perilaku manusia dan lingkungan yang tidak sehat.

“Ditambah belum optimalnya pelaksanaan sistem rujukan, termasuk akses terhadap sarana kesehatan dan pembiayaannya, juga menjadi fokus masalah yang harus segera ditangani,” ujar Rubaeah.

Oleh karena itu, kata dia, Rakerkesda dianggap penting. Sebab, dari diskusi ini akan diketahui background study rencana pembangunan sektor kesehatan ke depan, evaluasi kerja, dan tersusunnya dokumen kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), lingkungan bersih dan sehat.(ran/c)

sumber : Radar Bogor

Registrasi Sim Card Bisa Lacak Ponsel Hilang


JAKARTA-RADAR BOGOR,Pemerintah memas­tikan banyaknya manfaat jika seluruh kartu prabayar teregistrasi leng­kap dengan identitas peng­gunanya. Mulai dari pencegahan kejahatan siber seperti SMS mama minta pulsa hingga penyebaran hoax ataupun ujaran kebencian. Dan yang cukup menggembirakan, registrasi bisa melacak ponsel yang hilang.

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menegaskan hal itu. Komisioner BRTI Agung Harsoyo memastikan, pelacakan ponsel dapat dilakukan jika penggunanya telah melakukan registrasi kartu prabayar. Meski registrasi dan pelacakan ponsel hilang tidak terhubung langsung.

“Database handphone melalui identitasnya (IMEI), disimpan memang. Atas permintaan khusus, pelacakan ponsel yang hilang dapat dilakukan,” kata Agung kepada pewarta kemarin.

Registrasi kartu prabayar yang divalidasi nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga (KK) ini pada dasarnya untuk kepentingan seluruh masyarakat, bagian dari kontribusi positif.

“Maka segera lakukan registrasi menggunakan NIK dan nomor KK sendiri. Data pelanggan akan dilindungi kerahasiaannya secara baik oleh operator telekomunikasi,” ucap AgungAgung mengungkapkan, sampai dengan hari ini, tepatnya pukul 12.40 WIB sudah ada 288.982.511 nomor seluler yang divalidasi dari sekitar 360 juta SIM card yang beredar di Indonesia. Ada berbagai cara melakukan registrasi prabayar bagi pelanggan lama dan baru ini. Masyarakat bisa melakukannya sendiri dengan cara mengirim SMS ke 4444 sesuai dengan format masing-masing operator seluler. Selain itu, bisa melalui website dan call center operator.

Pelanggan juga dapat melakukan registrasi dengan mendatangi gerai masing-masing operator seluler. Persyaratannya sama, menyertakan informasi NIK dan KK, tidak perlu mengungkapkan nama ibu kandung yang dinilai riskan untuk dibeberkan.

Pernyataan terkait pelacakan ponsel ini juga diucapkan oleh Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Kominfo Ahmad M. Ramli. Disam­paikannya, tujuan registrasi ini untuk keamanan dan kenya­manan pelanggan.

“Meminimalisasi penipuan dan tindakan kejahatan, serta termasuk memudahkan pelacakan ponsel yang hilang,” kata Ramli.

Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha mengatakan, isu krusial ada di daerah pedesaan dan wilayah terluar nusantara. Apakah sosialisasi ini sudah ditangkap penduduk di sana.

Karena, menurutnya, SMS resmi dari Kominfo dinilai tak cukup kuat untuk membuat masyarakat melakukan registrasi.

“Tidak semua masyarakat kita menyikapi imbauan Kominfo lewat SMS. Program nasional terkait keamanan nasional dan kependudukan harusnya berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga lain. Misalnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” ujar Pratama Persadha.

Menurut Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) itu, sosialisasi langsung oleh aparat kelurahan dan pedesaan sangat efektif diperlukan.

“Hal ini akan melegitimasi dan memperkuat SMS Kominfo ke nomor-nomor warga. Karena tidak semua penduduk tahu apa itu Kominfo,” tegasnya.

Ia mengatakan, dengan luas wilayah dan persebaran penduduk yang beragam, ada kemungkinan aparat kelurahan dan desa pun masih kesulitan dalam melakukan sosialisasi registrasi kartu prabayar ini.

“Sosialisasi langsung oleh aparat sangat penting, apalagi melihat kondisi penduduk dan wilayah Indonesia. Agar seluruh masyarakat bisa mengerti pentingnya registrasi nomor prabayar ini,” terangnya.(nas)

sumber : Radar Bogor

Tuesday, 27 February 2018

Teater Gading ke Ajang Nasional


LEUWILIANG–RADAR BOGOR, Situasi pembangunan negeri Indonesia saat ini semakin tidak jelas, apakah negeri agraris, atau malah industrialis. Lantaran, saat ini tidak jarang perkebunan dan persawahan yang berubah fungsi menjadi pabrik.

Situasi dan keadaan dari masyarakat kecil hingga pucuk pimpinan di Indonesia juga seolah penuh sandiwara, karena tak jarang mereka melakukan hal-hal satir dan menggelitik.

Ketamakan dan keserakahan manusia menjadikan negeri Indonesia menjadi negeri banci yang tidak jelas tujuannya, agraris atau industrialis.

Cerita tersebut merupakan cerita dari pementasan monolog yang dimainkan Teater Gading saat melakukan persiapan pentas di aula SMAN 1 Leuwiliang. ”Perempuan di Simpang Jalan merupakan judul dari pementasan yang akan dimainkan Teater Gading SMAN 1 Leuwiliang.

Menurut Sutradara Teater Gading, Diding Hasanuddin, rencananya perempuan di simpang jalan akan mewakili Bogor dalam festival ARTEFAC UNS MONOLOG COMPETITION 2018 Solo, Jawa Tengah. Dia akan bersaing dengan 18 sekolah di seluruh Indonesia dalam festival tersebut. ”Kami akan mengajak penonton untuk merenungkan keadaan Indonesia saat ini,” kata Diding.

Dia mengatakan, teater gading optimis untuk tampil di Solo, karena telah menyiapkan materi pemain dan naskah yang cukup menyentuh dan mudah dimengerti. ”Pemain saya sudah siap untuk pentas, karena Teater Gading tidak jarang menyabet gelar juara dalam festival teater,” kata Diding.

Selain mengikuti festival teater di Bogor pihaknya mengaku kerap menyabet juara di festival teater pelajar di Jakarta. Sehingga dirinya tidak khawatir dengan masalah keaktoran. ”Aktor saya sudah kuat, tinggal bagaimana cerita yang dibawakan bisa sampai ke penonton,” kata Diding.

Rencana, pihaknya akan segera bertolak ke Solo untuk mengikuti festival 16-17 Maret mendatang. ”Tapi sebelumnya kami akan mementaskan Perempuan di Simpang Jalan ke beberapa sekolah lagi untuk memantapkan adegan yang akan diperankan,” kata Diding, kemarin.(cr1/c)

sumber : Radar Bogor

Sejuta Siswa Daftar SNMPTN, Website Sempat Down


BOGOR–RADAR BOGOR, Keluhan siswa SMA kesulitan dalam mendaftar SNMPTN secara online ternyata tidak hanya dirasakan di Bogor. Hampir seluruh kota dan kabupaten di Indonesia meng­alami hal itu.

Sebelumnya, siswa melakukan verifikasi secara online dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), mengenai rekam jejak prestasi akademik siswanya yang terseleksi di sekolah.

Nah, kemarin (25/2) giliran siswa mendaftarkan secara online dengan memasukkan NISN dan password login yang mereka dapatkan ke laman http://www.web.snmptn.ac.id/. Namun, di hari pertama tersebut, kebanyakan siswa kesulitan.

Menurut Ketua Panitia Pusat SNMPTN 2018, Prof. Ravik Karsidi, hal tersebut karena di hari pertama terjadi peningkatan traffic ke website SNMPTN. ”Ya karena di hari pertama ini siswa-siswa membuka laman secara bersamaan seiring dengan diumumkannya peringkat siswa yang boleh mendaftar SNMPTN,” tuturnya.

Sehingga, menurut Ravik, banyak siswa ataupun pihak sekolah yang membuka akses ke website panitia untuk melihat posisi masing-masing.

”Karena itu, saya mengimbau agar siswa calon peserta yang ingin mendaftar membuka laman di malam hari atau saat di mana tidak banyak orang yang mengakses laman website SNMPTN,” ujar Ravik.

Ia mengatakan, untuk tidak khawatir tidak bisa mendaftar, karena rentang waktu yang diberikan cukup panjang, hingga 6 Maret mendatang. Terlebih lagi, halaman website bisa diakses selama 24 jam. ”Hingga saat ini telah tercatat 1.033.218 siswa yang lolos sebagai calon peserta SNMPTN 2018 dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia,” katanya.

Institut Pertanian Bogor (IPB) setiap tahunnya menerima siswa dari jalur SNMPTN ini. ”Dan mungkin berbeda dengan PTN lainnya, kami selalu menerima siswa melalui jalur SNMPTN ini dengan porsi yang lebih besar dibandingkan jalur lainnya,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB Drajat Martianto.

Tahun ini, menurutnya, IPB menerima mahasiswa melalui jalur SNMPTN hingga 4.000 mahasiswa. Namun tentunya melewati seleksi yang sangat ketat, di samping mengikuti aturan dari panitia pusat.

”Karena seleksi di sini berdasarkan database yang kami miliki selama bertahun-tahun, yaitu melalui rekam jejak alumni sekolahnya yang saat ini berkuliah atau yang sudah lulus di IPB. Jika menunjukkan prestasi yang kurang baik, maka kuotanya pun akan kami kurangi,” beber Drajat.(cr1/c)

sumber : Radar Bogor

SMAN 2 Bogor Bedah Buku


BOGOR–RADAR BOGOR, Mendukung penuh gerakan literasi di sekolah yang saat ini digalakkan oleh pemerintah, SMAN 2 Bogor senantiasa menumbuhkan kecintaan siswayang terhadap budaya membaca.

Biasanya 15-20 menit sebelum kegiatan belajar mengajar. Nah, Kamis (22/2) lalu, bekerja sama dengan Ikatan Alumni SMAN 2 Bogor (ILUNI SMANDA), sekolah ini menggelar kegiatan bedah buku yang mengangkat tema ‘Bahasa Membuka Jendela Dunia’.

Menurut guru SMAN 2 Bogor penanggung jawab kegiatan, Ayi Nurul Hazijah, ini pertama kalinya diadakan bekerja sama dengan ILUNI SMANDA di bawah bimbingan Doni B Prasetyo. ”Dan hari ini terdapat dua pemateri dari ILUNI SMANDA juga, yaitu Ibu Nina Nasutian dan Fathie Bawazier yang saat ini sudah menerbitkan buku,” kata Ayi.

Dengan kegiatan ini, Ayi berharap kedua orang alumni tersebut mampu memberikan motivasi kepada siswanya. ”Semoga bisa mengembangkan bakat siswa, khususnya kelas 10 dan 11 yang hadir pada hari ini mengenai bakat dan kemampuan mereka dalam menulis dan mengembangkan potensi dirinya masing-masing,” katanya.

Harapan tersebut pun disampaikan salah seorang pemateri pada hari itu, Fathie Bawazir. Ia mengatakan dari penyampaian materinya mengenai novel yang ia tulis berdasarkan pengalaman pribadinya tersebut, siswa bisa mengambil sisi positifnya. Ke depannya akan ada bibit dari SMAN 2 Bogor yang bisa menjadi seorang penulis.

”Karena bagi saya, manfaat terbesar yang saya dapatkan dari menulis adalah bisa mensyukuri setiap hal dan setiap nikmat Allah yang kita ingat-ingat kembali saat menulis,” tuturnya.

Penulis buku ‘Lost in USA’ tersebut menambahkan, dirinya bahkan tidak punya bakat atau latar belakang dalam menulis.Tapi dirinya bisa menerbitkan sebuah buku lewat penerbit terbesar di Indonesia, yaitu Gramedia.

”Tentu melalui seleksi dan penilaian mereka sehingga tulisan saya dianggap layak untuk diterbitkan, maka itu saya berharap bisa menjadi motivasi bagi adik-adik kelas,” beber nya.

Siswa SMAN 2 Bogor kelas 11, Galan Subiansyah mengungkapkan, sangat senang meng-ikuti kegiatan ini karena menambah pengetahuan baginya.(cr1/c)

sumber : Radar Bogor