Wednesday, 31 January 2018
Home »
» Subterminal Tidak Efektif
Subterminal Tidak Efektif
MEGAMENDUNG–Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor membangun subterminal di Kecamatan Megamendung, sudah tercetus sejak beberapa tahun lalu. Meski begitu, terminal untuk mengakomodir angkutan kota (angkot) di wilayah Pasir Muncang itu dianggap takkan efektif.
Camat Megamendung Hadijana mengatakan, pembangunan subterminal butuh kajian yang betul-betul matang. Jangan sampai menjadi petaka baru di wilayah tersebut. ”Rencana itu memang sudah bertahun-tahun lalu. Namun, dibanding membuat dan membangun subterminal, mending diperpanjang saja trayeknya dari Ciawi,” bebernya kepada Radar Bogor, kemarin (29/1).
Usulan perpanjangan trayek tersebut, lanjut Hadijana, artinya menambah jalur dari angkutan eksisting saat ini. Angkutan yang berangkat dari Ciawi akan mengikuti jalur yang sudah ada. Kemudian diteruskan dari titik Pasir Muncang menuju Pasir Angin atau wilayah Desa Kuta.
”Setelah itu ya balik lagi ke Ciawi, jadi searah jarum jam. Menurut saya itu lebih efektif dan hemat ongkos. Karena banyak juga pelajar. Misal, rumahnya jauh dan harus naik ojek, kalau ada angkot mungkin bisa lebih hemat,” paparnya.
Keuntungan lainnya, jelas Hadijana, para pengusaha angkutan juga akan lebih diuntungkan. Pasalnya, jumlah trayek pasti akan bertambah, dan pendapatan yang dihasilkan bisa lebih. Ia menegaskan, pihaknya tak menolak jika pembangunan subterminal dilakukan.
”Tapi setelah saya kaji lagi, lebih baik dilakukan perpanjangan trayek. Terminal tetap di Ciawi, biar angkutan di lokasi Pasir Muncang juga tidak berhenti dan ngetem di bahu jalan,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Dishub Kabupaten Bogor berencana akan membangun subterminal di wilayah Kecamatan Megamendung pada 2019 mendatang. Pembangunan tersebut untuk mendukung transportasi di jalur alternatif angkot Pasir Muncang.
Kepala Bidang Moda Transportasi Dishub Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi menjelaskan, usulan tersebut sudah dimasukkan ke rancangan kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2019-2020. Namun, hingga kini lokasinya belum ditentukan.
”Karena jika bicara soal lokasi itu harus ada perencanaan. Kalau lokasinya ditentukan sekarang khawatir akan timbul persepsi lain,” beber Dudi.
Perencanaan tersebut, lanjut dia, kemudian akan digodok kembali sesuai dengan situasi lokasi yang ada. Dudi juga belum ingin mengutarakan soal syarat lokasi yang akan dijadikan subterminal di Megamendung.
”Itu yang tahu konsultan independen ahli transportasi yang bakal kami turunkan, kami juga gak boleh ikut campur. Untuk menentukan lokasi mana yang terbagus, lokasi mana yang layak teknis untuk subterminal,” sambung Dudi.(dka/c)
sumber :Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment