Sudah hampir sepekan ratusan warga Desa Malasari tinggal dalam tenda-tenda pengungsian. Tak hanya hidup serba kekurangan, peristiwa gempa yang menghancurkan kampung mereka awal pekan lalu juga membekas di benak para anak. Kemarin, Radar Bogor bersama sang Pendekar Dongeng, Kang Didin, datang dan menghibur bocah-bocah Malasari.
SUARA tawa anak-anak ’’Nirmala’’ begitu lepas kemarin siang. Tawa riang itu kembali terdengar saat mereka menyaksikan atraksi Kang Didin, sang Pendekar Dongeng, beraksi di panggung kecil di tengah perkebunan teh. Mungkin itu adalah kali pertama mereka bisa kembali tertawa, setelah hampir sepekan hidup dalam pengungsian.
Radar Bogor bersama Kang Didin sengaja menggelar panggung kecil itu sebagai hiburan bagi para pengungsi Malasari. Diawali dengan bernyanyi bersama, suara anak-anak korban gempa itu memecah kesunyian kampung yang sebelumnya sangat hening. Suara riang itu pun seperti memanggil anak lainnya yang masih berada di tenda pengungsi berdatangan.
Lama-kelamaan, para bocah itu semakin semangat dan antusias mengajak orang tua mereka naik ke panggung. Kang Didin memanfaatkan semangat itu dengan mengajak mereka menyanyikan lagu Baby Shark sembari menari.Raut wajah sedih bocah-bocah Nirmala pun berubah suka dan bahagia. ’’Tapi bukan hanya bermain dan menghibur. Harus ada pesan moral yang disampaikan pada anak, bagaimana mereka harus memiliki cita-cita dan upaya untuk menggapainya,’’ tutur Kang Didin, di sela-sela aksi menghibur anak-anak korban gempa di Kampung Nirmala, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Dia juga mengatakan, anak-anak korban gempa itu harus diberi aktivitas yang sehat dan menyenangkan. Itu untuk membangkitkan semangat serta menguatkan mental dan psikis mereka.
’’Saya sampaikan bahwa mereka harus memiliki cita-cita, dan usaha bagaimana menggapai cita-cita. Salah satunya dengan terus belajar, meskipun dalam keadaan libur karena terkena musibah,’’ ujarnya.
Bersama Kang Didin, Radar Bogor Grup juga memberi bantunan berupa sembako, serta kebutuhan pengungsi seperti selimut. CEO Radar Bogor Grup, Hazairin Sitepu memberikan langsung bantuan tersebut melalui Kepala Dusun 4 Kampung Nirmala, Oji Sajikin. Titik pengungsian yang berada di tengah perkebunan teh dengan ketinggian 1.900 Mdpl ini, ditinggali 200 kepala keluarga (KK) dan 1.081 jiwa.
”Untuk kesempatan berikutnya, mungkin akan kami kirim beras ke sini (Kampung Nirmala, red) juga beberapa kebutuhan lainnya nanti dikoordinasikan,’’ ujarnya.Kadus Nirmala, Oji Sajikin mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada warganya. Hingga saat ini, kata Oji, warga masih menetap di bawah tenda yang hanya terbuat dari terpal dan plastik.
Sementara ini, kata Oji, bantuan kebutuhan sudah mencukupi. Mereka hanya menunggu kepastian apakah kampungnya aman atau tidak dari bencana longsor yang mengancam.
’’Hanya itu yang dibutuhkan. Kami butuh kepastian, apakah kampung kami aman dari ancaman longsor? Makanya belum berani balik dan tinggal di rumah,’’ aku Oji.
Dia menambahkan, informasi didapat, lokasi Kampung Nirmala akan disurvei dan diteliti oleh tim BPDB terkait keretakan tanah di permukaan permukiman mereka. Juga, retakan yang sempat terdeteksi pada tebingan bukit di atas permukiman.
’’Infonya begitu. Tapi ya, mudah-mudahan saja segera. Agar warga bisa kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas lagi,’’ tutupnya.(ran/d)
sumber :Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment