Banner 1

Monday, 29 January 2018

Tour de Indonesia Tanjakan Bedugul Jadi Penentu


BANYUWANGI–Charlampos Kastran­tas memberikan kejutan pada stage 3 Tour de Indonesia (TdI) 2018. Harry –sapaan akrab Kastrantas– sukses melibas rute kom­binasi dari kantor wali kota Pro­bo­linggo hingga Taman Blambangan, Banyuwangi. Rute sejauh 200 km itu menjadi rute terpanjang dalam TdI 2018.

Pembalap dari tim Java Partizan tersebut mencatat waktu tercepat 4 jam 44 menit 6 detik. TdI 2018 itu merupakan tur pertama Harry di Indonesia dan Asia. Juga menjadi kemenangan pertama bagi pembalap 27 tahun tersebut.

’’Aku memulai sejak 300 meter menjelang finis. Aku harus menang karena aku dalam kondisi yang sangat bagus,’’ ungkapnya setelah finis di Taman Blambangan, Banyu­wangi, kemarin (27/1).

Harry memang beruntung. Sebe­narnya, dia adalah pembalap sprinter. Sejak awal, dia bermain aman dengan ikut dalam peleton besar. Pembalap asal Yunani itu memanfaatkan momentum di pengujung balapan. Dia lolos dari tabrakan beruntun di pertigaan Jalan dr Sutomo, Banyuwangi.

Abdul Gani, pemimpin general classification, terlibat dalam tabrakan tersebut. Gani harus puas finis di urutan 64. Meskipun begitu, pembalap tim KFC Cycling itu tetap mempertahankan jersey ungunya dengan waktu 09:50:09. ’’Fokus saya besok adalah tetap mempertahankan posisi pemimpin klasemen. Besok menjadi rute yang berat,’’ katanya.

Sebenarnya, sejak tanjakan terakhir di KOM 3, tepatnya di daerah Kumintir, Mario Voght (Team Sapura) dan Ariya Phoun­savath (Thailand Conti­nental) memimpin race.

Dua pembalap tersebut baru terkejar oleh peleton besar pada 3 km sebelum finis di daerah Pakis, Banyuwangi. Pada stage 3 itu, Ariya memperoleh jersey polkadot sebagai king of mountain.

Hari ini (28/1) merupakan stage terakhir TdI 2018. Rute sejauh 170,9 km, Pelabuhan Gilimanuk–Lapa­ngan Renon, Denpasar, mele­wati tanjakan di Bedugul yang akan menguras tenaga pambalap. Sekali­gus menjadi penentuan pemenang TdI 2018.(gil/c22/tom)

sumber :Radar Bogor

0 komentar:

Post a Comment