BOGOR – Warga di sekitar Kelurahan Cimahpar, Tegal
Gundil, Cibuluh, dan Tanah Baru masih dihantui banjir ketika Kota Bogor
diguyur hujan. Sementara itu, pemkot belum bisa menormalisasi Danau
Bogor Raya lantaran status kepemilikan belum diambil alih.
Direktur PT. Sejahtera Eka Graha (SEG), Imam Puji Hartono selaku
pengembang kawasan Danau Bogor Raya mengakui, belum ada serah terima
kepada Pemkot Bogor sebagai fasilitas sosial, fasilitas umum (Fasos
Fasum).
Bahkan, saat ini status kepemilikan saham Danau Bogor Raya dipegang oleh Kementerian Keuangan.
“97 persen saham Danau Bogor Raya dimiliki Kemenkeu, Hal tersebut
akibat krisis moneter yang kemudian SEG dijaminkan ke Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) lalu diserahkan ke Kemenkeu,” kata Imam Puji
Hartono.
Dia mengatakan, segera melakukan optimalisasi sehingga danau tersebut bisa langsung dikelola Pemkot Bogor.
“Kami masih menunggu surat rekomendasi dari Pemkot Bogor sebelum kami melakukan optimalisasi,” kata Imam.
Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman mengatakan, jika tidak dilakukan
pengerukan pada Danau Bogor Raya akan menimbulkan kerugian material.
Apalagi pada November 2014 banjir semakin meluas dari 300 Kepala
Keluarga (KK) menjadi 500 KK. Setelah, kata dia, ditelusuri dari hulu ke
hilir, banjir dan longsor terjadi akibat aliran air yang berasal dari
Sungai Citangkil dan Sungai Cikeas tidak tertampung di danau buatan
seluas 6,5 hektar itu.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, telah terjadi sedimentasi di danau tersebut hingga 80 persen dari total luas danau.
“Sendimentasi Danau Bogor Raya hampir rata dengan jalan, sehingga air
yang seharusnya ditampun di danau langsung mengalir ke Sungai Ciluer
dan membuat debit air menjadi besar,” jelas Usmar.
\
Selain itu, usmar mengatakan Pemkot Bogor sudah melakukan beberapa
upaya untuk menanggulangi banjir di Bogor Utara dengan merencanakan
membuat kolam retensi seluas satu hektar di Kelurahan Tanah Baru, dan
1,5 hektar di Kelurahan Ciluar.
Namun, upaya tersebut masih terhambat proses pembebasan lahan,
menurutnya hanya di Tanah Baru yang sudah di bebaskan, sementara di
Ciluar proses ini mengalami kendala.
“Sesuai janji politik kami, tahun 2017 kawasan tersebut sudah bisa bebas banjir,” pungkas Usmar Hariman.(ent)
0 komentar:
Post a Comment