BOGOR – Para Pelaku bisnis di bidang pariwisata
berkumpul pada Temu Bisnis 2016 yang diselenggarakan Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Bogor,di Hotel
Lorin Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (28/7/2016).
Acara yang dibuka oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Bogor, Yani Hassan ini merupakan
ajang silahturahmi para pelaku bisnis pariwisata di Kabupaten Bogor
sekaligus membahas peluang usaha di bidang pariwisata di Kabupaten
Bogor. Yani berharap melalui even temu bisnis ini, para pelaku bisnis
pariwisata bisa tahu lebih banyak peluang usaha yang bisa dibuka di
wilayah Kabupaten Bogor.
Hadir sebagai pembicara dalam Temu Bisnis 2016 perwakilan dari
Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Henky Manurung, perwakilan Dinas
Pariwisata Jawa Barat, Kodrat Santoso, Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan
Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana serta perwakilan dari The
Jungleland,Kamal.
Henky Manurung, Kepala Bidang Investasi Usaha Pariwisata Kemenpar
mengatakan peluang investasi di Indonesia dibidang pariwisata masih
terbuka lebar. Pada tahun 2016, pemerintah menargetkan realisasi
investasi pariwisata sebesar USD 1.220,00 Juta. Dan hingga kuartal
pertama 2016 dari Januari-Maret baru tercapai 22% dari total target
realisasi investasi pariwisata tahun 2016.
“Terus terang saja untuk penerimaan devisa pariwisata Indonesia hanya
setengah dari Malaysia dan seperempat dari Thailand,”kata Henky.
Kemenpar sendiri, kata Henky kini tengah mengembang program 10 new
Bali, yakni pengembangan 10 destinasi wisata prioritas diantaranya Danau
Toba,Tanjung Kelayang,Tanjung Lesung,Kepulauan Seribu & Kota Tua
Jakarta,Borobudur,Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo,Wakatobi,
dan Morotai. Dan untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman)
pemerintah kini memberlakukan bebas visa kunjungan bagi 169 negara
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa
Kunjungan (BVK)
Diundangkan pada tanggal 10 Maret 2016.
Sementara untuk Provinsi Jawa Barat, Kodrat Santoso mengatakan hingga
tahun 2019 target wisman ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 20 juta orang
dan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 275 juta orang. Dari jumlah
itu sebanyak 4,321 juta wisatawan diharapkan mengunjungi Kabupaten Bogor
dengan komposisi wisnus sebanyak 4.09 juta dan wisman sebanyak 228 ribu
orang.
”Tantangan sektor pariwisata Jabar meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan,”kata Kodrat.
Hingga industri pariwisata Jawa Barat mampu memposisikan sebagai
destinasi pariwisata berkelas dunia yang berkualitas dan berdaya saing
tinggi di tingkat global serta untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
”Tantangannya kita dihadapkan pada situasi persaingan pengembangan
pariwisata antar destinasi pariwisata dan antar negara di ASEAN,”kata
Kodrat.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat
Sujana mengatakan peluang usaha di bidang pariwisata di Kabupaten Bogor
sangat besar. Jika mengacu pada Rencana Induk Pembangunan Pariwisata
Daerah 2015, pengembangan pariwisata di Kabupaten Bogor terbagi dalam
lima destinasi.
”Kelima Destinasi itu yakni destinasi wisata perkotaan, ekowisata,
wisata warisan budaya dan pendidikan, wisata kreatif dan MICE dan
rekreasi,”jelas Rahmat.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga sudah memetakan wilayah-wilayah yang
memiliki potensi untuk membuat destinasi tersebut. Untuk destinasi
wisata perkotaan misalnya usaha yang bisa dikembangkan adalah Sarana
Pariwisata seperti, usaha akomodasi, jasa makan/minum (Restoran, Rumah
makan, Cafetaria, dll.), Kegiatan Hiburan dan Rekreasi seperti Gedung
Pertemuan,Taman/Arena Permainan, Arena Bernyanyi, Usaha Jasa Wisata
seperti Biro Perjalanan Wisata, Angkutan Wisata dan Impresariat, dan
usaha Pendukung Pariwisata seperti Bank, Money Changer, Cinderamata.
”Untuk destinasi wisata perkotaan ini akan disebar di 11 kecamatan
yakni Cibinong,Citeureup,Bojong Gede,Tajurhalang,Babakan
Madang,Sukaraja,Gunung Sindur,Parung,Ciseeng,Kemang, dan
Rancabungur,”jelas Rahmat.
Sedangkan untuk destinasi wisata ekowisata, Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Bogor yang merupakan wilayah konservasi yang dapat dikembangkan
kegiatan ekowisata/ pariwisata berbasis masyarakat. Untuk itu taman
nasional seperti Gunung Gede Pangrango yang letaknya di wilayah Ciawi,
Cigombong, Caringin, Megamendung, Cisarua dan Gunung Halimun Salak yang
letaknya di wilayah Nanggung, Pamijahan, Tenjolaya, Tamansari, Sukajaya
serta Taman Wisata Alam seperti Gunung Pancar dan Telaga Warna dapat
dikembangkan untuk ekowisata.
”Untuk usaha ini investor yang berminat dapat mengajukan IPPA (Izin
Pengusahaan Pariwisata Alam),IUPJWA (Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata
Alam) dan IUPSWA (Izin Usaha Penyedian Sarana Wisata Alam). Untuk
Permohonan IPPA bisa diajukan ke Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup
dengan terlebih dahulu mendapatkan kajian teknis/rekomendasi dari Kepala
UPT Kehutanan dan Kepala Dinas Pariwisata,”kata Rahmat.
Sementara untuk destinasi wisata kreatif, akan fokus pada
pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya, seperti Seni Rupa
yang meliputi Seni Grafis, Seni Patung, Seni Lukis, Seni Kriya, Seni
Keramik, Seni Fotografi. Kemudian Seni Pertunjukan yang meliputi Seni
Tari, Seni Musik, Seni Teater dan Seni Sastra, Perfilman yang meliputi
Video, Animasi, Film/Iklan, Film TV dan Film Layar Lebar dan Industri
Musik.
”Wilayah destinasi ini akan adalah Gunungputeri,Cileungsi,Klapanunggal,Jonggol,Cariu,Sukamakmur, dan Tanjungsari,”ujar Rahmat.
0 komentar:
Post a Comment