Banner 1

Thursday, 14 July 2016

Kota Bogor Minim Panti Rehabilitasi

BOGOR-Sesosok jasad pria tanpa identitas ditemukan tergeletak di parkiran ruko di kawasan Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin.

Mayat yang diduga pemulung tersebut, ditemukan pertama kali sekitar pukul 11.00 WIB. Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Syaifuddin Gayo mengatakan, pria tersebut diperkirakan berusia 50 tahun.

Menurut dia, korban tewas karena mengidap penyakit TBC. "Dia biasanya dipanggil Udin," kata Gayo.

Polisi kemudian membawa jasad itu ke RSUD Ciawi untuk diautopsi. Saat ditemukan, korban menggunakan sweater berwarna abu, celana berwarna cokelat, dan memiliki tinggi badan sekitar 160 sentimeter.
Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) mencatat pada Juni lalu tak lebih dari 20 orang gepeng yang dijaring."Memang kalau di Kota Bogor jumlah itu masih cenderung stagnan. Sementara ada 36 kategori, dari mulai anak jalanan, human trafficking, gepeng, kelompok minoritas, pengangguran, dan yang lainnya. Dan kebanyakan gepeng yang kami bina itu merupakan yang dari luar Kota Bogor," kata Kepala Disnakersostrans Kota Bogor, Annas Rusmana.
Bulan lalu saja, jelas Annas, ada lebih dari 3.800 orang yang terjaring razia saat itu. Hanya saja, gepeng masih minoritas. "Yang mendominasi itu justru anjal dan pengidap HIV. Penegak hukum tetap ada di Satpol PP, Dinsos hanya lakukan pembinaan, seperti kembalikan ke sekolah formal, pelatihan di BLK," lanjutnya. Dinsos justru menilai, jumlah gepeng tidak meningkat di tahun ini.
Annas pun mengakui, Pemerintah Kota Bogor masih kekurangan fasilitas panti untuk mewadahi hal tersebut. "Minimal panti rehabilitasi. Sudah diusulkan, namun direncanakan tahun 2020 akan ada panti dua lantai di daerah Bondongan dengan lahan 3.500 meter dan bisa menampung 500 binaan," pungkasnya.(ent)

0 komentar:

Post a Comment