BOGOR – Prostitusi di kawasan Puncak sulit
dihapuskan. Berbagai cara dilakukan untuk mengelabui razia petugas.
Seperti check in antara siang hingga sore hari.
Seperti terlihat di bilangan Jalan Raya Puncak, Selasa (26/07/2016).
Area parkir salah satu hotel kelas melati, disesaki kendaraan. Mayoritas
didominasi sepeda motor. Sementara di lobi hotel, terlihat sejumlah
pasangan muda usia berlalu lalang. Usia mereka rata-rata 20 tahun ke
atas.
SepertiRomi dan Juli (bukan nama sebenarnya red). Usia keduanya baru
21 tahun. Mereka sengaja menginap di siang hari untuk memadu kasih.
Hotel berwarna cerah itu menjadi tempat langganannya.
“Dari Jakarta berangkat malam (pakai motor). Sampai di Puncak subuh.
Habis jalan-jalan, lanjut ke hotel buat istirahat,” ujar pria bertato
itu ditemui Selasa (26/07/2016).
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Timur itu
mengaku, menyewa hotel saat siang hari untuk menghindari razia pekat.
Sebab, sering dilakukan pada malam hari.
“Sudah sepuluh kali saya tidur di hotel sama pacar, belum pernah kena razia. Soalnya kan berlangsung pada malam hari,” akunya.
hal itu pun diamini oleh salah satu petugas keamanan hotel. Pria yang
enggan dikorankan namanya itu mengatakan, banyak hotel saat siang hari
di booking pasangan tak resmi. Seperti selingkungan, pacaran atau bahkan
dengan pekerja seks komersil (PSK).
“Kecuali akhir pekan. Baru banyak yang boking malam-malam,” ungkapnya.
Sementara itu, pengelola hotel enggan dikonfirmasi soal maraknya praktek mesum.
“Gak tahu, manajernya lagi keluar. Nanti kembali lagi saja,”tutur salah satu pekerja hotel.(ent)
0 komentar:
Post a Comment