Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Friday, 29 July 2016

Cibuci Kabupaten Bogor, Aktif di Balapan dan Baksos

BOGOR – Dunia otomotif terus berkembang, khususnya sepeda motor. Tak jarang, dari kesamaan model sepeda motor muncul komunitas-komunitas. Salah satunya, club R15 Cibubur-Cileungsi (Cibuci) yang mengedepankan kekeluargaan.
Ketua R15 Cibuci, Kiki Andriansyah (26) menyebutkan bahwa terbentuknya komunitas yang telah berdiri sejak dua tahun lalu itu ingin menunjukan, bahwa club roda dua yang dibentuknya mempunyai visi dan misi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Kita tak hanya ingin berkegiatan touring sejauh-jauhnya atau sekedar Kopi Darat (Kopdar). Tapi lebih dapat bermanfaat bagi warga. Seperti bakti sosial yang merupakan agenda rutin R15 Cibuci,” ujarnya Kamis (28/0/2016).
Tak hanya itu, kata Kiki, demi menjalin silaturahmi yang baik kepada keluarga setiap anggota.

“Jadi salah satu agenda kita, yaitu rurin ketika kodap mengelilingi setiap rumah anggota. Supaya kita kenal keluarganya juga,” ungkapnya.
Selain ingin mempererat tali persaudaraan terhadap seluruh keluarga anggota, R15 Cibuci selalu berkoorsinasi baik dengan pihak kepolisian sekitar.
“Dan alhamdulillah pihak kepolisian men-support komunitas kita,” katanya.
Walaupun anggota yang terdaftar belum banyak, menurut Kiki, tersebut tidak menjadi pengaruh dalam mengikuti setiap event balap hingga kegiatan sosial lainnya.

“Gak banyak. Hanya 17 anggota yg terdata. Mjlai dari Cibubur, Cileungsi Bekasi dan Depok. Ada pula yg belum terdaftar lebiih dari 20 bikers. Yang penting solid, dan dapat mengikuti cara yang baik dalam berlalu lintas,” paparnya.
Menurutnya, dengan melonak anak sekolah masuk club, komunitasnya berkeinganan sekalgus membantu pihak kepolisian untuk memplorori terbit berkandara.
“Selagi mempunyai motor atau hobi yng sama, kita tetap akan menerimanya dengan beberapa syarat, dan anak sekolah larang untuk menjadi anghota karena masih belum memiliki SIM,” ungkapnya.

Beberapa jenis agenda kopdar yg dibuatnya itu, sebagai Ketua, Kiki pun terus   menyambangi sejumlah auto club untuk sekedar bersilaturahmi. Hal tersebut dilakukan sesuai misi R15 CIBUCi, untuk membagun kebersamaan dan persaudaraan antar bikers.
“Jadi tidak lagi ada yang membedakan dari jenis kendaraan, agama, suku dan ras. Semua menyatu disini. Dari situlah jadi lebih banyak rekan ketika sharing,” imbuhnya.
Walaupun anggota yang terdaftar belum banyak, menurut Kiki, tersebut tidak menjadi pengaruh dalam mengikuti setiap event balap hingga kegiatan sosial lainnya.

“Gak banyak. Hanya 17 anggota yg terdata. Mjlai dari Cibubur, Cileungsi Bekasi dan Depok. Ada pula yg belum terdaftar lebiih dari 20 bikers. Yang penting solid, dan dapat mengikuti cara yang baik dalam berlalu lintas,” paparnya.
Menurutnya, dengan melonak anak sekolah masuk club, komunitasnya berkeinganan sekalgus membantu pihak kepolisian untuk memplorori terbit berkandara.
“Selagi mempunyai motor atau hobi yng sama, kita tetap akan menerimanya dengan beberapa syarat, dan anak sekolah larang untuk menjadi anghota karena masih belum memiliki SIM,” ungkapnya.

Beberapa jenis agenda kopdar yg dibuatnya itu, sebagai Ketua, Kiki pun terus   menyambangi sejumlah auto club untuk sekedar bersilaturahmi. Hal tersebut dilakukan sesuai misi R15 CIBUCi, untuk membagun kebersamaan dan persaudaraan antar bikers.
“Jadi tidak lagi ada yang membedakan dari jenis kendaraan, agama, suku dan ras. Semua menyatu disini. Dari situlah jadi lebih banyak rekan ketika sharing,” imbuhnya.(ent)

Warga Ciampea Kabupaten Bogor Bakal Dieksekusi Mati


BOGOR – Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya 14 orang terpidana mati dieksekusi. Salah satunya, Zulfikar warga Kampung cikalancing, Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Zulfikar merupakan terpidana mati asal Pakistan. Hingga tadi malam, suasana di sekitar kampung istri Zukfikar ramai. Warga tampak berkumpul melihat televisi memantau perkembangan eksekusi di pos kamling dan pangkalan ojeg.

Zulfikar menjadi bagian dari kampung tersebut semenjak menikahi salah satu warga RT 01/06, Desa Cinangka.
“Itu iyoh asup kana mobil jeung indungna Zulfikar (itu iyoh masuk ke mobil bersama ibu Zulfikar,red),” ucap Deni salah satu warga yang sedang menyaksikan siaran televisi.
Mendengar teriakan tersebut, belasan warga lainnya pun langsung tertuju ke pangkalan ojeg berukuran 3×4 meter itu. Zulfikar sempat tinggal di Cinangka beberapa tahun silam.
“Ia istrinya asli orang sini. Dulu tahun 2004 sering naik ojek saya,” tutur Deni.

Selain itu, Zulfikar pun tercatat menjadi warga Kampung Cikalancing, RT 01/06, Desa Cinangka, kecamatan Ciampea.
“Ya, warga sini. Dulu RT 08/02, Sekarang berubah jadi RT01/06,” tutur ketua RT 01/06, Kasma.
Sementara itu, untuk jenazah zulfikar akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Keramat Cikalancing. Sebelum dimakamkan, rencananya Zulfikar akan disolatkan di masjid Al-Hidayah hanya 500 meter dari pemakaman.
“Rencananya memang disini. Karena kata istrinya ingin dikebumikan di makam kramat cinangka. Tadi, saya sudah koordinasi dengan pemerintah desa. Untuk datangnya belum ada kabar. Sehingga belum dilakukan penggalian makam,” ujar pria mengenakan kaos putih itu.
Pantauan, lokasi lokasi pemakaman Zulfikar Ali masih sepi. Sedangkan, untuk akses menuju areal TPU harus berjalan kaki. sementara itu, kondisi rumah mertua zulfikar nampak sepi.
Para tetangga mengatakan, rumah tersebut hanya diisi sang mertua, kakak dan adik ipar Zulfikar. Sedangkan, tiga anaknya berada di rumahnya di kota bogor.

Istri Zulfikar Ali, Siti Rohani akhirnya berterus terang kepada media di Pelabuhan Wijayapura, Nusakambangan, Kamis (28/7/2016) malam.
Dengan menumpangi mobil Toyota Innova Hitam bernomor polisi D 1842 QV, istri, ibunda, dan adik Zulfikar Ali terlihat keluar dari pelabuhan dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
Sesaat akan keluar gerbang pelabuhan, seorang wanita yang mengaku istri Zulfikar dengan mata berkaca-kaca langsung membuka kaca mobil.

“Tolong pak, sekali lagi tolong. Ini bukan hewan, ini manusia pak. Tolong ke pemerintah, tolong,” ucap istri Zulfikar Ali.
Istri Zulfikar Ali meminta kepada seluruh media untuk bisa menyampaikan curahan hati terakhirnya kepada pemerintah.
“Tolong sampaikan ke Pak Jokowi. Saya mohon terakhir kali pengampunan,” tuturnya.
Ia dan keluarga, sengaja keluar dari Nusakambangan karena tak kuasa melihat suaminya yang sakit akan dieksekusi.

“Saya tak tahan, saya keluar dari sini. Tolong. Tadi saya disuruh untuk tak berkomentar di media. Tapi saya tak tahan,” ujar dia.
Melihat istri Zulfikar sedang diwawancara wartawan. Beberapa petugas keamanan langsung mengusir dan menyuruh maju mobil tersebut. Namun, sejenak sang istri masih bertahan dan ingin meluapkan kata-kata terakhirnya menjelang eksekusi mati suaminya.

Petugas kepolisian terus menyuruh dan memukul-mukul mobil itu untuk terus maju. Bahkan, kerumunan wartawan pun diusir dan disuruh jangan menghampiri mobil.
“Terus, terus. Wah.. kacau kenapa mobil berhenti di sini. Wartawan ke depan. Bagaimana ini,” kata salah seorang petugas berseragam bersenjata lengkap.
Melihat kondisi seperti itu, akhirnya mobil pun melaju perlahan dan masih dikejar para wartawan. Namun, beberapa petugas kepolisian terus memukul-mukul belakang mobil untuk maju.

Pengacara Zulfikar, Saut Rajagukguk hingga saat ini yakin kliennya tidak seharusnya dihukum mati. Apalagi, saksi kunci dalam kasus itu, Gurdiph Singh, telah mencabut keterangan yang memberatkan kliennya.
Menurut Gurdiph, heroin itu bukan milik Zulfikar, melainkan milik warga negara Nigeria bernama Hilary. Ia dijanjikan akan diringankan hukumannya bila menyebut Zulfiqar sebagai pemilik heroin.
“Saya ini bukan orang bersalah, saya tidak pernah mempunyai narkoba tersebut, tetapi karena pengakuan Gurdip Sighn,” ujar Saut meniru pesan Zulfiqar.

Pesan tersebut disampaikan Zulfiqar kepada istrinya yang diteruskan ke Saut. Dalam pesannya, Zulfiqar berharap aparat penegak hukum di Indonesia bisa berlaku adil pada tersangka.
Zulfikar diputus hukuman mati atas kepemilikan 300 gram heroin tahun 2004. Belakangan, muncul permintaan dari sejumlah kalangan agar eksekusi mati terhadap Zulfiqar dibatalkan.(ent)

Pedagang di Bogor Hanya Bisa Melongo Lihat Bangunannya Dibongkar Paksa

BOGOR – Ratusan bangunan liar milik pedagang di perumahan Griya Bukit Jaya, Desa Tlajungudik, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, rata dengan tanah.
Satpol PP Kabupetan Bogor, membongkar paksa bangunan milik pedagang dengan menggunakan alat berat, Kamis (28/07/2016).
“ Hari ini ada 400 bangunan yang dirobohkan, sisanya 100 masih menunggu keluarnya surat teguran,” kata Kabid Dalops Satpol PP Kabupaten Bogor, Asnan, Kamis (28/07/2016).

Selama proses pembongkaran, Satpol PP Kabupaten Bogor meminta bantuan polisi dan TNI untuk pengamanan.
Sementara, ratusan pedangang hanya bisa melongo melihat tempat usahanya dibongkar paksa Satpol PP.

“ Kita pasrah, tapi saya lihat pembongkaran ini tidak adil. Kenapa PKL di beberapa pasar tidak ditertibkan juga,” ketus Ahmad.

Mau Tau Peluang Bisnis Pariwisata di Kabupaten Bogor, Cek Disini

BOGOR – Para Pelaku bisnis di bidang pariwisata berkumpul pada Temu Bisnis 2016 yang diselenggarakan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Bogor,di Hotel Lorin Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (28/7/2016).
Acara yang dibuka oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BMPTSP) Kabupaten Bogor, Yani Hassan ini merupakan ajang silahturahmi para pelaku bisnis pariwisata di Kabupaten Bogor sekaligus membahas peluang usaha di bidang pariwisata di Kabupaten Bogor. Yani berharap melalui even temu bisnis ini, para pelaku bisnis pariwisata bisa tahu lebih banyak peluang usaha yang bisa dibuka di wilayah Kabupaten Bogor.
Suasana Temu Bisnis 2016 di bidang pariwisata di Hotel Lorin Sentul, Kamis (28/7/2016).

Hadir sebagai pembicara dalam Temu Bisnis 2016 perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Henky Manurung, perwakilan Dinas Pariwisata Jawa Barat, Kodrat Santoso, Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana serta perwakilan dari The Jungleland,Kamal.
Henky Manurung, Kepala Bidang Investasi Usaha Pariwisata Kemenpar mengatakan peluang investasi di Indonesia dibidang pariwisata masih terbuka lebar. Pada tahun 2016, pemerintah menargetkan realisasi investasi pariwisata sebesar USD 1.220,00 Juta. Dan hingga kuartal pertama 2016 dari Januari-Maret baru tercapai 22% dari total target realisasi investasi pariwisata tahun 2016.
“Terus terang saja untuk penerimaan devisa pariwisata Indonesia hanya setengah dari Malaysia dan seperempat dari Thailand,”kata Henky.
Henky Manurung, pembicara dari Kementarian Pariwisata saat memaparkan soal potensi investasi pariwisata di Indonesia.
Henky Manurung, pembicara dari Kementarian Pariwisata saat memaparkan soal potensi investasi pariwisata di Indonesia.
Kemenpar sendiri, kata Henky kini tengah mengembang program 10 new Bali, yakni pengembangan 10 destinasi wisata prioritas diantaranya Danau Toba,Tanjung Kelayang,Tanjung Lesung,Kepulauan Seribu & Kota Tua Jakarta,Borobudur,Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo,Wakatobi, dan Morotai. Dan untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) pemerintah kini memberlakukan bebas visa kunjungan bagi 169 negara berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan (BVK)
Diundangkan pada tanggal 10 Maret 2016.

Sementara untuk Provinsi Jawa Barat, Kodrat Santoso mengatakan hingga tahun 2019 target wisman ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 20 juta orang dan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 275 juta orang. Dari jumlah itu sebanyak 4,321 juta wisatawan diharapkan mengunjungi Kabupaten Bogor dengan komposisi wisnus sebanyak 4.09 juta dan wisman sebanyak 228 ribu orang.
”Tantangan sektor pariwisata Jabar meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan,”kata Kodrat.
Hingga industri pariwisata Jawa Barat mampu memposisikan sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di tingkat global serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

”Tantangannya kita dihadapkan pada situasi persaingan pengembangan pariwisata antar destinasi pariwisata dan antar negara di ASEAN,”kata Kodrat.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana mengatakan peluang usaha di bidang pariwisata di Kabupaten Bogor sangat besar. Jika mengacu pada Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah 2015, pengembangan pariwisata di Kabupaten Bogor terbagi dalam lima destinasi.
”Kelima Destinasi itu yakni destinasi wisata perkotaan, ekowisata, wisata warisan budaya dan pendidikan, wisata kreatif dan MICE dan rekreasi,”jelas Rahmat.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana menerima plakat dari Kepala BPMPTSP Kabupaten Bogor, Yanni Hasan.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana menerima plakat dari Kepala BPMPTSP Kabupaten Bogor, Yanni Hasan.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga sudah memetakan wilayah-wilayah yang memiliki potensi untuk membuat destinasi tersebut. Untuk destinasi wisata perkotaan misalnya usaha yang bisa dikembangkan adalah Sarana Pariwisata seperti, usaha akomodasi, jasa makan/minum (Restoran, Rumah makan, Cafetaria, dll.), Kegiatan Hiburan dan Rekreasi seperti Gedung Pertemuan,Taman/Arena Permainan, Arena Bernyanyi, Usaha Jasa Wisata seperti Biro Perjalanan Wisata, Angkutan Wisata dan Impresariat, dan usaha Pendukung Pariwisata seperti Bank, Money Changer, Cinderamata.
”Untuk destinasi wisata perkotaan ini akan disebar di 11 kecamatan yakni Cibinong,Citeureup,Bojong Gede,Tajurhalang,Babakan Madang,Sukaraja,Gunung Sindur,Parung,Ciseeng,Kemang, dan Rancabungur,”jelas Rahmat.

Sedangkan untuk destinasi wisata ekowisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang merupakan wilayah konservasi yang dapat dikembangkan kegiatan ekowisata/ pariwisata berbasis masyarakat. Untuk itu taman nasional seperti Gunung Gede Pangrango yang letaknya di wilayah Ciawi, Cigombong, Caringin, Megamendung, Cisarua dan Gunung Halimun Salak yang letaknya di wilayah Nanggung, Pamijahan, Tenjolaya, Tamansari, Sukajaya serta Taman Wisata Alam seperti Gunung Pancar dan Telaga Warna dapat dikembangkan untuk ekowisata.

”Untuk usaha ini investor yang berminat dapat mengajukan IPPA (Izin Pengusahaan Pariwisata Alam),IUPJWA (Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam) dan IUPSWA (Izin Usaha Penyedian Sarana Wisata Alam). Untuk Permohonan IPPA bisa diajukan ke Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup dengan terlebih dahulu mendapatkan kajian teknis/rekomendasi dari Kepala UPT Kehutanan dan Kepala Dinas Pariwisata,”kata Rahmat.

Sementara untuk destinasi wisata kreatif, akan fokus pada pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya, seperti Seni Rupa yang meliputi Seni Grafis, Seni Patung, Seni Lukis, Seni Kriya, Seni Keramik, Seni Fotografi. Kemudian Seni Pertunjukan yang meliputi Seni Tari, Seni Musik, Seni Teater dan Seni Sastra, Perfilman yang meliputi Video, Animasi, Film/Iklan, Film TV dan Film Layar Lebar dan Industri Musik.
”Wilayah destinasi ini akan adalah Gunungputeri,Cileungsi,Klapanunggal,Jonggol,Cariu,Sukamakmur, dan Tanjungsari,”ujar Rahmat.

Waspada, Hindari Jalur Nambo-Citeureup Kabupaten Bogor!

BOGOR – Hati-hati saat melintasi jalur Nambo- Citeureup. Pasalnya, pintu palang perlintasan kereta api yang berada di Kampung Jati Desa  Bantar Jati itu sering kali tak berfungsi. Kondisi ini sangat berbahaya, karena pengendara tak tahu jika ada kereta yang melintas.

“Harusnya nutup. Tapi kok tidak. Jadi  sudah banyak yang nyaris ketabrak kreta,” keluh  Samsuri (28) warga RT 03/09 Desa Bantar jati.
Kondisi itu diperparah tak ada petugas di sisi jalan untuk memberhentikan kendaraan yang hendak melintas serta di seberangnya tidak ada satupun penjagaan.
“Kalau rusak tapi ada penjaganya mungkin bisa aman. Nyatanya tidak ada penjaga, jadi sangat rawan,” ungkapnya.

Senada Arifuddin (35) warga lainnya mengatakan, palang pintu tersebut diketahui sudah mengalami kerusakan sekitar satu tahun lamanya. Meski telah rusak, Arif mengaku belum pernah melihat petugas yang melakukan perawatan atau perbaikan.
“Saya ngontrak dari tahun 2014. Sekitar pertengahan (tahun,red) 2015 sudah mulai rusak. Entah karena apa,” kata dia.

Mendapat informasi tersebut, Camat Klapanunggal Ade Yana mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Kereta Api Indonesia (KAI) dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor Dishub Kabupaten Bogor.
“Insya Allah, segera akan diperbaiki. Saya akan koordinasi dulu,” tuturnya.(ent)

Premium Dilarang, Omzet SPBU di Bogor Semakin Menurun

BOGOR – Larangan penjualan premium yang dikeluarkan PT Pertamina bagi pedagang eceran yang biasa membeli menggunakan jeriken, belum sepenuhnya dijalankan pengelola SPBU.
Di Gunungputri, Kabupaten Bogor misalnya. Sejumlah SPBU masih melayani penjualan premium dengan menggunakan jeriken.
Berdasarkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 191/2014, dijelaskan secara gamblang jika SPBU hanya boleh menjual premium dan solah bersubsidi kepada pengguna akhir.
Dalam PP itu juga ditegaskan, SPBU dilarang keras menjual premium dan solar bersubsidi kepada pembeli yang menggunakan jeriken maupun drum yang tujuannya untuk dijual kembali ke konsumen.

Pantauan penjualan premium dan solar bersubdisi kepada konsumen dengan menggunakan jerikan masih terlihat di SPBU 34-169-27, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri. Mayoritas, pembeli premium yang menggunakan jeriken merupakan penjual bensin eceran.
“ Di sini (Wanaherang,red) masih banyak yang butuh (premium,red). Lagi pula aturannya tidak secara tegas melarang,” ucap pengawas SPBU 341-69-27, Agus Suroto, Kamis (28/07/2016)
 
Agus beralasan, masih banyak masyarakat di Wanaherang berjualan bensin eceran. Dan meraka tersebar di beberapa wilayah.
Namun, ada juga SPBU yang sudah mulai menerapkan PP tentang pelarangan penjualan premiun dengan menggunakan jeriken. Salah satunya di SPBU 34 -168-18, Jalan Sabilillah, Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup.
“ Kalau kami tetap layani, pelanggaran akan terus kali lakukan,” ucap pengawas SPBU 34- 168-18, Tedi Mulya.

Hanya saja, Tedi sangat menyayangkan larangan tersebut. Sebab, sejak keluarnya aturan dari pemerintah ini berdampak pada penurunan penjualan. Sebab, selama ini penjualan terbesar premium ada di pedangan eceran.
Apalagi, sejak jatah premium di SPBU yang dikelolanya dikurangi.
“Biasanya 15 ton per hari. Saat ini 5 sampai 7 ton habisnya. Sementara pertalite peminatnya sangat jarang,” tandas Tedi.(ent)

DLLAJ Kota Bogor, Izin 30 Angkutan di Terminal Baranangsiang Bodong

BOGOR – Meminimalisasi pelanggar lalu lintas, Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor dan kepolisian melakukan operasi gabungan di Terminal Baranangsiang, Rabu (27/07/2016).
Kasi Pengendalian Penertiban (Daltib) DLLAJ Kota Bogor, Empar Suparta mengatakan, dari 100 kendaraan yang diperiksa tercatat 30 unit melanggar.

Mulai dari tidak memiliki surat-surat lengkap, masa uji KIR yang kadaluarsa juga pelanggaran lainnya, namun tetap nekat beroperasi.
“Pelanggar diberikan sanksi dengan dilakukan penilangan. Antara lain, bus dan angkutan kota (Angkot),” kata Empar.
Ia memaparkan, razia tersebut rutin dilakukan guna memberikan kenyamanan terhadap penumpang yang berangkat dari Terminal Baranangsiang.

“Nanti ada tindak lanjut dari pimpinan kami ke perusahaan atau pemilik yang kendaraan bus maupun angkotnya yang melakukan pelanggaran,” paparnya.
Ahmah salah satu sopir angkot 01 Jurusan Baranangsiang – Ciawi yang terkena tilang mengatakan, dirinya hanya tahu membawa kendaraan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara, masalah izin trayek juga pengujian KIR adalah tugas pemilik angkot.
“Dengan adanya penertiban ini sebenarnya bagus, tapi dilema juga buat kami yang harus ditilang,” kata Ahmad.(ent)

PKK Kabupaten Bogor Waspada Pokemon Go!

BOGOR – Bupati Bogor Nurhayanti meminta seluruh kader PKK untuk meningkatkan peran pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. PKK juga harus bisa membantu meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
“Sehingga tercipta kondisi keluarga yang memiliki keuletan, ketangguhan dan kemampuan untuk hidup mandiri,” ujar Yanti -sapaan Nurhayanti-, pada halal bihalal Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, di gedung Tegar Beriman, Rabu (27/07/2016).

Yanti mengatakan, ketahanan keluarga berarti seluruh anggota keluarga dapat terbentengi dari hal-hal yang kurang bagi pertumbuhan karakter dan kejiwaan. Terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Ia juga menegaskan, berkaitan dengan perlindungan anak PKK harus menguatkan komitmen memberikan perlindungan terbaik serta memenuhi hak-hak anak.

 Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
“Komitmen dalam pemenuhan hak-hak anak untuk hidup berkualitas, terlindungi dari kekerasan dan diskriminasi serta memiliki ruang untuk berpartisipasi dan mengekpresikan diri di tengah lingkungannya yang kondusif dan ramah anak,” tukasnya.

Yanti juga mengingatkan mudahnya berbagai hal negatif mempengaruhi kehidupan masyarakat. Mulai dari penyimpangan sosial, kekerasan, narkoba, seks bebas, bahkan permainan virtual berbasis tekhnologi seperti Pokemon Go.

“Di sinilah pentingnya ketahanan keluarga, dimana peran orang tua dalam melakukan pengawasan dan selektif dalam mendeteksi anak-anak sejak dini terhadap kemungkinan buruk yang mengancam masa depan mereka,” tandasnya.(ent)

Thursday, 28 July 2016

Hati-hati! Kawanan Pencuri Rumsong di Bogor Intai Perumahan

BOGOR – Warga penghuni Komplek perumahan Pakuan Regency gelisah. Pasalnya, dalam seminggu ini ada sekawanan pencuri rumah kosong (rumsong).
Informasi yang dihimpun, sudah ada empat kali aksi pencurian rumsong Bahkan sejak tahun 2015 saja, sudah ada delapan kejadian.

Salah satu warga, Ridho (40) mengatakan, teralis kamar rumahnya dijebol oleh kawanan pencuri, dengan cara merusak kunci pintu rumah sebagai akses masuknya.
“Kejadian pencurian ini dengan cara membobol jendela teralis kamar. Kejadiannya pada tahun lalu,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Hal senada dikatakan Ucun (38). Diakuinya, pernah menjadi korban kemalingan. Hal ini membuat sejumlah warga lain pun resah dan ketakutan.
“Saya harap kejadian ini bisa ada tindaklanjutnya dari pihak terkait,” singkatnya.(ent)

Ngamar Saat Siang Jadi Trik Pasangan Mesum di Kabupaten Bogor

BOGOR – Prostitusi di kawasan Puncak sulit dihapuskan. Berbagai cara dilakukan untuk mengelabui razia petugas. Seperti check in antara siang hingga sore hari.
Seperti terlihat di bilangan Jalan Raya Puncak, Selasa (26/07/2016). Area parkir salah satu hotel kelas melati, disesaki kendaraan. Mayoritas didominasi sepeda motor. Sementara di lobi hotel, terlihat sejumlah pasangan muda usia berlalu lalang. Usia mereka rata-rata 20 tahun ke atas.

SepertiRomi dan Juli (bukan nama sebenarnya red). Usia keduanya baru 21 tahun. Mereka sengaja menginap di siang hari untuk memadu kasih. Hotel berwarna cerah itu menjadi tempat langganannya.
“Dari Jakarta berangkat malam (pakai motor). Sampai di Puncak subuh. Habis jalan-jalan, lanjut ke hotel buat istirahat,” ujar pria bertato itu ditemui Selasa (26/07/2016).

Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Timur itu mengaku, menyewa hotel saat siang hari untuk menghindari razia pekat. Sebab, sering dilakukan pada malam hari.
“Sudah sepuluh kali saya tidur di hotel sama pacar, belum pernah kena razia. Soalnya kan berlangsung pada malam hari,” akunya.
hal itu pun diamini oleh salah satu petugas keamanan hotel. Pria yang enggan dikorankan namanya itu mengatakan, banyak hotel saat siang hari di booking pasangan tak resmi. Seperti selingkungan, pacaran atau bahkan dengan pekerja seks komersil (PSK).

“Kecuali akhir pekan. Baru banyak yang boking malam-malam,” ungkapnya.
Sementara itu, pengelola hotel enggan dikonfirmasi soal maraknya praktek mesum.
“Gak tahu, manajernya lagi keluar. Nanti kembali lagi saja,”tutur salah satu pekerja hotel.(ent)

DPR Ngamuk Lihat Cibinong Kabupaten Bogor yang Berantakan

BOGOR – Rombongan Komisi II DPR RI Selasa (26/07/2016) ”ngamuk” saat mengunjungi sejumlah wilayah di Bumi Tegar Beriman. Kinerja Pemkab Bogor dianggap buruk hampir di semua bidang.
Temuan-temuan itu pun langsung dikonfrontir kepada perwakilan Muspida, di Ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor.

Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sareh Wiyono, mengungkapkan bahwa tata perkotaan Kabupaten Bogor masih berantakan. Dia juga membandingkan tata kota kawasan Cibinong tertinggal jauh dengan kerjaan pengembang swasta di kawasan Sentul City.
“Kabupaten Bogor merupakan daerah penghasil APBD terbesar se-Indonesia. Tetapi tidak ada pembangunan dalam kota,” cetusnya.

Menurutnya, penataan dalam kota atau kawasan Cibinong seharusnya lebih diperhatikan. Sebab, jika tata ruang di kawasan pusat pemerintahan saja berantakan, hal lebih mengerikan bisa terlihat di wilayah perbatasan.
Sareh Wiyono juga mengkritisi visi-misi Kabupaten Bogor yang mengklaim sebagai Kabupaten Bogor Termaju.
“Disebut kabupaten termaju, termajunya dimana? Ada gugatan jalan rusak, memang jalan di daerah itu rusak-rusak!,” geramnya.

Sareh mengaku belum melihat kondisi keseluruhan wilayah perbatasan Kabupaten Bogor. Tetapi ia meyakini, jika kawasan pusat pemerintahan saja sudah rusak, apalagi di daerah perbatasan.
“Bogor ini salah satu penyangga ibukota, harusnya mulai menata zona-zona pemukiman, perkantoran dan industri dengan baik,” cetusnya, seraya mendesak Pemkab Bogor ikut dalam program satu juta rumah untuk warga menengah ke bawah.

Tak hanya itu, kekesalan para wakil rakyat semakin menjadi-jadi ketika dua kepala daerah yang dijadwalkan hadir dalam pembahasan penataan dan pengelolaan tata ruang itu tak hadir. Keduanya adalah Bupati Bogor Nurhayanti dan Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar.
Bahkan salah satu anggota rombongan menyebut, baru pertama kali kunjungan kerja Komisi II tanpa dihadiri para kepala daerah masing-masing.

Selain itu, presentasi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Syarifah Sopiah turut dikritisi. Lantaran bahan presentasi hanya membahas soal kemacetan dan transportasi di Kabupaten Bogor saja.
“Menteri saja kalau rapat tidak ada kita, tidak jadi rapat. Ini kok malah kepala daerahnya yang tidak ada,” cetusnya.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan (DTRP) Kabupaten Bogor, Joko Pitoyo, menjelaskan apa yang diminta Komisi II DPR RI sebenarnya sudah diupayakan.

Seperti perencanaan untuk memenuhi program satu juta rumah telah dibuat. Namun di tengah proses itu terdapat kendala minimnya APBD.
“Untuk bangunan rumah horizontal di Cibinong ini sudah tidak mungkin. Makanya, diakali dengan membangunan hunian vertikal,” kata dia.

Akan tetapi, permasalahan krusialnya adalah harga tanah di kawasan tersebut yang mencapai Rp500 ribu per meter. Sehingga pemerintah daerah sulit untuk membeli tanah di pusat pemerintahan seperti Kecamatan Cibinong.
“Itu sulit terealisasi,” akunya.
Menurut Joko, jika pengembang membebaskan Rp500 ribu per meter persegi, untuk rumah tipe dengan standar minimal, nilai jualnya bisa mencapai Rp200 jutaan.

Sementara fasilitas bantuan dana pembuatan drainase dan jalan dari Kemeneterian PU-Pera baru bisa digunakan jika nilai jual perumahan di bawah Rp126,5 juta.
“Jika nilai jual diatas itu, fasilitas tidak bisa dimanfaatkan. Di pusat tidak bisa dipakai, di daerahnya butuh, tapi juga tidak bisa karena melebihi plafon,” tukasnya.

Disinggung penataan dalam kota kalah dengan kawasan Sentul City, Joko mengatakan Sentul kuat secara pendanaan sehingga bisa mewujudkan desain yang telah dimiliki.
“Balik lagi, saya punya rencana nih. Tapi dana untuk mengimplementasikannya tidak ada,” tukasnya.(ent)

Sering Terjadi Banjir, Danau Bogor Raya Belum Milik Pemkot

BOGOR – Warga di sekitar Kelurahan Cimahpar, Tegal Gundil, Cibuluh, dan Tanah Baru masih dihantui banjir ketika Kota Bogor diguyur hujan. Sementara itu, pemkot belum bisa menormalisasi Danau Bogor Raya lantaran status kepemilikan belum diambil alih.
Direktur PT. Sejahtera Eka Graha (SEG), Imam Puji Hartono selaku pengembang kawasan Danau Bogor Raya mengakui, belum ada serah terima kepada Pemkot Bogor sebagai fasilitas sosial, fasilitas umum (Fasos Fasum).

Bahkan, saat ini status kepemilikan saham Danau Bogor Raya dipegang oleh Kementerian Keuangan.
“97 persen saham Danau Bogor Raya dimiliki Kemenkeu, Hal tersebut akibat krisis moneter yang kemudian SEG dijaminkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu diserahkan ke Kemenkeu,”  kata Imam Puji Hartono.
Dia mengatakan, segera melakukan optimalisasi sehingga danau tersebut bisa langsung dikelola Pemkot Bogor.

“Kami masih menunggu surat rekomendasi dari Pemkot Bogor sebelum kami melakukan optimalisasi,” kata Imam.
Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman mengatakan, jika tidak dilakukan pengerukan pada Danau Bogor Raya akan menimbulkan kerugian material.
Apalagi pada November 2014 banjir semakin meluas dari 300 Kepala Keluarga (KK) menjadi 500 KK. Setelah, kata dia, ditelusuri dari hulu ke hilir, banjir dan longsor terjadi akibat aliran air yang berasal dari Sungai Citangkil dan Sungai Cikeas tidak tertampung di danau buatan seluas 6,5 hektar itu.

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, telah terjadi sedimentasi di danau tersebut hingga 80 persen dari total luas danau.
“Sendimentasi Danau Bogor Raya hampir rata dengan jalan, sehingga air yang seharusnya ditampun di danau langsung mengalir ke Sungai Ciluer dan membuat debit air menjadi besar,” jelas Usmar.
\
Selain itu, usmar mengatakan Pemkot Bogor sudah melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi banjir di Bogor Utara dengan merencanakan membuat kolam retensi seluas satu hektar di Kelurahan Tanah Baru, dan 1,5 hektar di Kelurahan Ciluar.

Namun, upaya tersebut masih terhambat proses pembebasan lahan, menurutnya hanya di Tanah Baru yang sudah di bebaskan, sementara di Ciluar proses ini mengalami kendala.
“Sesuai janji politik kami, tahun 2017 kawasan tersebut sudah bisa bebas banjir,” pungkas Usmar Hariman.(ent)

Salat Berjamaah Cegah Siswa di Bogor untuk Bolos

BOGOR – Maraknya siswa yang membolos dan merokok,membuat sekolah lebih ekstra hati-hati. Kini, bukan hanya fokus pada kegiatan belajar mengajar (KBM) saja. Tapi juga menitikberatkan pada pemahaman akidah agama.
Seperti dilakukan SMP YPM Megamendung. Sekolah yang terletak di Jalan Raya Puncak Kampung Sinargalih RT 02/03, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung ini, mewajibkan muridnya shalat berjamaah.
“Hal itu kami terapkan pada anak didik. Mulai dari salat sunah hingga  zuhur,” ujar Kepala SMP YPM Megamendung, Baden kepada Radar Bogor, Selasa (26/07/2016).
Selain itu, para siswa juga diajarkan menjadi imam setiap salat berjamah. Hal itu dilakukan secara bergiliran.
“Sehingga nantinya mereka bisa menerapkan di lingkungan rumah masing-masing,” tandasnya.

Permintaan Turun, Buah Impor di Bogor Malah Langka


BOGOR – Buah pasokan impor saat ini sedikit sulit dicari, khususnya di pasar lokal yang ada di Bogor. Bahkan kelangkaan tersebut terjadi sejak akhir Ramadan lalu. Dan hingga saat ini, untuk buah impor  tak hanya langka, untuk penjualan juga mengalami penurunan.
Menurut salah satu pedagang buah di pusat Pasar Bogor Jalan Surya Kencana, Gugun, kenaikan buah impor itu sudah sulit didapatkan sejak akhir Ramadan hingga saat ini.

Tidak hanya langka untuk penjualan juga mengalami penurunan permintaan.
“Tidak hanya di agen yang ada di Bogor, di Jakarta juga sedikit berkurang. Tidak semua buah impor ada, terkadang harus order dulu,” ungkap Gugun , Rabu (27/07/2016).
Kelangkaan buah impor dipengaruhi sedikitnya stok buah yang masuk, karena pengiriman buah yang sedikit berkurang.
“Bukan karena ada permainan pasar. Tapi emang tidak banyak, “ ucap Gugun.

Yang biasanya, agen buah impor mengirim buah seminggu 3- 4 kali. Saat ini hanya dua kali dalam seminggu. Stok buah terbatas, banyak pedagang tidak berjualan, karena stok terbatas bahkan langka. Penjualan secara langsung turun dratis.
Tambah Gugun, penjualan mengalami penurunan hingga 40 – 50 persen. Banyak buah yang dicari konsumen tidak dapat terpenuhi dengan baik. Hal senada juga disampaikan pedagang lain, Saleh, buah impor sekarang ini sulit didapatkan.

Pembeliaan harus dilakukan pemesanan terlebih dahulu kepada agen atau distributor. Bahkan Saleh mengaku pernah tidak berjualan karena stok buah tidak ada sama sekali.
“Kalaupun ada, harga sedikit berbeda. Supermarket pasti ada karena mereka sudah punya agen pasti,” ucap Saleh.
Kedua pedagang tersebut juga menambahkan hal sama, lebih memilih harga buah impor naik tapi stok cukup agar bisa mengisi kebutuhan permintaan konsumen.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya pada periode sama, stok dan penjualan cukup baik termasuk harga relatif murah. Walaupun stok buah impor langka, untuk harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Saleh menambahkan, ada beberapa jenis buah impor yang mengalami kenaikan. Di antaranya, harga apel terendah itu Rp58.000 perkilogram yakni jenis apel fuji.
Bahkan apel sunmoon dapat mencapai Rp118.000 perkilogram. Pear hijau dibanderol Rp34.000 dan pear korea dihargai Rp45.000 perkilogram. Jenis anggur, terendah di harga Rp90.000 perkilogram. Masih ada beberapa buah impor yang mengalami kenaikan harga.

Sementara itu untuk buah lokal, berbanding terbalik dengan buah impor. Buah lokal sekarang ini membanjiri pasar tradisional.
“Panen buah lokal di mana-mana, merata. Banjir, harga juga turun,” terang Gugun.
Karena buah lokal cukup banyak dan harga terjangkau, konsumen lebih memilih buah lokal. Karena harga mengalami penurunan, Saleh maupun Gugun mengaku penjualan pun meningkat.

Penjualan meningkat hingga 40 persen. Penurunan harga buah lokal sendiri sudah sejak awal minggu lalu. Jeruk manis medan saja harga termurah Rp12.500 perkilogram, bauh naga kisaran Rp25.000, klengkeng Rp45.000 perkilogram.(ent)

Hary Tanoesoedibjo Keluhkan Pembebasan Lahan Tol Bocimi

BOGOR – Taipan media Hary Tanoesoedibjo mengeluhkan kendala pembebasan lahan dalam proses pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Padahal infrastruktur anyar di selatan Kabupaten Bogor itu sedianya menjadi akses utama menuju taman Theme Park Lido Cigombong. HT -Hary Tanoesoedibjo- membidik ceruk pasar di industri pariwasata Asia melalui wahana permainan kelas dunia ini.

“Untuk pembebasan tanah dilakukan oleh pemerintah. Namun, karena pemerintah belum memiliki dana yang cukup, kami menalanginya dahulu. Anggaran pembebasannya sebesar Rp400 miliar. Itu dilakukan agar pembangunan cepat jalan dan rampung,” ujar HT Selasa (26/07/2016).
Bahkan, bos MNC Group itu menargetkan tahun depan pembangunan tol Bocimi sesi satu akan rampung. Tol Bocimi ini, merupakan akses yang akan digunakan menuju resort bintang enam dan theme park yang direncanakan tersebut.

Tentunya dengan rampungnya tol bocimi sesi satu, akan menjadi keuntungan tersendiri bagi warga Bogor.  Hal itu jika melihat potensi dan data pengujung Disneyland Singapura,  yang mencatatkan warga Indonesia menjadi pengunjung terbanyak.
“Data yang kami peroleh, Indonesia menjadi pengunjung terbanyak. Kedua Malaysia dan ketiga baru warga Singapura sendiri. Ini potensi. Dan theme park sekelas Disneyland akan hadir. Tentunya  Tol bocimi menjadi akses menuju theme park bertaraf internasioanl tersebut,”bebernya.

Saat ini, proses pembebasan lahan  baru rampung 94,7 persen dari luas total sepanjang 15,35 Kilometer. Dengan anggaran pembebasan lahan RP400 miliar dan nilai konstruksi sebesar Rp1,8 triliun.
“ Lahan seluas 2000 Hektare sudah dibebaskan. Ini (theme park, red) tentunya akan menciptakan lapangan kerja. Nantinya ribuan warga Bogor dan Sukabumi akan diperkejakan disana,” lanjutnya.

Untuk diketahui, MNC Group melalui MNC Land berkeinginan membangun theme park di Lido Sukabumi dengan menggunakan teknologi dan standarisasi internasional.
Besarnya kompleks yang mencapai 3.000 hektar. kawasan ini akan dibangun seperti perumahan, hotel, golf center, country club dan vila yang akan menggandeng operator dari Trump Organization.

Selain membahas tentang theme park , HT juga sempat berdiskusi dengan  Group Hazairin Sitepu. Dalam pertemuan itu,  Hazairin berharap HT yang juga Ketua Umum Partai Perindo, bisa membawa partai politik (parpol) nya di jalur yang sakral akan nuansa demokratis
“Kondisi demokrasi  kita saat ini, kan tidak menunjukan demokrasi yang diharapkan,” beber Hazairin saat menerima HTdi ruangannya Selasa (26/07/2016).

Hal lainnya yang menarik perhatian Hazairin juga soal visi Partai Perindo yang fokus terhadap masyarakat menengah kebawah. Menurut dia, partai merupakan cerminan demokrasi masyarakat.
Selain itu, Hazairin juga menyingung keberadaan BUMN. Dimana BUMN yang diharapkan untuk mendukung pertumbuhan negara  justru dirasuki unsur lainnya, seperti politik.

“ Keterlibatan masyarakat juga jadi faktor penting bagi partai apapun. Jangan sampai jika sudah terpilih, maka partainya lupa dengan rakyat. Kedekatan dengan masyarakat itu sangat penting,” ucap ayah dua anak tersebut.
Selain berkunjung, HT juga memberi memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa dari dua kampus yang berbeda. Yakni kampus STIE Bina Niaga dan IPB. Di hadapan mahasiwa  HT menyoroti masih minimnya pengusaha di Indonesia.

Menurut dia, hal itu dapat menjadi hambatan dan berpengaruh negatif terhadap bangsa. Bangkit atau tumbuhnya perekonomian sebuah negara ditentukan oleh adanya nvestasi dan meningkatnya pendapatan di sektor pajak.
Namun situasi saat ini, tidak mudah para pemodal atau pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri dalam berinvestasi.
“Lantas bagaimana meningkatkan pajak negara. Katanya ekonomi kita ditopang oleh pembayar pajak. Tapi pembayar pajak kita saat ini masih belum banyak, dikarenakan entrepreneurnya (pengusaha) masih sedikit,”ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, salah satu manfaat pengusaha dalam mendorong bangkitnya perekonomian adalah dapat membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya untuk masyarakat banyak.
Menurutnya, saat ini jumlah lapangan pekerjaan yang ada belum mampu menampung lonjakan pertumbuhan penduduk Indonesia.

“Kalau kita menjadi pengusaha negara tidak hanya dibantu dengan pembayaran pajak. Kita juga bisa membuka lapangan pekerjaan yang banyak untuk penduduk Indonesia. Hal itu nantinya juga bisa membantu membangun perekonomian negara dan tidak terjadi kesenjangan sosial seperti sekarang ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, HT menyerahkan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa IPB dan berjanji memberikan fasilitas penunjang bagi mahasiswa jurusan broadcast.

“Saya pastikan dalam waktu dekat akan bangun studio mini di Kampus IPB ini. Sehingga dapat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar, mahasiswa komunikasi yang memiliki minat penyiaran,” ungkapnya.
Usai memberikan kuliah umum HT juga menyempatkan diri melantik 68 Dewan Pengurus Ranting (DPRt) Partai Perindo se-Kota Bogor di Rumah Makan Sekar Wangi, Bogor Barat, Kota Bogor.

Selain melantik HT juga menyerahkan secara simbolik 5000 gerobak perwakilan masyarakat Kota Bogor, sebagai bentuk komitmen Partai Perindo dalam mendukung Usaha Menengah Kecil dan Mikro.
Selain dihadiri pimpinan-pimpinan partai politik, dalam kesempatan itu hadir pula Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto yang mendukung penuh program-program partai baru besutan CEO MNC Group ini.
“Dalam sambutan Ketua DPC Perindo Kota Bogor menargetkan 6 kursi di DPRD Kota Bogor. Untuk partai baru, target tersebut sangat luar biasa. Saya sebagai kader PAN, siap berlomba-lomba dalam kebajikan.

Semoga target atau tujuan Partai Perindo di tahun 2019 nanti bisa meraih enam kursi dapat tercapai,” katanya.
Terkait dengan program pemberdayaan UMKM dalam bentuk pemberian gerobak secara gratis, pihaknya mengapresiasi upaya tersebut.

“Di Bogor itu tantangan paling utama dalam kemajuan sebuah kota itu dapat dirasakan langsung masyarakat di tingkat akar rumput. Jadi UMKM potensial di setiap daerah, khususnya di Kota Bogor itu harus di dorong. Karena itu saya merespon positif program-program dari Partai Perindo yang fokus pada pemberdayaan UMKM,” katanya.(ent)

BKD Kota Bogor: Kasus Ketua DPRD Jadi Cerita Panjang

BUKA PAKSA: Seorang oknum berseragam PNS menggergaji segel di pintu kelab 31. Tampak pula Ketua DPRD Kota Bogor, Untung Maryono yang sedang duduk.BOGOR – Badan Kehormatan Dewan (BKD) mengaku, sudah memberikan surat kepada Ketua DPRD Kota Bogor. Pemanggilan dilakukan untuk memberikan penjelasan kasus dibukanya segel salah satu tempat hiburan malam (THM).

“Kami sudah membuat undangan Rabu (20/7/2016), untuk pemanggilan Kamis (21/7/2016). Tapi, katanya sakit dan kami hargai. Kami juga harus mengikuti jadwal dan kesibukan Ketua DPRD sendiri,” ucap Ketua BKD, Atmaja Selasa (26/07/2016).
Atmaja berdalih, keterlambatan pemeriksaan bukan karena ketidakinginan BKD.
“Hanya waktunya yang belum pas. Kami menghargai kegiatan dia juga,” katanya.

BKD mengungkapkan, segera mengadakan audiensi dengan salah satu ormas soal pembukaan segel THM itu.
“Kami juga harus ada masukan dari yang lain,” sahutnya.
Soal pemanggilan susulan, Atmaja juga menyatakan harus melihat kesiapan dari Ketua DPRD Untung Maryono. Ia menyatakan, BKD segera bekerja sesuai tugasnya yang mengacu pada perundang – undangan yang ada.

“Kami juga kan masih satu atap, sudah komunikasi dengan ketua. Ini bukan cerita pendek, tapi akan menjadi cerita panjang,” bebernya.
Sementara, Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PKS, Najamudin kembali mengkritik soal kasus buka segel tersebut. Menurutnya, BKD sebagai pengawas dewan menjaga kehormatan dewan sebagai refleksi dari masyarakat.

“BKD sebagai alat kelengkapan dewan harus memastikan dan menjaga kehormatan lembaga DPRD. Kami semua berharap agar BKD bekerja sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku,” pungkasnya.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPRD Untung Maryono melalui ponselnya pukul 13:15 tak dijawab. Bahkan, saat di sms pukul 13:25 juga tak direspon.(ent)

Warga Bogor Ayo… Daftar Festival Merah Putih!

BOGOR – Jelang peringatan HUT ke 71 Republik Indonesia, persiapan terus dimatangkan panitia Festival Merah Putih. Berbagai kegiatan, akan diselenggarakan dengan melibatkan masyarakat khususnya generasi muda.
Person In Charge Festival Merah Putih, Mahendra Kusuma mengatakan, mahasiswa, pelajar hingga masyarakat di kota maupun Kabupaten akan menjadi peserta.
Kegiatan dan perlombaan yang akan diselenggarakan diantaranya, pemasangan 5.000 bendera dan umbul-umbul, karnaval sepeda hias, ketangkasan baris berbaris, paduan suara, sketsa, cartoon strip, foto, menembak dan panahan serta eksebisi layang-layang.

Lebih lanjut ia mengatakan, semua kategori untuk peserta dibedakan. Karnaval sepeda hias untuk pelajar SD dan SMP. Sedangkan, LKBB dan Paduan Suara pelajar SMP, SMA dan mahasiswa.
Sementara, lomba sketsa, cartoon strip dan foto untuk umum.
“Termasuk, menembak dan panahan Bobats,” ujar Mahendra saat rapat teknis Selasa (26/07/2016).

Bahkan, pada 16 Agustus malam akan dilaksanakan acara khusus dengan tema ngebandrek. Menurutnya, peserta dapat menikmati minuman bandrek dan menu tradisional Bogor serta cerita terkait dengan semangat kemerdekaan dan nasionalisme.
Peserta ngebandrek, dari perwakilan masyarakat, tokoh, muspida, perwakilan veteran dan perwakilan pelajar. Pelaksanaan lomba, tidak dilakukan secara serentak tapi selama bulan Agustus.

Sementara itu, bagi yang ingin menjadi peserta dapat menghubungi atau datang langsung ke sekretariat panitia Festival Merah Putih di Gedung Alumni IPB lantai 1 Jalan Raya Padjajaran, Kodim 0606 Kota Bogor.
“Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah menarik,” ucapnya.
Penasihat Festival Merah Putih, Gatut Susanta mengatakan, kegiatan berawal dari keprihatinan mulai lunturnya nasionalisme di kalangan generasi muda.
“Dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk memperbaikinya,” ujar Gatut.

Dengan pemasangan bendera, umbul-umbul dan berbagai perlombaan diharapkan dapat membangkitkan semangat perjuangan dan rasa kebersamaan.(ent)

Wednesday, 27 July 2016

19 Koperasi di Kabupaten Bogor Ini Akan Dibubarkan, Ini Lho Sebabnya

BOGOR – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor kembali membubarkan 19 koperasi.  Ke 19 koperasi ini terpaksa dibubarkan karena  sudah tidak ada aktifitas lagi atau tidak aktif.
Kepala Bidang Koperasi, Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kabupaten Bogor, Linda Hendrayani mengatakan dari 1700 koperasi yang ada di Kabupaten Bogor yang aktif tercatat sebanyak 1218 buah. Sedangkan sisanya sudah tidak aktif lagi.

”Untuk itu secara bertahap kita melakukan pembubaran terhadap koperasi-koperasi yang tidak aktif tersebut,”jelas Linda kepada pojokjabar.com, Rabu (27/7/2016).
Dan untuk tahun ini sebanyak 19 koperasi yang akan dibubarkan. Pembubaran koperasi ini melalui proses dan mekanisme yang berlaku.

”Sudah diumumkan koperasi yang akan dibubarkan di media pada tanggal 15 Juli lalu, lalu kita menunggu hingga 2 bulan. Kalau tidak ada yang menyanggah kita akan mengajukan ke kementerian untuk dibubarkan,”kata Linda.
Linda mengatakan, sebelum diajukan untk dibubarkan, terlebih dahulu pihak Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Bogor berkoordinasi terlebih dahulu dengan desa dan masyarakat.
 Baru kemudian dilakukan pengumuman untuk kemudian dikoordinasikan dengan pihak bank dan pihak ketiga, terkait dengan hutang piutang.

”Kalau urusan bank clear, tidak ada utang piutang dan tidak ada sanggahan baru bisa kita bubarkan,”kata Linda.
Berikut Daftar 19 koperasi di Kabupaten Bgoor yang diajukan untuk dibubarkan.(ent)

Yah… Gara-gara Blangko Habis, Pencetakan KTP-el di Kabupaten Bogor Terhenti

BOGOR – Warga Citeureup yang mengurus KTP harus bersabar. Sebab, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor saat ini mengalami kekurangan mesin pencetak kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) dan blangkonya.

Akibatnya, KTP-el yang dicetak terbatas setiap hari. Hal ini pun mendapat keluhan dari warga yang kadung sudah datang ke kantor kecamatan.
Sandi Iryana (18) misalnya. Warga kampung Sanja Desa Sanja ini mengaku hendak mencari pekerjaan untuk meneruskan sekolahnya. Menurutnya sulit untuk mencari pekerjaan jika tanpa KTP.

“Saya sudah bolak-balik. Pertama kali dikasih surat keterangan KTP-el sedang proses. Katanya surat itu bisa gantikan KTP ternyata tidak bisa,”ungkapnya.
Karena itu, rencananya untuk mncari pekerjaan dipastikan gagal jika pemerintah belum memiliki solusi untuk mangatasi masalah tersebut.Harusnya ada solusi lain. Jika habis blangko dari pusat pasti ada cara lain,” ungkapnya.

Kondisi itu juga terjadi di kecamatn Gunungputri. Kepada Radar Bogor,     Kasi Pemerintahan Kecamatan Gunungputri, Apip Hermawan menjelaskan, masalah KTP saat ini terbentur oleh pengiriman blangko resmi dari pusat ke daerah.
” Biasanya dari dinas salalu tepat waktu datangnya (lebar belangko,red) tak seperti sekarang ini.” kata Apip.
Persoalan kosongnya stok blangko menurutnya bukan perkara kecil. Lantaran, jika tak ada solusi, maka dipastikan warga yang akan menjadi korban.(ent)

Akhirnya, Dua Ormas di Kabupaten Bogor Sepakat Damai

BOGOR – Ketegangan di Kecamatan Gunungputri akibat dipicu bentrokan antara organisasi kemasyarakatan (ormas) Badan Pembinaan Potensi Keluarga Banten (BPPKB) dan Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bogor Selasa (19/7/2016) lalu akhirnya reda juga.

Hal itu setelah kedua pimpinan ormas tersebut resmi berdamai di Kantor Polsek Gunungputri, Selasa (26/07/2016).
Kapolsek Gunungputri AKP Niih Hadiwijaya mengatakan, dalam pertemuan tersebut,  petinggi PP dan BPPKB sepakat saling meminta maaf dan berkomitmen menjalin persaudaraan.

“Sudah tuntas semuanya. Karena sudah saling meminta maaf. Mereka juga berjani akan menghapus dendam,“ ujarnya kepada Radar Bogor.
Dari hasil pertemuan itu juga disepekati adanya pembayaran ganti rugi tagihan pengobatan  yang dialami oleh salah satu anggota ormas.
“Jadi semua biaya rumah sakit akan ditanggu, langsung,” tukasnya.

Terpisah, Ketua PP Kabupaten Bogor, M Yunus mengaku akan berkomitmen dengan hasil musyawarah yang digelar Selasa (26/07/2016).
“Kami harapkan tidak akan ada lagi bentrok serupa. Untuk permohonan maaf nanti kita deklarasikan,” tegasnya.

Senada, Sekjen BPPKB DPD Jawa Barat yang merangkap Ketua DPC Kodya Bogor  Tubagus Nung Sutisna memastikan, hubungan kedua ormas telah membaik. Jadi tak ada lagi permusuhan.
“ Sudah damai semua. Jadi tak ada masalah,” tutupnya.(ent)

Baru Bebas, Warga Rumpin Ini Masuk Bui Lagi, Alasannya Mengejutkan

BOGOR – Mendekam di jeruji besi sepertinya tidak membuat jera Kemod (28). Warga Kampung Madu Sewo RT 04/03, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, ini kembali masuk bui setelah kepergok warga mencuri ayam.
Padahal, Kemod baru saja keluar dari penjara untuk kasus pencurian kayu. Kemod ditangkap saat akan melarikan diri dari PT. Tritunggal, peternakan ayam petelur di daerah Rumpin. Bahkan, Kemod sempat menjadi bulan-bulanan warga.

“ Saya sudah ketagihan nyuri. Mungkin karena kebutuhan ekonomi,” ucap Kemod di Mapolsek Rumpin, Selasa (26/07/2016).
Kapolsek Rumpin, Kompol Parmin menyebut, pelaku mencuri 22 ekor ayam milik PT. Tritunggal. Sebagian barang curiannya dijual pelaku ke pedangan di pasar Parung.
“ Pelaku dijerat pasal 363 KUHP dengan acaman hukuman maksimal lima tahun penjara,” kata Parmin.

DLLAJ Kota Bogor Segera Tertibkan Parkir Liar!

BOGOR – Masih semrawutnya parkir di sekitar Pasar Anyar, membuat Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor harus bekerja lebih keras. Kepala DLLAJ Kota Bogor, Rachmawati berjanji, segera menertibkan parkir liar. Hingga kini, pihaknya masih mempersiapkan penataan kawasan parkir yang ada di pinggir jalan. Sehingga, kawasan tersebut bisa terlihat lebih rapi dari sebelumnya.

Pasca petertiban Jalan Dewi Sartika, MA Salmun, dan sekitar Pasar Anyar kini kawasan tersebut kembali dipenuhi parkir liar. Meski tidak seramai sebelumnya, kawasan Blok A, C, D, dan pertigaan Jalan Dewi Sartika kembali semrawut

Banggar Tagih PR, Kinerja Pemkab Bogor Kembali Disorot

BOGOR – Kinerja Pemkab Bogor kembali disorot. Kali ini soal Laporan Semester I dan Prognosis (evaluasi dan monitoring) Tahun Anggaran 2016 yang belum selesai diserahkan ke DPRD.
Padahal, berdasarkan PP 58 Tahun 2005 dan Permendagri 13 Tahun 2016, yang diubah Permendagri 21 Tahun 2011, Pemda wajib melaporkan kinerja semester I ke DPRD, selambat-lambatnya akhir Juli.

“Tapi sampai sekarang belum juga disampaikan. Sementar Juli sudah hampir habis,” kata anggota Badan Anggaran (Bangar) DPRD Kabupaten Bogor, Erwin Najmudin, Senin (25/07/2016).
Laporan semester I ini, lanjut Erwin, menjadi tolok ukur untuk mengetahui sejauh mana kinerja SKPD. Termasuk capaian realisasi program kegiatan. Dan yang harus diingat, tegas Erwin, Agustus mendatang KUA perubahan APBD harus segera disampaikan ke DPRD.

“Sesuai dengan perintah Undang-undang, pengelolaan keuangan harus tertib, taat pada azas perundang-undangan, ekonomis, efektif, efisien dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Tertib dan taat termasuk di dalamnya kepatuhan penjadwalan atau pembahasan untuk selanjutnya dilaporkan ke DPRD.
“Ini jadi pertanyaan. Ada apa dengan kinerja Pemda? Jangan-jangan reaslisasinya belum sesuai target,” tandas anggota Komisi I DPRD ini.

FKDM Kabupaten Bogor Diminta Bantu Pemetaan Masalah Sosial

BOGOR – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Bogor diminta untuk terus memperkuat jejaring kemitraan. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Adang Suptandar berharap hal itu akan mampu menimimalisasi potensi kejahatan dan bencana alam di Bumi Tegar Beriman.
“Rapat kerja sangat bermanfaat untuk menguatkan jejaring kemitraan.

Terutama untuk meningkatkan komitmen bersama dalam menjamin optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi FKDM,” kata Adang, saat membuka rapat kerja FKDM Kecamatan se-Kabupaten Bogor, di Kantor Kesbangpol, akhir pekan kemarin.
Adang mengatakan, FKDM harus mampu membantu pemerintah mengantisipasi terjadinya kerawanan sosial yang menjadi sumber gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Sehingga daya antisipasi FKDM perlu ditingkatkan.

“Kita memiliki harapan bisa terselenggaranya pembangunan nasional dan pembangunan daerah sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan. Dengan stabilitas daerah yang baik, tentu akan menciptakan iklim pembangunan yang kondusif,” kata dia.
Selain itu, Adang meminta FKDM segera memetakan operasional program kerja yang mendukung pembangunan jangka menengah daerah 2013-2018. Kontribusi FKDM sangat diharapkan untuk mewujudkan misi sebagai Kabupaten Termaju di Indonesia.

“Kami minta FKDM untuk terus berupaya mengawal keberhasilan pencapaian visi tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu segera lakukan pemetaan terhadap permasalahan sosial yang berimplikasi terhadap kemungkinan adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” imbuhnya.

Haduh, Pembangunan Kabupaten Bogor Stagnan!

BOGOR – Rendahnya serapan anggaran di Kabupaten Bogor masih jadi bahasan banyak kalangan. Tak terkecuali Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya.
Politisi Partai Demokrat itu menyebut, rendahnya serapan anggaran memicu perkembangan pembangunan di Kabupaten Bogor stagnan.

Ia juga tidak menampik jika pembangunan di beberapa kecamatan dan desa, terutama daerah perbatasan di Kabupaten Bogor,  masih sangat terlambat. Sebagai contoh pembangunan di Kecamatan Tenjo.
“ Di Tenjo misalnya, dana bantuan dari Provinsi Jawa Barat tidak terserap dengan baik, bahkan tidak digunakan. Ini bisa menimbulkan rasa frustrasi masyarakat di pelosok,” ujar Asep Wahyuwijaya usai menghadiri halal bihalal dengan tokoh masyarakat, pemdes,  dan kepala desa di Desa Cibatok I, Kecamatan Cibungbulang, Minggu (24/7/2016).

Akibatnya, lanjut Asep, dana bantuan provinsi untuk tahun 2016 yang murni dari perubahan turun menjadi Rp57miliar dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp211 miliar.  Alhasil, sudah bisa dipastikan program pembangunan di Kabupaten Bogor, terutama di daerah perbatasan, akan terhambat.

“ Saya berharap, dana Rp57 miliar tahun 2016 ini bisa dihabiskan, dan dapat diprioritaskan untuk pembangunan di wilayah perbatasan,” tandas wakil rakyat dari dapil Kabupaten Bogor ini.
Dalam halal bihalal tersebut, hadir juga Barisan Relawan Asep Wahyuwijaya (Balawa). Koordinator Balawa, Reza Maulana menyebut, banyak relawan yang menginginkan AW -sebutan Asep Wahyuwijaya -fokus pada pembangunan di Kabupaten Bogor.

“ Lebih baik jadi bupati atau wakil bupati. Karena saat ini Kabupaten Bogor butuh pemimpin yang berwawasan luas seperti Kang AW. Karena beliau tahu soal pemetaan Kabupaten Bogor, terutama pembangunan tata ruang yang baik,” ucap Reza.

Muspika Kabupaten Bogor Terus Pantau Infrastruktur Desa

BOGOR – Muspika  Leuwiliang memantau pembangunan desa melalui Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD), Senin (25/07/2016). Hal ini dilakukan agar prosesnya berjalan sesuai aturan.

Camat Leuwiliang, Chairuka Judhyanto mengatakan, pihaknya langsung memantai kinerja pembangunan desa yang menggunakan ADD dan DD. Hal ini, supaya sesuai aturan yang berlaku dan tidak ada penyimpangan.
“Total ada 11 desa sudah di monitoring DD dan ADD. Sejauh ini belum ada temuan soal kendala dalam pembangunan jalan maupun yang lainnya,” Senin (25/07/2016).
Menurutnya, monitoring  perlu dilakukan. Selain harus sesuai dengan usulan, juga agar kualitas pembangunan desa terus meningkat.

“Seluruh infrastruktur bertujuan untuk mempercepat perekonomian. Kebanyakan sudah hampir selesai. Sedangkan  kalau memang tidak sesuai, harus dirubah kembali dari awal. Rencana anggaran belanja (RAB) ini dibuat dari pihak desa dan pelaksana teknis setempat,” tandasnya.

Waduh… Depan Polsek Citeureup Kabupaten Bogor Jadi Terminal Bayangan

BOGOR – Beberapa titik di Kecamatan Citeureup masih menjadi terminal bayangan. Misalnya di depan Kantor Polsek Citeureup.
Sebagian aktivitas menaikturunkan penumpang masih saja terjadi di luar terminal. Pada jam-jam tertentu angkot dan becak berderet-deret mengangkut dan menurunkan penumpang.

Aktivitas itu terjadi ketika jam pulang sekolah. Akibat penumpukan tersebut, arus kendaraan yang datang dari arah Jalan Pahlawan yang menuju ke Jalan Mayor Oking tersendat. Sama halnya dengan laju kendaraan dari   Jalan Citeureup menuju pasar.

Camat Citeurep, Asep Mulyana Sudrajat mengaku tengah mengusulkan kembali pembangunan terminal di Citeureup. Menurutnya, kebaradaan terminal sangat urgen.
“Jika nanti ada terminal. Isnya Allah tak akan seperti ini,” ucapnya.
Ketika ditanya kapan realiasi terminal Citeureup bisa dilakukan, Asep mengaku belum bisa memastikan kapan waktunya.

Terpisah, Kabid Terminal dan Angkutan pada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor, Dudi Rukmayadi menerangkan, realisasi terminal Citeureup belum dapat dipastikan. Pasalnya, penentuan lahan masih mengalami perubahan.
“Kita cari lahan dulu. Sudah beberapa kali ada perubahan karena berbagaimacam pertimbangan,” kata Dudi saat dihubungi.

Menurut dia, penetapan lokasi terminal akan disesuaikan  dengan tipenya. Semisal teminal tipe A, harus di jalan arteri dan jalannya sekurang-kurang jarak masuk dari jalan umum ke terminal 100 meter.

Dan,terminal tipe B letaknya harus di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya jarak dari jalan umum ke terminal 50 meter. Sedangkan terminal tipe C harus di jalan kolektor atau lokal dengan jarak masuk dari jalan umum.
“Pasti akan direalisasi. Tapi harus sabar menunggu,” tuturnya.

Jangan Lupa Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini

BOGOR – Hujan dengan intensitas ringan diperkirakan akan terjadi hari ini di Bogor, Rabu (27/07/2016).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan ringan akan terjadi di Kota Bogor dan Cibinong.

Sedangkan suhu udara di Kota Bogor diperkirakan 22 – 32 °C dengan kelembaban 59 – 95 % Kecepatan angin yang bertiup dari arah Tenggara sekitar 20 km/jam.

Sementara di Cibinong suhu diperkirakan akan mencapai 23 – 32 °C dengan kelembaban 56 – 95 % Kecepatan angin yang bertiup dari arah Tenggara sekitar 20 km/jam.
Prakiraan Cuaca Bogor ini berlaku mulai Rabu (27/07/2016) pukul 07.00

Ayo… Alfamart di Bogor Ajak Jadi Pengusaha tanpa Modal Besar

BOGOR – Saat ini bisnis ritel di Indonesia berkembang pesat. Masing-masing ritel memberikan layanan khusus kepada masyarakat sebagai konsumen.
Tanpa kecuali dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart. Bahkan saat ini, Alfamart mengajak masyarakat untuk menjadi pengusaha. Seperti yang dipaparkan management Alfamart.

Regional Corporate Communications, M Faruq Asrori mengatakan, saat ini Alfamart melengkapi layanan dengan konsep baru, toko Virtual Alfamind.
“PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menawarkan alternatif baru bagi masyarakat yang ingin menjadi pengusaha,” ungkap M Faruq Asrori.

Masyarakat bisa menjadi pengusaha dengan cara mudah dan modal yang tidak besar dan terjangkau hampir semua kalangan. Melalui Alfamind, toko virtual pertama yang bisa diakses di mana saja hanya dengan berbekal smartphone atau tablet.

Tambah Corporate Communication, Reza Pahlevi, program Alfamind didukung teknologi 3D Augmented Reality-Virtual Reality (AR-VR) dari Mindstores ini. Dan juga bisa memberikan sensasi berbelanja seperti di toko sungguhan hingga memasarkan produk.

“Bisa lebih menarik dan menyenangkan. Sistemnya jemput bola, seperti membawakan toko ke hadapan konsumen,” tambah Reza Pahlevi.
Reza juga menambahkan, sesuai dengan salah satu visi perusahaan yang ingin dimiliki masyarakat luas serta berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, Alfamind membuka peluang bagi masyarakat umum, bahkan ibu rumah tangga.

Bagi yang ingin mempunyai penghasilan tambahan sebagai pemilik toko virtual (store owner), cukup dengan modal Rp1 juta.
Modal awal tersebut merupakan saldo tersimpan yang dimiliki store owner. Jika store owner menjual barang, mereka akan terima uang cash dari konsumen sementara saldonya terpotong otomatis.

Seterusnya bisa top up dan saldonya bisa kembali Untuk bergabung dengan Alfamind bisa melalui tiga cara.
Pertama, bisa melalui store owner yang telah bergabung lebih dulu, kedua melalui tim marketing yang melakukan pemasaran ke komunitas, dan terakhir melalui website resmi Alfamind atau kontak ke 08159391647.
Setelah terdaftar, store owner akan mendapatkan kartu anggota yang bisa di-scan untuk memunculkan toko virtualnya.

Lanjut Reza, saat ini Alfamind telah beroperasi dan dimiliki ratusan store owner, di mana Sebagian besar produk yang dipasarkan dipasok dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Meskipun dengan modal minim, store owner bisa memperoleh beragam keuntungan seperti margin penjualan, point rewards.
Kemudahan akses di mana saja, kapan saja, dan yang pasti bebas ribet operasional karena seluruh sistemnya dikelola Alfamart.

Bahkan dengan adanya program tersebut, pada saat soft launching Juni lalu, perusahaan menerima piagam penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor Jaringan Toko Ritel Virtual 3D Pertama di Indonesia, yang diserahkan langsung Jaya Suprana selaku pendiri MURI.
“Kami percaya, didukung jaringan Alfamart yang luas, bisnis ini akan terus berkembang dan bisa ikut memberikan kontribusi positif bagi para stakeholder,” tegas Reza.

Terkait Tempat Wisata Tirta Sanita Kabupaten Bogor, Pengelolaan Lahan Deadlock

BOGOR – Aturan pengelolaan teknis wilayah lahan aset daerah air panas Gunung Kapur antara PT Supra Piranti Wisata Ria, Pemkab Bogor dan PD Sayaga Wisata,belum menemui titik terang.  Meski begitu, Pemkab Bogor telah menyerahkan sepenuhnya kepada BUMD-nya.

“Kami tidak mengatur pengelolaannya. Kami akan menyerahkan semuanya kepada PD Sayaga Wisata. Kalau swasta, itu kembali lagi ke mereka karena yang nantinya akan mengelola pihak sana, ”jelas Kepala Bidang Aset pada Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Barang Daerah (DPKBD) Kabupaten Bogor, Iman Budiyan Senin (25/07/2016).

Ia mengungkapkan, lahan milik pemkab bukan 2,2 hektare yang selama ini diberitakan. Namun, di lokasi seluas 10 hektare masih ada beberapa aset daerah lainnya.
“Yang 2,2 hektare itu, memang disewa oleh PT. Supra Piranti Wisata Ria dan sudah berakhir pada 31 Mei lalu. Kemudian kami kasih waktu sampai dengan 31 Juli. Kami berikan toleransi selama dua bulan,” jelasnya.

Pemutusan kontrak, sambung Iman, dilakukan berdasarkan keinginan masyarakat melalui Komisi I DPRD Kabupaten Bogor.  Di samping itu, terdapat pelanggaran yang kerap dilakukan selama lebih dari 30 tahun.
Imam mengatakan, pengelolaan aset daerah kini dapat ditunjang dengan adannya perusahaan BUMD di bidang wisata.

“Apalagi pemkab telah memiliki BUMD yang bergerak di sektor wisata. Sehingga pengelolaannya sepenuhnya dilakukan PD Sayaga Wisata,” tandasnya.

Lihat Deh… Lingkar Leuwiliang Kabupaten Bogor Butuh Lampu

BOGOR – Meskipun sudah dilalui kendaraan, namun Jalur Lingkar Leuwiliang – Cibungbulang sama sekali tidak berfungsi untuk lampu jalan. Padahal, jalur tersebut menjadi alternatif hilir mudik mengatasi kemacetan.
Pembangunan jalur lingkar Leuwiliang – Cibungbulang belum efektif dilalui. Bagaimana tidak, infrastruktur pun masih banyak yang kurang.

Kepala UPT ESDM PJU wilayah Ciampea, Dedi Haryadi mengatakan,  pemasangan lampu belum ada dan masih di pegang oleh pihak ketiga. Meski sudah dipasangi tiang, namun instalansi listrik dan lampu belum ada.
“Kami berharap secepatnya ada pemasangan lampu jalan sepanjangan jalur lingkar Leuwiliang-Cibungbulang,”
 
Ia juga mengaku, ikut merasakan ketika setiap harinya melalui jalur tersebut.Di samping belum ada lampu penerangan, aksesnya pun cukup sepi. Meski masih di sekeliling kebun dan perrumahan warga.
Sementara itu, salah satu pengendara Asep Hidayat (27) menilai, kondisi jalur lingkar Leuwiliang-CIbungbulnag memprihatinkan. Selain itu, rawan terjadi aksi kriminalitas.
“Saya harap sebagai pengguna jalan. secepatnya ada pemasangan lampu penerangan,” singkatnya.

Pajak Perusahaan Tambang di Kabupaten Bogor Tidak Jelas!


BOGOR – Aksi unjuk rasa jalan yang diwarnai  perusakan fasilitas kantor Kecamatan Rumpin, menjadi cermin kinerja dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bogor.
Hal ini pun mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya Ketua LBH Keadilan Bogor Raya, Sugeng Teguh Santoso. Ia menilai, aksi unjuk rasa, Senin (18/7/2016) pekan lalu, tersebut cukup logis.

Sebab, warga hanya menuntut tanggung jawab pemerintah menyediakan fasilitas, berupa akses jalan yang baik. Menurutnya, masyarakat Rumpin tak terlepas dari adanya aktivitas pertambangan.
Sebab, isu tersebut bergulir seiring dengan keluhan masyarakat terkait kondisi insfrastruktur jalan. Ia bahkan menduga ada permainan antara oknum perusahaan tambang dan pemerintah.

Sebab, retribusi dan pajak hasil tambang tidak jelas. Pasalnya, eksploitasi tambang di Rumpin seharusnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Apakah ada permainan para pemilik modal (usaha tambang-red) dan oknum pemerintah?” ujarnya, beberapa waktu lalu.



Meski begitu, Sugeng menyayangkan aksi perusakan yang dilakukan massa. Warga sebenarnya bisa menyampaikan tiga poin penting yang harus diperhatikan saat memperjuangkannya. Pertama yaitu konsolidasi, mau belajar, dan konsistensi.
“Mereka dapat mempertanyakan hak-hak dengan cara-cara terstruktur, terencana, dan tentunya tidak sporadis,”pungkasnya.

Ingat, Anak tanpa Ayah di Bogor Berhak Miliki Akta


BOGOR – Akta asli tapi palsu alias aspal masih saja ditemukan di Bumi Tegar Beriman. Padahal, akta resmi adalah penanda yang sah mengenai peristiwa kelahiran.
Akta juga memiliki kekuatan sebagai syarat administratif dalam berbagai hal, serta bukti sah atas hak mendapatkan warisan.

“Bahkan ada yang berpikiran, seolah-olah anak yang status perkawinan orang tua tidak terdaftar di negara, tidak berhak memiliki akta lahir. Itu pemikiran yang salah. Setiap anak berhak,” ujar Kasi Administrasi Kelahiran dan Kematian pada Dinas Kependududukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor, Suparno, Senin (25/07/2016).

Minimnya pengetahuan warga di wilayah pedalaman menjadi celah oknum untuk menawarkan jasa pembuatan akta aspal. Dalil yang kerap dibawa adalah pihak pemerintah kerap mempersulit proses pengurusan.
Suparno tak membantah potensi penipuan itu. Dia pun menegaskan, tak ada alasan bagi pemerintah menghalang-halangi anak untuk bisa mendapatkan bukti kelahiran dari catatan sipil.

“Akta kelahiran itu ada beberapa kriteria. Pertama, merupakan akta lahir anak dari pasangan suami-istri yang sah dan dapat dibuktikan dengan surat pernikahan yang sah. Sedangkan yang kedua, akta lahir dari seorang ibu,” tegasnya.
Yang dimaksud akta lahir dari ibu, semisal ada warga yang menikah tanpa tercatat dalam negara (nikah siri), atau bahkan ibu yang memiliki anak tanpa diketahui suaminya, tetap berhak mendaftarkan akta lahir anaknya. Nantinya akta lahir hanya mencantumkan nama ibu.

“Ada juga akta orang hilang atau akta anak yang tidak punya siapa-siapa dan tidak diketahui anak siapa. Semisal ada temuan anak. Dasar untuk mendapatkan akta jenis ini adalah BAP (berita acara) dari kepolisian tentang penemuan anak,” jelasnya.

Catat! Bos MNC Group Janji Pekerjakan Warga Bogor

BOGOR – CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, berjanji akan mempekerjakan warga Bogor dan Sukabumi di theme park yang akan dibangun di kawasan Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Hal itu disampaikan HT (sapaan Hary Tanoesoedibjo).

“ Proyek ini akan menyediakan ribuan lapangan pekerjaan,” kata HT.
Dipaparkan HT, theme park Lido, diklaim sebagai yang terbesar dan berskala Internasional dan terbesar kedua di Asia. Mega proyek ini rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas bintang enam, seperti resort, hotel, golf center dan perumahan yang akan terintegrasi dengan Tol Bocimi.
“ Theme park Lido akan dibangun di lahan seluas 3.000 hektare. 2.000 hektare sudah dibebaskan,” papar HT.

Sementara, untuk mengoperasikan theme park Lido, MNC Land (MNC Grup), akan mengandeng Trump Organization sebagai operator..
(all/pojokjabar)

Tuesday, 26 July 2016

Persikabo Sekarat, Tagar #SavePersikabo Bergelora

BOGOR – Kondisi Persikabo mulai sakit-sakitan. Tim kebanggaan warga Kabupaten Bogor itu kini kesulitan ‘bernapas’ dalam mengarungi Divisi Utama Indonesia Soccer Championship 2016.
Persikabo yang tahun ini mulai menghuni stadion megah di Pakansari, Cibinong, tak mampu menunjukan kinerja baik dalam hal keungan klub. Suporter pun miris. Tagar #SavePersikabo pun dikibarkan dalam sosial media.

Pada Senin (25/7/2016), tagar ini sempat menjadi trending topic Indonesia. Sejumlah suporter dan pecinta sepakbola Kabupaten Bogor seolah meminta perhatian untuk menyelamatkan Persikabo.

”Akan terasa hambar punya stadion megah,cma bertanding d kasta B.. Dan tanpa tim yang tangguh.. Ayo bapa2 ibu2 mikiiiirrrr… #savepersikabo,” tulis akun @ali_yudin15
Sebelumnya, General Manager Persikabo HM Haris sudah meminta masyarakat Kabupaten Bogor untuk memberikan dukungan dengan datang menyaksikan pertandingan.

Haris juga meminta Bupati Hj. Nurhayanti dan Ketua DPRD Ade Rohendi untuk memberi dukungan setiap Persikabo tampil dengan mengajak elemen masyarakat Kabupaten Bogor guna menyaksikan pertandingan.

Harapannya, Persikabo punya pemasukan dari hasil penjualan tiket. Namun, saat Persikabo menjamu PS Bengkulu pada 17 Juli 2016 lalu, stadion berkapasitas 35 ribu itu hanya terisi tidak lebih dari 10 ribu.

ASTAGA! Kini Bocah TK di Bogor Dicabuli Saat Jajan

BOGOR – Nyaris tak ada lagi tempat aman bagi anak-anak. Tidak di lingkungan sekitar rumah ataupun di sekolah.
Hal itu berkaca pada kejadian yang menimpa ZM, bocah empat tahun asal Bogor yang dicabuli oleh AS alias Amat, pedagang cilok (jajanan) di Taman Kanak-Kanak (TK) tempat ZM bermain dan belajar.
Kejadian itu terjadi pukul 09.30 WIB, Minggu (12/07/2016) lalu, ketika korban hendak membeli jajanan kepada pelaku. Melihat suasana sekolah yang sedang sepi, pelaku pun melakukan tindakan bejatnya.
“Pelaku kita tangkap atas laporan dari orang tua korban. Dimana korban mengalami kesakitan saat buang air kecil,” ujar  Kanit PPA Polres Bogor, Aiptu Isa Ismail, kepada Radar Bogor Senin (25/07/2016).
Atas laporan tersebut polisi pun melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku yang bersembunyi di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Sabtu (23/7/2016). Sebelumnya tim mencoba menangkap Amat di kontrakannya yang berlokasi di Perumahan Griya Alam Sentosa, Desa Pasir Angin, Kecamatan Cileungsi.
“Namun ketika digrebek di kontrakannya, pelaku sudah lebih dahulu kabur,” beber Isa.
Pelaku kini sudah mendekam di sel tahanan Polres Bogor untuk dilakukan pendalaman motif serta alasan pelaku mencabuli korban.
Tersangka, kata dia, akan dikenakan Pasal 82 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara di atas lima tahun. Pelaku juga masih dalam pengembangan beberapa saksi lagi.
“Intinya pada saat di sekolah pun pihak sekolah punya kewajiban untuk memberi rasa aman terhadap anak. Harus diawasi juga, jangan sampai terjadi hal – hal yang tidak diinginkan seperti itu,” imbaunya.
Kejadian tersebut pun, mendapat perhatian serius dari  Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Sekertaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Kota Bogor, Gada Sembada mengungkapkan, akan terus berkoordinasi kepada kepala sekolah dan UPT Pendidikan terkait kasus tersebut.
Jika melihat kasus yang menimpa ZM, Gada menilai polisi harus segera menindak atau minimal memberikan evaluasi agar tidak terjadi di sekolah lainnya.
“Dalam hal ini melakukan penyelidikan lebih lagi,” ungkapnya.
“Orang tua harus mawas diri, menjaga masing – masing anaknya,” bebernya.
Berulangnya kasus kekerasan pada anak menurut Psikolog Retno Lelyani Dewi bukan kesalahan orang tua karena lemah dalam pengawasan. Melainkan juga peran serta sekolah untuk mengawai para siswanya.
“Masalah ini, kembali lagi menjadi cambukan bagi pihak sekolah. Bagaimana sekolah bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi anak,” bebernya.
Karena itu, dia menyarankan pendidikan seks sejak dini perlu dilakukan. Yakni, menjelaskan kepada buah hati bahwa bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh orang lain kecuali orangtuanya.
“Jadi pemahaman konsep menjaga diri sendiri harus diterapkan kepada anak sejak dini,” pungkasnya.
Berkaca dari kejadian itu, urgensi pengesahan Perppu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak (Perppu Kebiri) menjadi undang-undang (UU) harus segera dilakukan.
Sayangnya aturan ini masih terganjal oleh hal yang substansial. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diharapkan pemerintah untuk menjadi eksekutor hukuman kebiri terhadap terpidana kejahatan seksual masih ngotot menolak tawaran tersebut.
Hal tersebut secara tegas disampaikan oleh Pengurus Besar IDI saat dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VIII di Gedung DPR, Senin (25/07/2016).
Wakil Ketua PB IDI Daeng Muhammad Faqih dalam RDP tersebut mengatakan bahwa posisi sebagai eksekutor hukuman kebiri tidak tepat jika diisi oleh profesi dokter.
Salah satu alasan utamanya adalah tugas dokter adalah untuk memberikan pertolongan medis kepada manusia, bukan malah sebaliknya.
“Kalau dalam konteks memberikan hukuman, IDI menyatakan bahwa dokter tidak dapat melakukan hukuman karena bertentangan dengan kode etik kedokteran. Biar bagaimanapun dokter adalah insan penyembuh,” kata Daeng.
Dia kemudian berasumsi bahwa pelanggaran terhadap kode etik dengan menerima tawaran sebagai eksekutor, akan membuka kotak pandora. Yakni akan munculnya dokter-dokter yang gampang melanggar kode etik kedokteran di masa mendatang.
“Memang sangat berat untuk menjaga kode etik ini dan kami memang belum seratus persen bisa menjaganya. Tapi akan lebih berbahaya lagi jika akan muncul dokter-dokter yang mudah melanggar kode etik,” ujarnya.

Karena itu, Daeng meminta kepada pemerintah bersama DPR untuk memilih pihak lain yang lebih tepat untuk menjadi eksekutor hukuman kebiri kepada pelaku kejahatan seksual. Apalagi, dia menganggap bahwa keterlibatan dokter dalam perppu tersebut bukan sesuatu yang urgen.
Seperti misalnya terhadap pelaksanaan hukuman kebiri kepada pelaku yang salah satu caranya dengan menyuntikkan cairan hormon untuk menekan libido pelaku. Menurutnya, praktek penyuntikan tersebut dapat dilakukan oleh semua orang.
“Menyuntik itu tidak membutuhkan keahlian yang sangat spesial. Semua orang bisa melakukannya, bahkan pasien diabetes dilatih sendiri untuk bisa menyuntik obat ke dirinya sendiri. Jadi tidak perlu dokter yang melakukannya,” terang Daeng.
Kalau praktek menyuntik saja tidak membutuhkan dokter, apalagi dengan metode meminum pil sebagai pelaksanaan hukuman kebiri. Daeng mengatakan bahwa meminum pil dapat dilakukan sendiri oleh pelaku dengan pengawasan ketat oleh petugas.
“Diperiksa saja apakah benar pilnya sudah tertelan atau tidak,” ucapnya.
Apabila pemerintah tetap ngotot ingin menunjuk dokter-dokter IDI untuk menjadi eksekutor, Daeng mengatakan ada solusi lain. Yakni mengganti tujuan pembuatan perppu tersebut bukan untuk memberikan hukuman, namun untuk memberikan rehabilitasi kepada pelaku kejahatan seksual.
“Jika perppu tersebut dibuat dalam rangka rehabilitasi, kami bersedia untuk ikut merehabilitasi. Menghukum dan merehabilitasi itu artinya jelas berbeda. Kalau menghukum tanpa melihat kondisi, pelaku pokoknya dihukum, jika rehabilitasi dokter akan memeriksa pelaku apakah mental atau fisiknya yang perlu direhabilitasi,” terang dia.
Meski tegas menolak untuk menjadi eksekutor, Daeng menyatakan bahwa IDI mendukung semangat yang tertuang di dalam perppu untuk memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku kejahatan seksual terhadap anak.
“IDI akan memberikan masukan yang diminta. Tapi saya mohon pemerintah menghormati kode etik kedokteran dengan tidak menunjuknya sebagai eksekutor,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII Malik Haramain mengatakan bahwa IDI seharusnya tetap tunduk kepada perppu kebiri jika sudah menjadi UU. Demikian juga dengan kode etik kedokteran.
“IDI akan memberikan masukan yang diminta. Tapi saya mohon pemerintah menghormati kode etik kedokteran dengan tidak menunjuknya sebagai eksekutor,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII Malik Haramain mengatakan bahwa IDI seharusnya tetap tunduk kepada perppu kebiri jika sudah menjadi UU. Demikian juga dengan kode etik kedokteran.
Malik menjelaskan bahwa IDI tidak perlu khawatir mengenai mandat yang diberikan perppu untuk menunjuk profesi dokter sebagai eksekutor hukuman kebiri.
“Jangan takut karena UU dan putusan pengadilan akan berada di belakang mereka sebagai payung hukumnya,” kata Malik.
Dia juga menuturkan bahwa posisi sebagai eksekutor hukuman kebiri sulit untuk dilimpahkan kepada pihak atau profesi selain dokter. Menurutnya hal tersebut akan menyebabkan dampak yang lebih buruk lagi kepada terpidana yang dijatuhi hukuman kebiri, baik melalui suntikan maupun meminum pil.
“Masa politisi yang nyuntik atau orang awam yang mengeksekusi, kan bisa lebih berbahaya lagi. Justru kami memilih dokter sebagai eksekutor agar proses pemberian hukuman kepada terpidana nanti tidak melanggar,” ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Sujatmiko memahami kegelisahan IDI terhadap perrpu kebiri.
Karena itu dia mengatakan bahwa pemerintah siap mengeluarkan opsi profesi lain untuk menjalani tugas sebagai eksekutor hukuman kebiri.
“Ada pilihan lain, bisa perawat, bisa petugas lapas atau aparat penegak hukum yang dilatih,” tutur Sujatmiko.

Ngeyel, Warga Pendatang di Kabupaten Bogor Ogah Urus KTP!

BOGOR – Kesadaran warga pendatang untuk membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) sangat minim. Hal itu terjadi di Kecamatan Cariu. Umumnya warga ogah  mengurus KTP.
Kepada Radar Bogor, Kasi Pemerintahan Kecamatan Cariu, Bakri Hasan menerangkan, dari 34.371 total warga Cariu, 1.058 adalah warga pendatang yang belum mengurus KTP. Mayoritas warga beralasan minimnya waktu luang.

” Sosialisasi sering kami lakukan. hanya karena mungkin kesibukan mereka jadi tak sempat mengurus KTP,” kata Bakri.
Jumlah tersebut kata Bakri, tersebar di setiap desa. Karenanya, untuk suksesi program wajib KTP elektronik (KTP-el), Bakri mengaku terus sinergis dengan para kepala desa.
“Semua kepala desa diharapkan bisa berperan aktif. Karena ini adalah hajat bersama,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Desa Cariu, Ahmad Suryadi mengungkapkan, masih banyak warganya yang enggan mengurus KTP. Khususya, warga  pendatang.
” RT dan RW kita sudah bergerak. Tapi masih banyak saja yang enggan mengurus KTP di sini,” keluhnya.
Terpisah, Kepala Desa Cariu, Ahmad Suryadi mengungkapkan, masih banyak warganya yang enggan mengurus KTP. Khususya, warga  pendatang.
” RT dan RW kita sudah bergerak. Tapi masih banyak saja yang enggan mengurus KTP di sini,” keluhnya.

Ia memaparkan, dari 7.219 warga wajib KTP di Desa Cariu, baru 6489 warga sudah ber-KTP. Sisanya sebanyak 730 warga yang belum ber KTP. Meski demikian, Suryadi mengaku akan terus mendorong para ketua RT utuk aktif memberi himbauan pada warganya agar ber KTP. “Semua ketua RT selalu turun kelapangan. Saat ini tidak mau buat KTP mungkin di kemudian hari baru penduduk sadar bahwa KTP penting,” ucapnya.

Bikin Macet, Truk Proyek di Kabupaten Bogor Resahkan Warga

 BOGOR – Aktivitas proyek pembangunan pabrik di Desa Wanaherang tepatnya di samping Kecamatan Gunungputri membuat warga resah. Pasalnya, lalu lalang truk proyek pembangunan di Jalan Melati, Kampung Baru,itu,menimbulkan kemacetan. Abdul Halim (45) Warga Gang Melati, Desa Wanaherang mengaku, terganggu dengan  lalu-lalang angkutan proyek. Menurutnya, truk tersebut tak selayaknya menggunakan jalan desa sebagai akses utama.
“Dari pagi sampai sore tidak berhenti, Jalan jadi macet dan berdebu. Kan ada jalan lain selain jalan ini,” keluhnya.

Ia berharap, pemerintah kecamatan dapat mengalihkan rute truk hingga tak mengganggu warga. Padahal kata dia,,akses untuk menuju proyek tak hanya melalu Jalan Melati, melainkan terdapat beberapa akses jalan lainnya yang lebih luas.

“Di sini aksesnya sempit. Bisa saja mereka lewat akses samping Polsek, selain lebih besar tidak menggangu warga,” ucapnya.
Tak hanya itu, truk pengangkut tanah itu juga tak jarang membuat jalan menjadi kotor. Lantaran, saat melintas truk menyisakan serpihan tanah merah di sepanjang jalan.Jalan jadi banyak tanah merah. Jadi licin kalau hujan,” pungkasnya.

Kondisi itu juga dihawatirkan oleh Wardah (28). Ibu satu orang anak ini mengaku hawatir dengan lalulalang truk tersebut, terlebih bagi kesehatan anaknya yang bersekolah tepat di sisi jalan.Jadi ngeri sama anak saya yang sekolah di SDN Melati Wanaherang. Takut keserempet,” keluhnya.
Mendengar keluhan itu, Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Gunung Putri Nuraida mengaku akan berkoordinasi degan camat untuk segera melakukan penindakan.

“Bisa saja kami tegur. namun saya akan koordinasi dulu dengan pak camat,” singkatnya.