BEKASI – Menjaga kemampuan atlet tetap menjadi perhatian cabor Aeromodelling. Para atlet tetap melaksanakan latihan meski menjalankan puasa. Namun latihan tidak mengganggu ibadah puasa karena adanya perubahan jam dan porsi latihan.
Ketua Aeromodeling Kabupaten Bekasi, David menyatakan, intensitas latihan tetap dijaga guna mempersiapkan diri menghadapi bebagai kejuaraan. Meskipun, latihan saat ini dibatasi, mempertimbangkan kondisi atlet yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Saat Ramadan kita batasi latihan, itu dilakukan agar tetap menjaga feeling setiap atlet,” ujarnya kepada Radar Bekasi.
Menurutnya, di saat bulan Ramadan, fokus pada peningkatan skill menjadi salah satu yang dilakukan. Karena bagaimanapun, Aeromodelling berkaitan erat dengan kemampuan atlet membaca alam. Seperti arah angin dan mempersiapkan peralatan bertanding.
“Kita lebih fokus pada pengembangan skill tiap atlet di bulan Ramadan ini,” katanya.
Atlet yang saat ini berlatih mayoritas merupakan atlet eks porda XII 2014 yang akan terjun kembali di Porda XIII 2018 di Kabupaten Bogor. Lanjut David, atlet lama menjadi pilihan mengingat Cabang Olahraga Aeromodeling belum ada kepastian dari tuan Rumah mengenai batasan usia dan nomor pertandingan. Sehingga kondisi itu membuat bingung tiap pengurus cabang.
“Sejauh ini belum ada perkembangan terbaru dalam hal nomor yang akan dipertandingkan. Padahal, itu menjadi salah satu barometer untuk menghadapi porda nanti,” katanya.
Baginya, bila terlalu cepat melakukan penambahan atlet, berimbas pada kuota. Aeromodeling Kabupaten Bekasi saat ini memilih mengandalkan atlet lama ditambah satu atlet binaan.
“Untuk saat ini ada beberapa atlet binaan baru tetapi skillnya masih di bawah atlet yang main di porda lalu. Namun bila ada pertambahan nomor atlet lama sudah bisa menghadapi lawannya. Intinya atlet lama sudah matang dan bisa bermain dalam tiga atau empat mata lomba. Sedangkan atlet binaan baru bisa main di satu mata lomba,” terangnya.
Sumber : POJOKJABAR.com
0 komentar:
Post a Comment