Banner 1

Thursday, 20 October 2016

Wali Kota Bekasi Bakal Sambangi Rumah Menteri PU Terkait Perubahan Proyek Becakayu

TOLAK JALUR: Pembangunan jembatan layang Bekasi Cawang Kampung Melayu (becakayu) di Jalan Kalimalang Kota Bekasi, kemarin. Pemerintah Kota Bekasi menolak jalur pembangunan jembatan layang becakayu melintas di Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi.Foto:Areisant/Radar Bekasi
POJOKJABAR.com, BEKASI – Berkali-kali surat Pemkot Bekasi ke Kementerian Pekerjaan Umum terkait pengajuan perubahan jalur layang tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) mentah. Pemkot berinisiatif menyambangi kediaman Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljo yang merupakan warga Bekasi di Pengairan, Rawalumbu.
Inisiatif bersilaturahmi ke rumah Menteri Basuki itu  langsung Wali Kota Rahmat effendi, kemarin. “Rumah Pak Mentri kan di Bekasi, jadi langsung aja kita datangi,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Pepen, Rabu (19/10/2016).
Terpisah, Kepala Bidang Fisik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dadang Mulyana mengaku pihaknya sudah melayangkan surat sebanyak empat kali ke pemerintah pusat terkait permohonan perubahan track  tol layang Becakayu seksi II, tapi tak kunjung mendapat tanggapan pemerintah pusat.
Dadang optimistis permohonan perubahan track itu bakal disetujui pemerintah pusat lantaran, hingga saat ini pemerintah sendiri belum melakukan pembebasan lahan milik pengembang Summarecon di Kecamatan Bekasi Utara sebagai lanjutan pembangunan di seksi I. “Kalau peluang masih ada, dan kami yakini pasti bisa,” kata Dadang.
Dadang melanjutkan bila mengacu pada rencana awal trek tersebut melalui jalan Ahmad Yani, dengan terusan mengarah ke lahan milik Summarecon sebagai akhir jalur tol. Tapi bila mengikuti usulan daerah maka akan melalui jalan Kemakmuran dan berakhir di Ganda Agung. Selain itu, bila pemerintah pusat tetap memakai jalan Ahmad Yani maka harus bersiap membayar lahan milik Summarecon.
” Kalau lewat jalan Kemakmuran pemerintah pusat tidak mengeluarkan biaya karena itu lahan negara. Tapi kalau tetap memakai rencana awal ya, harus bayar ke Summarecon,” tutur Dadang.
Sebelumnya Pemkot Bekasi telah melayangkan surat sebanyam empat kali terkait perubahan trek tol Becakayu. Tapi sampai hari ini belum ada tangapan dari  Kementerian PUPR dan pemerintah pusat. Sehingga Wali Kota berencana akan pertemuan langsung dengan Basuki yang tinggal di Perumahan Pengairan di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu.
Rencana awal, pembangunan ruas tol layang Becakayu memiliki panjang 21 kilometer yang membentang dari Jalan DI Panjaitan, Kasablangka, Jakarta Timur sampai Jalan Raya Gandaagung, Bekasi Timur. Pelaksana proyek masih fokus terhadap pembangunan fase pertama sepanjang 11,8 kilometer dari DI Panjaitan sampai Jakasampurna, Bekasi Barat. Sedangkan fase kedua dari Jakasampurna, Bekasi Barat sampai Jalan Raya Gandaagung, Bekasi Timur sejauh 9,2 kilometer belum dimulai.
Sementara, usulan dari Pemkot Bekasi untuk perubahan track Becakayu. Saat di persimpangan Jalan KH. Noer Alie, jalur akan diteruskan ke arah Timur, Jalan Hasibuan mengikuti Aliran Kalimati (antara Islamic Centre dan Ruko Sun City Square) sehingga tidak melintasi Jalan Ahmad Yani. Dan di Jalan Hasibuan, jalur dibelokan ke arah utara menuju Jalan Kemakmuran dan melewati Jalan Rawatembaga, Jalan Perjuangan hingga mendarat di titik terakhir di Jalan Raya Ganda Agung, Bekasi Timur.
Perubahan tersebut di dasari Jalan Ahmad Yani merupakan pusat Kota Bekasi bila dipaksakan dengan memakai rencana awal maka akan mengganggu estetika kota.
Sumber:pojok jabar
Uploader: M ikhsan Ramdani

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment