POJOKJABAR.com, BOGOR – Masih banyaknya warga yang menjadikan sungai Ciliwung sebagai alternatif tempat pembuangan sampah harusnya disudahi. Fakta terabaru mengunggkapkan keanekaragaman hayati Sungai Ciliwung terus menurun drastis, hanya tersisa dua persen.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati, di sela-sela Simposium Internasional bertajuk Asian Vertebrata Species Diversity (AVIS), di Gedung Kusnoto LIPI, Jalan Ir Djuanda.
“Institusi pemerintah maupun swasta masih tidak sadar, niatnya ingin
melakukan budidaya ikan justru merusak habitat ikan-ikan asli
Ciliwung,” ujarnya.
Pernyataannya ini mengkritisi banyaknya benih ikan nila atau mas
yang disebar ke sungai Ciliwung. Padahal itu merupakan jenis ikan
predator, invasif dan cepat sekali berkembang. Alhasil ikan-ikan yang
asli Sungai Ciliwung jadi habis termakan.Sedianya, sambung Enny, ikan endemik Sungai Ciliwung sangat banyak, tapi sekarang yang ada kebanyakan hanya ikan sapu-sapu, nila dan mas. Khusus ikan sapu-sapu, pada akhirnya hanya ikan jenis ini yang paling bertahan, terlebih kondisi Sungai Ciliwung yang penuh dengan limbah.
“Di satu sisi kita harus mengurusi polusi, bagaimana pun swasta bahkan masyarakat ternyata paling banyak menumbuhkan polutan kepada sungai, yakni sampah domestik. Nah, jadi ternyata UKM seperti industri tertentu itu paling banyak penyumbangnya,” katanya.
Sumber: pojok jabar
Uploader: M IKhsan Ramdani
0 komentar:
Post a Comment