Banner 1

Tuesday 25 October 2016

Kasihan, Bayi Baru Lahir Dibuang ke Tumpukan Sampah


TUNJUKAN LOKASI: Seorang warga Kampung Tegalgede, RT 03/01, Desa Pasirsari menunjukan tempat penemuan bayi.FOTO:RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

POJOKJABAR.com, CIKARANG SELATAN – Warga Kampung Tegalgede RT 03/01, Desa Pasirasri, Cikarang Selatan digegerkan dengan penemuan jasad bayi di tumpukan sampah, Senin (24/10/2016). Diduga bayi malang tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya.

Bayi malang berjenis kelamin laki-laki itu pertama kali ditemukan oleh Enca (52), warga setempat, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu ia hendak membakar timbunan sampah yang berada di belakang rumah kontrakan milik Haji Itang.
Saat tumpukan sampah mulai terbakar, ia mencium seperti bau daging terbakar. Karena curiga, ia lantas mencari sumber bau tersebut dan menemukan kardus yang sudah terbakar. Saat dibuka, ia melihat ada jasad bayi laki-laki seukuran telapak tangan orang dewasa.
“Saya biasa membakar sampah setiap pagi. Bayi itu terbalut kain putih dengan bercak darah di sekitarnya dan kaki bayinya sebagian terbakar,” ungkapnya.

Enca langsung melaporkan temuan itu ke ketua RT setempat dan dilanjutkan ke Polsek Cikarang Selatan. Polisi yang datang ke TKP mengevakuasi jasad bayi malang tersebut ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Polisi juga meminta keterangan dari beberapa saksi.

Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Alin Kuncoro, menduga mayat bayi tersebut merupakan korban aborsi. Karena kata dia, saat ditemukan ukurannya hanya sebesar telapak tangan orang dewasa.

“Kami duga bayi itu masih berusia lima bulan dalam kandungan dan dipaksa untuk dilahirkan,” katanya.

Alin menduga bayi itu sengaja dibuang oleh orang tuanya. Polisi kini masih menyelidiki kasus ini dengan mencari informasi di pemukiman warga dan klinik di sekitar lokasi penemuan.

“Kami masih melakukan penyelidikan, dan kami sudah meminta keterangan beberapa saksi yang menemukan bayi maupun mencari tahu kepada warga siapa yang baru melahirkan,” ungkapnya.

Sumber:pojok jabar

Uploader:M ikhsan Ramdani



0 komentar:

Post a Comment