BOGOR – Ulah wartawan abal-abal atau bodrek,
seringkali membuat resah para pelaku usaha di Kecamatan Parungpanjang.
Pasalnya, mereka kerap memeras dengan mengatasnamakan media tertentu.
Seperti dialami pengusaha tambang teras, Tamim di Kampung Dago RT 01/01, Desa Dago, Kecamatan Parungpanjang.
April kemarin, ia sering didatangi wartawan bodrek dengan dalih
peliputan.
Hanya saja, tidak dilengkapi surat tugas dari media tempatnya
bekerja.
“Sudah enam kali berkunjung ke kantor saya. Mereka suka meminta uang
dengan nominal tertentu.
Antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu,” ujarnya
kepada Radar Bogor Senin (02/05/2016).
Namun, wartawan bodrek itu kembali meminta jatah dengan jumlah besar.
“Dia mau Rp500 ribu tiap bulan.
Saya tentu sangat keberatan dengan
permintaannya.
Itu sama saja dengan pemerasan,” bebernya dengan nada
tinggi.(ent)
0 komentar:
Post a Comment