CIBINONG-RADAR BOGOR, Maraknya aksi tawuran pelajar di Kabupaten Bogor, terus mendapat sorotan. Beberapa kalangan menilai Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, gagal dalam mengelola sistem pendidikan di Bumi Tegar Beriman.
Kondisi ini menjadi rapor merah Disdik Kabupaten Bogor dalam ‘Diskusi Panel Akhir Tahun 2018’ yang diselenggarakan Dewan Pendidikan (Wandik) Kabupaten Bogor, Rabu (12/12/2018).
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna II Setda Pemda Cibinong itu, Ketua Wandik Kabupaten Bogor, Abidin Said menyampaikan keprihatinannya.
Menurutnya, di Kabupaten Bogor aksi radikalisme pelajar ini sudah terbilang tinggi. “Benar-benar sudah mengkhawatirkan. Terlebih sampai ada pelajar yang meregang nyawa,” ucapnya.
Berdasarkan pengamatannya, prilaku pelajar yang doyan tawuran ini dipengaruhi dua faktor. Pertama faktor internal dalam diri, serta faktor eksternal yang mempengaruhi pola pikir para pelajar. “Perlu dicatat tawuran terjadi di luar jam mengajar, dimana seharusnya keselamatan siswa menjadi tanggung jawab wali murid,” kata Abidin.
Ia juga menyinggung masalah kurangnya dukungan Pemkab Bogor dalam mengalokasikan anggaran bagi satuan tugas (Satgas) pelajar. Hal itu, menurutnya menjadi salah satu faktor lemahnya pengawasan pelajar di luar Sekolah.
“Kehadiran Satgas pelajar harus menjadi prioritas utama pemerintah. Untuk menekan angka rakdikalisme siswa di luar wilayah sekolah, atau ketika di luar jam belajar,” tuturnya.
(fik/c)
(fik/c)
0 komentar:
Post a Comment