BOGOR-RADAR BOGOR,Setelah perlahan kembali diperkenalkan ke masyarakat, kini ikan Tor Soro (Ikan Dewa) di-restocking atau dikembalikan ke habitat.
Seperti yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Perikanan Universitas Djuanda (Himarida) dengan menggandeng Balai Riset Perikanan Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor di Kampung Ciomas Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Sabtu (22/12).
Ribuan ikan dewa dilepas di aliran Sungai Cisadane. Pasalnya, ikan yang menjadi adat persembahan bagi para bangsawan dan raja di Sumatera Utara masa lalu itu memang merupakan penghuni asli sungai yang aliran airnya cukup deras.
“Untuk mengembalikan ikan-ikan ini yang dulu ada, yang mungkin sekarang semakin langka,” jelas Kepala Instalasi Riset Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar BRPBATPP Cijeruk, Otong Zenal.
Belakangan, keberadaannya di sungai Cisadane tersisih dengan ikan-ikan introduksi seperti ikan lele dan nila. Otong mengatakan, berdasarkan penelitian sebanyak 80 persen ikan lokal hilang akibat adanya ikan-ikan introduksi.
Tak lantas bisa dikembalikan ke sungai. Untuk memberikan peluang besar ikan dewa bisa tetap hidup, perlu terlebih dahulu membersihkan sungai dari sampah. Kampung Ciomas Rancamaya dipilih karena alirannya relatif jauh dengan hilir sungai Cisadane.
“Tujuan utamanya untuk menggugah masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Jika kita menjaga lingkungan, maka lingkungan akan menjaga kita,” kata Otong.
Di tempat yang sama, Ketua Jurusan Perikanan Universitas Djuanda, Mulyana mengatakan bahwa mahasiswa dengan masyrakat terlebih dahulu membersihkan aliran sungai Cisadane sebelum melepas ribuan ikan dewa.
“Ini masuk dalam pengabdian kepada masyrakat. Karena yang menikmati masyrakat sini,” terangnya.
Usai melepas ikan dewa, Dosen Universitas Djuanda Yudi Yahyudin memberikan paparan pada masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan. Kemudian menyosialisasikan program gemar makan ikan.(fik)
0 komentar:
Post a Comment