BOGOR–RADAR BOGOR,Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, terus berupaya menaturalisasi Sungai Ciliwung. Beberapa kali Wali Kota Bogor, Bima Arya, melakukan rapat dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk mewujudkannya.
Namun, masih ada masalah yang sejak puluhan tahun hingga saat ini belum menemukan solusinya. Perilaku Buang Air Besar (BAB) di sungai maupun pembuangan limbah manusia yang secara langsung ke sungai dari kamar mandi milik warga.
Kelurahan Babakan Pasar, menjadi daerah terpanjang yang dialiri Sungai Ciliwung di Kota Bogor. Dari 10 RW, lima di antaranya berhadapan langsung dengan sungai yang mengalir ke DKI Jakarta.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat, pada 2017 dari 4.023 rumah hanya 2.011 rumah yang memiliki jamban. Artinya, baru sekitar 50 persen warga Babakan Pasar yang memiliki jamban di rumah.
Namun, hanya 450 rumah yang memiliki jamban dengan memenuhi syarat atau hanya sekitar 22,38 persen.
Kasi Kesehatan Lingkungan (Kesling) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Farida mengatakan, Babakan Pasar memang terkenal dengan kepadatan penduduknya.
Dinas Kesehatan, kata dia, sudah menyiapkan beberapa program untuk membantu masyarakat memiliki jamban. Terutama, dalam hal keuangan.
Salah satu caranya dengan kredit mikro sanitasi.
“Ada salah satu bank dan koperasi membangun kamar mandi, jamban atau air, mereka punya sistem kredit tanpa agunan,” katanya.(gal/c)
0 komentar:
Post a Comment