GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Menu khas masakan padang, sunda, hingga beragama masakan lainnya, berbaris rapih di warung makan gratis tanpa syarat milik Adit Prayoga, di Jalan Raya Ciangsana Nomor 01 Depan Ruko Orange, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Terinsipirasi dari nenek tua yang berprofesi sebagai pemulung, Adit Prayoga mengawali kisah heroiknya dengan memberikan makanan gratis secara cuma-cuma, kepada sejumlah pemulung yang kerap hilir mudik di sekitaran tempat tinggalnya.
Tak tanggung-tanggung, motor Honda Vario kesayangan rela ia jual demi membuka dan merintis rumah makan gratis demi menolong sesama.
Menyadari membantu sesama merupakan salah satu ajaran Islam dalam Al Qurán, pria asli Palembang tersebut sampai rela menjual motor kesayangannya itu seharga tujuh juta rupiah, demi menyediakan 50 porsi makanan gratis setiap harinya. 500 ribu rupiah dalam satu hari, mesti dikeluarkan Adit demi menghidupi dan menyediakan makan gratis bagi mereka yang kurang mampu.
Kendati memiliki penghasilan di bawah rata-rata, pria yang berprofesi sebagai penjual Murotal Al Qurán tersebut tak patah arang dalam menghidupi warung makan gratis miliknya.
Berusaha dan berdoa, merupakan dua perkara yang selalu ia jalani setiap harinya. Hingga suatu saat nasib baik menghampirnya. Adit dipertemukan dengan sejumlah dermawan, lantaran kabar warung gratis yang didirikanya menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, hingga menggugah hati setiap insan yang ingin berbagi dengan sesama.
Meski mendapatkan berbagai bantuan dari sejumlah kalangan, Adit tetap berpegang teguh pada komitmen yang ditanamkan dalam dirinya,´Tangan di Atas Lebih Baik Dari Tangan di Bawah´.
Saat disambangi Metropolitan belum lama ini, warung yang berdiri tepat di Jalan Raya Ciangsana Nomor 01 Depan Ruko Orange, Kecamatan Gunung Putri, selalu ramai oleh para pengunjung yang sedang menikmati santap siang, hingga sejumlah donatur yang hendak memberikan sumbangan berupa bahan pokok dan materi.
Maya (35), salah satu donatur yang berhasil di jumpai Metropolitan di rumah makan gratis mengaku, awalnya ia tidak mengetahui apa itu rumah makan gratis.
Pasca tersebar luas di beragam media sosial, hingga muncul di salah satu program televisi nasional ia pun merasa penasaran dan sengaja menyambangi langsung untuk menjawab rasa penasarannya tersebut.
Setelah mendapatkan informasi mengenai warung tersebut, wanita yang baru dikaruniai seorang putra berumur 6 tahun tersebut, memutuskan untuk memebrikan donasi berupa bahan masakan, bumbu dapur hingga uang tunai yang enggan ia sebutkan nominalnya.
“Saya juga tahu dari instagram, setelah membaca riwayat dan informasi mengenai warung makan gratis saya berfikir, pemilik warung yang tinggal dirumah sederhana saja dia mampu berbagi dengan sesama mengapa saya tidak. Dari situ hati saya tergugah untuk ikut membantu dan mendonasikan sebagian rizki yang saya miliki,” tutur wanita asal Surabaya itu.
Hal senada juga dikatakan Kusnen (30) yang berprofesi sebagai pedagang Nasi Padang tidak jauh dari warung makan gratis. Hatinya merasa terketuk saat melihat ketersedian menu yang ada di warung milik Adit.
Tanpa fikir panjang, Kusnen yang memiliki usaha nasi padang akhirnya menyumbangkan lauknya ke warung makan gratis, untuk ikut ambil bagian berbuat kebaikan dan menolong sesama. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 60 porsi nasi padang ia berikan setiap harinya kepada mereka yang membutuhkan.
“Hati saya merasa terketuk saat melihat keterbatasan lauk di warung ini, akhirnya saya memutuskan untuk ikut bersedekah kewarung gratis milik mas Adit.
Awalnya banyak yang bilang dan bertanya ke pada saya, tidak takut rugi nyumbang setiap hari. Saya yakin apa yang saya berikan dan keluarkan, tidak akan merugikan saya karna ilmu hitungan sang pencipta di luar nalar kita,” tutupnya. (ogi/d/feb/run)
0 komentar:
Post a Comment