Monday, 9 April 2018
Home »
bogor raya
» Ganjil Genap Rambah Tol Cibubur
Ganjil Genap Rambah Tol Cibubur
Pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan memastikan, pelaksanaan ganjil genap di tol akan dikembangkan ke wilayah lain. Salah satunya adalah di pintu tol Cibubur arah Cawang pada 16 April 2018.
Namun, kebijakan ganjil genap tersebut tidak berlaku di dalam jalan tol, melainkan pada gerbang tol. Itu artinya, kebijakan ganjil genap hanya akan berlaku saat memasuki gerbang tol saja.
Menurut Kepala BPTJ Kemenhub, Bambang Prihartono, lebih awalnya ganjil genap di tol Jagorawi, khususnya di pintu tol Cibubur, karena sudah siapnya sarana dan prasarana di wilayah tersebut.
Selain itu, dalam menerapkan kebijakan tersebut, BPTJ juga melihatnya secara tidak parsial. Artinya, juga melihat kebijakan serupa sebelumnya di tol Bekasi-Cawang yang dinilai sukses. “Kita belajar dari kesuksesan Bekasi-Cawang dan ada Asian Games nanti. Jadi, rekayasa ganjil genap itu akan menyeluruh tidak parsial. Jagorawi dan Cikampek harus dicarikan solusi,” jelas Bambang.
Ia mengungkapkan, selain penerapan ganjil genap, BPTJ juga akan melakukan rekayasa lalu lintas lainnya di jalanan dalam kota. Hal itu, guna mencairkan kepadatan yang masih terjadi di Cawang, Jakarta Timur.
Salah satu kebijakan tersebut, lanjut Bambang, adalah memajukan waktu ganjil genap di jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin menjadi pada pukul 06.00 WIB dari sebelumnya pukul 07.00 hingga 10.00 WIB.
“Dengan ganjil genap di jalan Thamrin dimajukan, kita berharap bisa menarik kemacetan di Cawang. Saat ini, BPTJ sedang bernegosiasi dengan Pemda DKI atas usul itu,” jelasnya.
Sementara itu, untuk ganjil genap di tol Tangerang, Bambang mengungkapkan, opsi pelaksanaannya akan dilakukan, setelah tol Cibubur atau seminggu setelah ganjil-genap di pintu tol Cibubur berlaku.
“Kita akan terapkan di tol Tangerang, seminggu setelah tol Cibubur. Namun, juga bisa bersamaan menunggu keputusan Menteri Perhubungan. Ini dilakukan, karena contra flow di Tangerang sudah sangat berbahaya,” bebernya.
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Sungai Rancabelut Dibersihkan Masyarakat Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, melakukan aksi bersih-bersih di sepanjang Sungai Rancabelut, Jalan Cemara Perum 1 RT 03/03, pekan lalu.Aksi yang diinisiasi TNI AD, Satpol PP, beserta komunitas Rumah A… Read More
Double Track Masih Susun Amdal Masyarakat dua desa di Kecamatan Cigombong, tampaknya hanya menunggu waktu untuk merasakan proyek pemerintah pusat berupa jalur ganda (double track) kereta api Cigombong–Cicurug. Dua desa yang terdampak pembangunan pun bak… Read More
Dikhawatirkan Membahayakan Masifnya pembangunan di Kota Depok, tentunya mesti diimbangi pula dengan pemanfaatan air tanah. Jika tidak diperhatikan dengan baik, dikhawatirkan tanah di Margonda akan ambles, mengingat saat ini PDAM Tirta Asasta baru ma… Read More
Warga Tolak Pencabutan Jam Operasional Aksi para sopir truk, kernet, dan kuli panggul bahan tambang saat mengontrog kantor Kecamatan Gunungsindur, Senin lalu (19/3), menuai reaksi keras dari masyarakat.Salah seorang warga, Dayat (41) mengaku tidak setuju jika … Read More
Sopir Angkot Membusuk di Kamar Kontrakan Haris (49), sopir angkot 64 jurusan Cileungsi- Jonggol, ditemukan membusuk dalam kamar kontrakannya di Kampung Tengah RT 07/04, Desa Cipeucang, Kecamatan Cileungsi, Senin malam (19/3). Haris tewas diduga karena sakit asma … Read More
0 komentar:
Post a Comment