Monday, 16 April 2018
Home »
bogor raya
» Direksi PT Sayaga Diminta Mundur
Direksi PT Sayaga Diminta Mundur
Sekelompok masyarakat yang menamai diri Garuda KPP RI Kabupaten Bogor menggeruduk kantor PT Sayaga Wisata, kemarin (12/4). Dengan membawa spanduk bertuliskan
”Copot Direksi PT Sayaga Wisata. Copot Sekda Kabupaten Bogor. Transparansi Penyertaan Modal 79 M,” mereka menuntut transparansi sederet problem yang menimpa badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) Reza Sangardia Alfariji, PT Sayaga Wisata dinilai tidak transparan mengelola proyek pembangunan hotel yang ditaksir menghabiskan dana rakyat sebesar Rp79 miliar.
”Kontribusi PT Sayaga Wisata masih nihil dalam mengembangkan potensi daerah,” jelas dia.
Lebih lanjut Reza mengatakan, PT Sayaga Wisata pun disinyalir menyalahgunakan aturan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal Pemerintahan Daerah (Pasal 81 poin 2). Di mana, penyertaan modal pemerintah daerah harus melalui mekanisme persetujuan DPRD dan bupati.
”PT Sayaga Wisata juga telah beroperasi selama empat tahun, namun ternyata tidak bekerja maksimal mengembangkan potensi usaha pariwisata daerah yang sedianya untuk meningkatkan PAD, serta menguatkan ekonomi rakyat Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Reza menambahkan, dengan kucuran dana dari Pemkab Bogor, PT Sayaga Wisata hingga detik ini belum menghasilkan apa pun untuk masyarakat Kabupaten Bogor. ”Ironis, memang,” tegasnya.
Sebab itu, pihaknya menuntut aparat penegak hukum, baik Polri ataupun kejaksaan untuk terlibat aktif menyelidiki indikasi korupsi di PT Sayaga Wisata serta meminta sekda Kabupaten Bogor bertanggung jawab dalam mengawasi kinerja BUMD yang disinyalir merugikan rakyat tersebut.
”Maka dari itu kami menuntut transparansi penyertaan modal sebesar Rp79 miliar. Mendesak bupati Bogor untuk mencopot segera dirut PT Sayaga Wisata, juga mendesak aparat penegak hukum baik Polri dan kejaksaan untuk menuntaskan aliran dana PT Sayaga Wisata,” tandasnya.
Dikonfirmasi perihal tuntutan Garuda KPP RI Kabupaten Bogor, Dirut PT Sayaga Wisata Supriadi Jufri mengaku sudah meminta massa pengunjuk rasa untuk beraudiensi, tapi ditolak.
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Bakal Punya Museum Tambang Nuansa keindahan panorama yang diiringi potensi pertambangan yang tinggi di Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, menginspirasi PT Antam Tbk UPBE Pongkor mengembangkan pariwisata bertajuk Agrogeoedutourism.Menurut Ext… Read More
Galian Tanah Merah Meresahkan Aktivitas galian di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, dikeluhkan masyarakat. Eksploitasi bahan dasar keramik tersebut, membuat jalur utama Jalan Raya Tanjungsari menjadi kotor dan rusak. Pantauan Radar Bogor, di lokas… Read More
Perjuangan Pelajar Sukamakmur untuk Dapatkan Pendidikan Tak adanya angkutan umum, bukan menjadi alasan bagi Maulana (6) dan Dani lbrahim (7) malas bersekolah. Berbagai cara dilakukan kakak beradik itu agar bisa sampai ke sekolah mereka di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur. T… Read More
Bawa Sajam, Nangis saat Diamankan Berlagak sok jagoan, petentengan dengan membawa senjata tajam (sajam). Saat ditangkap malah menangis, memohon untuk tidak dibui. Pemandangan ini yang terlihat saat Polres Bogor menggiring 50 pelajar di bilangan Jalan Raya… Read More
Culik Warga Banda Aceh, Warga Citeureup Dibekuk Aksi nekat Badrid alias Ilham (37), warga Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, harus berakhir di jeruji besi. Bersama dua rekannya, M Isa (40) warga Jakarta Timur dan Rusli Ibrahim (45) warga Syiah Kuala, Banda Aceh, mere… Read More
0 komentar:
Post a Comment