Monday, 2 July 2018
Home »
» Kabupaten Bogor Krisis Air Bersih
Kabupaten Bogor Krisis Air Bersih
CIBINONG–RADAR BOGOR,Krisis air tak hanya mengancam wilayah perkotaan, Kabupaten Bogor pun ternyata mengalami kondisi tersebut. Pasalnya, pada 2017 PDAM Tirta Kahuripan kehilangan air hingga 25,07 persen.
Bupati Nurhayanti pun mengingatkan perusahaan pelat merah tersebut agar menekan tingkat kehilangan air. ”Kehilangan air mesti terus ditekan di samping sambungan baru yang terus ditingkatkan,” tegas Nurhayanti.
Meski sambungan baru terus didorong, Bupati Nurhayanti mengingatkan jika tingkat kehilangan air juga mesti ditekan agar laba bersih bisa menyentuh Rp50 miliar.
Diketahui, pada 2017, dari 126.532 sambungan langganan air bersih, PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor mampu menghasilkan laba bersih sekitar Rp40 miliar. Sementara, hingga 2022 mendatang, 104 ribu sambungan air bersih ditargetkan terpasang.
Menyikapi ini, Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor pun diminta bupati mengkaji kemungkinan PDAM menggandeng swasta untuk meningkatkan sambungan air bersih.
”Terlebih PDAM baru bisa mengembalikan penyertaan modal yang diberikan Pemkab Bogor. Makanya ini perlu ditingkatkan. Salah satu opsinya menggandeng swasta,” kata bupati.
Menurutnya, ada bantuan dari APBN berupa hibah untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah. ”Maka dari itu perlu ada investasi dari swasta supaya cakupannya bisa meningkat,” katanya.
Sejauh ini, sambungan langsung air bersih di Bumi Tegar Beriman baru mencakup 19 persen kebutuhan. Namun kebutuhan air bersih tidak hanya diukur dari ketersediaan dan kualitas produksi.
”Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan pelayanan juga penting,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Hasanudin Tahir menargetkan jumlah sambungan pelanggan mencapai 244.447 pada 2021 mendatang, dengan asumsi pertumbuhan penduduk 2,4 juta jiwa per tahun.
“Pada saat itu, kami targetkan juga cakupan pelayanan sebesar 28 persen dan menekan kehilangan air hingga 20 persen,” tandasnya. (wil/c)
Sumber : Radar Bogor
Related Posts:
Kenalkan Absensi via SmartphoneBOGOR–Tak seperti masa orientasi pada umumnya, ajang perkenalan mahasiswa di Bina Sarana Informatika (BSI) Bogor diisi dengan pendekatan melalui teknologi. Kegiatan yang berlangsung di kampus BSI, Jalan Merdeka, Kecamatan Bog… Read More
Kena Percikan, Pabrik Hangus KLAPANUNGGAL-Kebakaran kembali terjadi di Desa Klapanunggal. Kemarin (18/9), warga sekitar berlarian saat api terus membesar di dalam kawasan PT Rudolf Poly Chemicals yang terletak di simpang Jalan Raya Narogon Cileungsi-K… Read More
Ogah Menolong tapi KepoDALAM kondisi masyarakat perkotaan seperti Bogor, potensi munculnya bystander memang lebih besar. Hal itu didorong oleh semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi. Hal tersebut dibenarkan oleh Psikolog asal Bogor, R… Read More
Asyik! Perbaikan Empat Jalan Alternatif di Bogor Ditargetkan Selesai Tahun Ini, Ini Daftar Lokasinya BOGOR – Progres Perbaikan Jalan Alternatif di Jalur Selatan Puncak Bogor telah mencapai sekitar 40 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Penataan Ruang (DPUPR), Yani Hasan Selasa (19/9/201… Read More
Usaha Ternak Terancam Bangkrut JONGGOL–Kondisi kelompok ternak ayam kampung di Kecamatan Jonggol mulai memprihatinkan. Penyakit tak dikenal perlahan mengancam keberlangsungan usaha warga. Seperti dialami kelompok ternah Berkah Jaya di Kampung Nyangegeng… Read More
0 komentar:
Post a Comment