BOGOR–RADAR BOGOR, Pasca lebaran, harga telur terus meroket. Kenaikan harga telur ini kini telah menembus angka Rp 32 ribu.
Seperti yang dikeluhkan Renita, pedagang di Pasar Jambu Dua.
Sementara itu, Kabid Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor, Tedy Sutiadi mengungkapkan, kenaikan harga telur merata nasional. Masalahnya selain distribusi juga produksinya, yakni di peternak.
“Kenaikan memang sejak dua minggu ini, secara perlahan,” ungkapnya.
Hal ini semakin diperparah dengan tidak adanya peternak telur ayam di kota Bogor.
“Di Kota Bogor memang tidak ada peternak sehingga cukup sulit mencari jalan keluarnya. Sebab peternak lebih banyak dari luar yakni Kabupaten Bogor dan Sukabumi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi sudah memintai keterangan beberapa perwakilan dari peternak, perusahaan integrator, asosiasi, serta pedagang.
“Dari peternak sendiri mengatakan stoknya cukup dan harga di kandang tidak setinggi itu. Lalu, dari pihak integrator, mereka tidak ada yang naik,” ujar dia, Selasa (17/7/2018).
Setyo berencana memeriksa beberapa agen telur. Sebab dia mencurigai agen yang bermain harga.
“Ini sedang kita teliti. Apakah di tingkat agen yang ambil untung banyak,” ujar dia. (cr4/gal/jp)
Sumber :RADAR BOGOR
0 komentar:
Post a Comment