Banner 1

Wednesday 25 July 2018

Jangan Lewatkan Peristiwa Langka, Gerhana Bulan Total 4 Hari Lagi




JAKARTA-RADAR BOGOR, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peristiwa Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi pada Sabtu (28/7), akan menjadi gerhana bulan total terlama pada abad ke-21.
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly menjelaskan proses GBT nanti dimulai ketika piringan Bulan mulai memasuki penumbra Bumi pukul 00.13 WIB. Setelah itu, keelokan Bulan lebih redup dibandingkan dengan keindahannya sebelum gerhana.
Dirinya melihat perubahan keelokan ini tidak dapat dideteksi oleh mata tanpa alat. Jadi, hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman antara sebelum gerhana dan setelah gerhana.
“Ketika piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 01.24 WIB, fase gerhana sebagian dimulai. Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi,” terang Sadly saat dikonfirmasi, Selasa (24/7).
“Semakin lama maka bagian gelap ini semakin besar, hingga akhirnya seluruh piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 02.30 WIB. Sejak itu, bagian Bulan memerah dan mencapai puncak merah yang merupakan saat puncak gerhana pada pukul 03.22 WIB,” tambahnya.
Sadly menyampaikan fase totalitas Gerhana Bulan Total akan berwarna kemerahan. Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas ini berakhir pukul 04.13 WIB ketika piringan Bulan memasuki penumbra Bumi.
Lebih lanjut, Sadly mengatakan fenomena ini langka karena GBT akan mencapai 103 menit yang menjadi totalitas terlama hingga lebih dari 100 tahun ke depan. Totalitas yang lebih lama dari 28 Juli 2018 dan dapat diamati dari Indonesia adalah GBT 19 Juni 2141 mencapai 106 menit.
“GBT sebelumnya adalah pada 16 Juli 2000, dengan fase totalitas mencapai 106 menit ini lebih lama dibanding 28 Juli mendatang. Nanti, ada lagi fase totalitas lebih lama adalah GBT 9 Juni 2123, mencapai 106 menit. Sayangnya gerhana tersebut tidak teramati dari Indonesia,” tuturnya.
Mengingat peristiwa GBT 28 Juli 2018 merupakan peristiwa langka, BMKG akan melakukan pengamatan GBT 28 Juli 2019 di lebih dari 20 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan disiarluaskan secara langsung melalui www.bmkg.go.id/gbt.
Rangkaian fase-fase GBT dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia, dengan catatan semakin ke arah Barat, pengamat akan memiliki kesempatan untuk mengamati keseluruhan fase-fasenya, mengingat gerhana masih berlangsung sebelum Bulan terbenam. (ysp)




Sumber : Radar Bogor

0 komentar:

Post a Comment