Banner 1

Friday 27 July 2018

Tragis! Bocah TK Tewas Terlindas Mobil Orang Tuanya di Sekolah




SIDOARJO –RADAR BOGOR, Khairul Furqan pasti tidak bisa melupakan peristiwa yang dialaminya Rabu (25/7/2018).
Warga Griya Permata Gedangan, Sidoarjo, itu kehilangan putri keduanya dengan cara yang begitu tragis. Tanpa sengaja, dia menabrak buah hatinya tersebut hingga tewas di tempat kejadian.
Pagi itu Furqan mengantar putrinya, Marsha Aura Nazifa, siswa kelas A KB-TK Alif Gedangan.
Kanitlaka Satlantas Polresta Sidoarjo AKP Toni Irawan menjelaskan, sesampai di sekolah, bocah 4 tahun itu turun dari mobil, lalu berjalan menuju ke gerbang. Furqan tetap berada di balik kemudi seperti biasa.
’’Selama ini ya sudah biasa, anaknya masuk sekolah, bapaknya ya di mobil,’’ kata Toni
Merasa sang putri sudah masuk ke sekolah, pria 35 tahun tersebut melajukan lagi mobil Toyota Innova nopol L 1987 CL yang dibawanya.
Tak disangka, bukannya masuk ke sekolah, Marsha justru berlari ke luar. Posisinya di depan mobil. Nahas, Furqan sama sekali tidak menyadari posisi putrinya. Tabrakan pun tidak terelakkan.
Furqan tidak menyadari sudah menabrak putrinya. Apalagi, tidak ada tangisan ataupun jeritan hingga beberapa orang di sekitar lokasi meneriakinya.
Furqan kemudian turun dan menemukan putrinya itu sudah tiada karena terlindas ban mobil depan bagian kanan. Wajah Marsha hancur.
Menurut keterangan guru TK Alif, Ririn Hidayah, kepada Toni, Marsha tewas seketika di tempat kejadian. Marsha lantas dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga.
’’Di rumah sakit hanya sebentar. Oleh keluarga, langsung dibawa pulang untuk dimandikan dan disalatkan,’’ ujarnya.
Marsha dimakamkan di makam Islam Desa Keboansikep, Kecamatan Gedangan, selepas Asar.
Suasana duka begitu terasa. Keranda dibuka, jenazah diturunkan secara perlahan. Air mata sang ibunda, Nurul Emilia, terus bercucuran.
Melihat putrinya dikubur, Nurul tidak kuat. Ibu tiga anak itu jatuh pingsan.
Pihak sekolah tidak mau memberikan keterangan soal kejadian tersebut. Namun, pihak sekolah berusaha menjaga suasana tetap kondusif bagi para siswa.
Suasana sekolah dibuat seperti tidak terjadi apa-apa kemarin. Hanya diputuskan bahwa para siswa KB dan TK itu pulang lebih cepat daripada biasanya. Selain itu, mereka diliburkan sampai pekan depan.
Pihak keluarga memilih menutup kasus tersebut. Mereka menolak memberikan komentar.
AKP Toni menjelaskan bahwa tidak aduan dari keluarga. Justru warga yang melapor ke Polsek Gedangan yang kemudian diteruskan ke Polresta Sidoarjo.
Petugas polresta lantas turun menyelidiki kasus tersebut. Mereka mendatangi sekolah dan rumah korban.
Toni menyatakan, kejadian itu murni disebabkan ketidaksengajaan. Pelaku yang menabrak berasal dari keluarga sendiri.
Menurut dia, proses hukum dilakukan melalui kebijaksanaan dan kearifan lokal.
’’Artinya, diselesaikan keluarga itu sendiri. Waktu kami tanya, bapak ibu juga tak banyak berbicara. Mereka sedang berduka sekali,’’ terangnya.
Toni berharap kasus itu bisa jadi pelajaran bagi semua orang tua ataupun siapa saja yang biasa mengantar jemput anak ke sekolah. Selalu pastikan anak sudah masuk ke area sekolah dengan aman. Jika perlu, ada proses serah terima dengan guru.
’’Selain itu, di mana pun berada, ramai atau sepi, jalan raya ataupun jalan perumahan, pastikan saat berkendara selalu memperhatikan pejalan kaki. Terutama anak yang diantarnya,’’ tuturnya. (jpg/ysp)




Sumber : Radar Bogor

0 komentar:

Post a Comment