Thursday, 25 January 2018
Home »
» Fathya Ekananda Hobi Membuat Makrame, penunjang Dekorasi rumah
Fathya Ekananda Hobi Membuat Makrame, penunjang Dekorasi rumah
Hobi adalah aktivitas yang dijalani seseorang dengan menyenangkan. Terkadang, dari satu hobi bisa melahirkan hobi lainnya, seperti yang dirasakan Fathya Ekananda. Fathya awalnya suka mendekorasi rumah karena senang mendekor, ia pun sering membuat berbagai pelengkapnya sampai akhirnya menemukan hobi baru, yaitu membuat makrame.
Fathya senang mendekorasi rumah, ia membuat perlengkapan atau hiasan rumah dengan tangannya sendiri. Ketika berselancar di dunia maya, ia menemukan konsep rumah yang sama dengannya dan di rumah tersebut, terdapat dekorasi unik dan cantik yaitu makrame.
”Pas saya lihat, langsung mencari tahu dan harganya lumayan mahal.Karena saya lebih suka membuat sendiri, akhirnya saya mencari tahu cara membuatnya,” tutur Fathya.
Wanita kelahiran Bogor, 11 April 1991 ini semakin penasaran dengan berbagai jenis makrame. Dipandu tutorial melalui Youtube, Fathya mulai membuat beraneka jenis makrame yang kemudian dikembangkan dan dikreasikan lagi.
”Saya buat makrame pertama dan posting di media sosial, ternyata banyak teman-teman yang suka, saya semakin percaya diri dan menyukai kegiatan baru tersebut,” tuturnya.
Fathya mengaku takjub saat pertama kali melihat makrame, karena dari tali bisa dibentuk menjadi sesuatu yang cantik dan menarik. Hal tersebut juga yang mendorong Fathya ingin mempelajari lebih dalam mengenai makrame sampai akhirnya ketagihan dan menjadikan markame ini sebagai hobi barunya.
Seperti kebanyakan orang, jika mengawali membuat sesuatu dari dasar biasanya mengalami kendala. Fathya membuat makrame perdana dengan teknik kesulitan yang tinggi, awalnya ia sempat kesulitan dua hingga tiga jam.
Karena kegigihannya ia tetap mencoba dan akhirnya bisa dan memulai dengan kreasi baru lain. ”Saya tak pernah berhenti belajar, meskipun awalnya tidak mudah tetapi saya terus mencoba sampai akhirnya sekarang sudah bisa membuat berbagai kreasi makrame,” ujarnya.
Beragam makrame dia aplikasikan untuk rumahnya, yang memiliki konsep minimalis. Setiap sudut bagian rumahnya diberikan sentuhan berbeda, seperti teras dengan konsep tropical atau jungalow style, garasi rumah diberikan sentuhan industrial, ruang tamu scandinavian.
”Konsep rumah disenadakan dengan warna selaras, kebanyakan bermain dengan warna putih dan hitam kemudian ditambah makrame di berbagai sudut ruangan seperti di ruang tamu, kamar, teras rumah sampai dengan taman untuk hiasan pot,” ujarnya.
Fathya akhirnya bisa menjalani dua hobinya sekaligus yaitu mendekorasi rumah dan membuat makrame untuk penunjang dekorasi.
Untuk membuat markame sebenarnya tidak terlalu sulit jika memang diniatkan, karena bahan mudah ditemukan dan cara pembuatan yang tidak begitu rumit ketika memang menyukainya.
”Tantangan dari membuat makrame adalah kerumitan desain, semakin rumit desain yang dibuat maka akan semakin memakan waktu. Jadi benar-benar harus diniatkan agar lebih mudah membuatnya,” tuturnya.
Banyak makrame yang dibuat Fathya yang berfungsi sebagai hiasan dinding rumah, tirai, lampu gantung, taplak meja, sampai hiasan pelaminan. ”Makrame juga bisa dibentuk binatang seperti burung hantu ataupun kupu-kupu. Jika sudah bisa membuat makrame bisa kita kreasikan dengan bentuk-bentuk yang unik dan cantik,” ujarnya.
Fathya menjelaskan, setiap jenis, bahan yang digunakan berbeda. Untuk wall hanging menggunakan katun, kalau gantungan pot menggunakan tali kur. ”Kalau tali kur diletakkan di luar tidak akan kotor, jika kotor pun tidak perlu dicuci. Kalau kena air tidak masalah. Tetapi kalau wall hanging, kalau kotor harus dicuci,” tukasnya.(rp3/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Malas Bikin Akta Kematian Lazimnya, jika ada anggota keluarga yang meninggal, harus sesegera mungkin dibuat akta kematian. Namun sayangnya, masyarakat Kabupaten Bogor cenderung malas membuatnya. Hal ini dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Akta … Read More
Tiang Listrik Hambat Lalin BOGOR–RADAR BOGOR, Banyak faktor kemacetan Kota Bogor, mulai dari volume kendaraan, pembangunan, hingga kendaraan yang tidak tertib. Berbeda jika melintas di perempatan Jalan Raya Semplak, Kecamatan Bogor Barat.Arus lalu l… Read More
Steril PKL untuk Shelter Transpakuan BOGOR–RADAR BOGOR, Tepian Jalan KH Abdullah bin Nuh menjadi target penertiban Satpol PP Kota Bogor. Tepatnya di tepian jalan depan proyek pembangunan gedung Transmart, yang disterilkan dari para pedagang kaki lima (PKL), k… Read More
Derita Desa Tertinggal di Ujung Bogor Banyak warga meninggal di perjalanan menuju ke rumah sakit akibat akses jalan rusak parah. Terlebih ketika hujan. Inilah kenyataan pahit yang dialami warga Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Nyawa melay… Read More
Aksi Positif Cileungsi Student Firm Maraknya tawuran antarsekolah yang kerap dilakukan para pelajar Cileungsi, menjadi awal terbentuknya komunitas ‘Cileungsi Student Firm’. Tujuannya, meminimalisasi tindakan negatif di sekolah-sekolah. Salah satu kegiatannya… Read More
0 komentar:
Post a Comment