Monday, 15 January 2018
Home »
» Ciptakan Pengolah Tempurung Kelapa
Ciptakan Pengolah Tempurung Kelapa
BOGOR–Inovasi teknologi diciptakan mahasiswa IPB dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Mu’minah Mustaqimah. Ia menciptakan alat yang mampu membuat arang dari limbah tempurung kelapa, yang diberi nama Kiln.
Mu’minah mengatakan, terciptanya Kiln dilatarbelakangi karena orang Indonesia yang suka dengan es kelapa, sehingga limbah tempurung kelapa menumpuk dan terbuang percuma. ”Sementara, limbah tempurung kelapa sulit didaur ulang. Akhirnya saya coba berpikir bagaimana caranya agar dapat memanfaatkan limbah ini,” ujar Mu’minah.
Karena itu, Kiln diciptakan untuk memanfaatkan limbah tempurung kelapa tersebut menjadi sesuatu yang bemanfaat, yaitu arang. ”Arang ini terbilang bahan bakar yang mudah digunakan, dekat dengan masyarakat Indonesia, murah, ringan, dan risiko bahayanya pun rendah. Arang juga dapat dimanfaatkan untuk filtrasi hingga aspek kesehatan mulut,” tuturnya.
Arang tersebut dengan mudah dibuat dari tempurung kelapa dengan alat Kiln yang memanfaatkan proses karbonisai pada pembakaran tempurung kelapa. ”Caranya dengan membatasi oksigen yang masuk melalui drum Kiln sehingga tempurung kelapa akan menjadi arang, bukan abu,” jelasnya.
Kiln dapat dibuat sendiri oleh berbagai kalangan mulai dari tingkat keluarga. ”Bahan pembuatan Kiln berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemukan, di antaranya tong atau drum bekas yang memiliki tutup dan dibuat cerobong asap, sekat, dan bahan baku utamanya, yaitu limbah tempurung kelapa,” beber Mu’minah.
Kreatifnya ide Mu’minah tersebut bahkan telah meraih penghargaan Best Oral Persentation dengan tema energi dalam Tri-U International Joint Seminar and Symposium (JISS) 2017 di Mei University Jepang pada Oktober 2017.
Simposium internasional ini merupakan ajang bergengsi yang diikuti dari berbagai negara dan latar belakang.
”Pengalaman pertama yang tidak terlupakan. Di sana juga kami menampilkan tarian Indonesia, salah satunya tari piring,” pungkasnya.(cr1/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Tiga Irigasi di Kabupaten Bandung Barat Rawan Jebol BANDUNG BARAT – Tiga irigasi di Kabupaten Bandung Barat rawan terjadinya longsor di musim hujan. Ketiganya mulai dari Irigasi Cidadap di Desa Gununghalu Kecamatan Gununghalu, Irigasi Pasir Angin di Desa Sumurbandung Kecama… Read More
Harga Beras di Bogor Relatif Stabil Untuk menekan harga sejumlah komoditas pasar, pemerintah turut campur tangan dengan menentukan harga eceran tertinggi (HET). Pemerintah bahkan sudah menetapkan HET untuk komoditi beras.Strategi tersebut untuk menstabilkan … Read More
PBB Kota Bogor Siapkan Kader Dampingi Bima Arya di Pilwalkot Bogor Sambil menyelam minum air. Jelang Pilkada 2018, Wali Kota Bogor Bima Arya terus menggalang kekuatan. Di sela-sela tugasnya senin (16/10/17), Bima menyempatkan diri menyambangi Kantor DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Bog… Read More
Dituntut Bersaing Secara Sehat, Transportasi Konvensional Harus Inovatif BANDUNG – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Agung Suryamal angkat bicara ihwal regulasi transportasi online yang masih diperdebatkan baik di pusat maupun di daerah. Agung menilai, jika dibiarkan berlarut… Read More
Nahas! Diduga Berniat Mencuri, Seorang Pria di Kab. Bandung Tewas Tersengat ListrikNahas! Diduga Berniat Mencuri, Seorang Pria di Kab. Bandung Tewas Tersengat Listrik KABUPATEN BANDUNG – Sebagian warga Desa Lampegan, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung dikejutkan dengan sesosok mayat yang diduga akan melakukan pencurian disekitar Gedung Olahraga (GOR) sekitar pukul 05.30 sore, Selas… Read More
0 komentar:
Post a Comment