Banner 1

Wednesday, 10 January 2018

Bima Arya Minta Maaf


BOGOR–Sikap keras Ketua DPD Golkar Kota Bogor, Tauhid J Tagor akhirnya ”luluh’’ setelah bakal pasangan calon (bapaslon) Bima Arya-Dedie A Rachim sowan ke kantor DPD Golkar Kota Bogor, Senin (8/1). Pada lawatan itu, Bima Arya sekaligus membawa SK dari DPP Golkar yang berisi dukungan pada dirinya di Pilwalkot Bogor.

”Saya hadir untuk merapat, melapor, dan melakukan koordinasi dengan Golkar, sehubungan kehormatan yang telah diberikan DPP Partai Golkar untuk bersama-sama berjuang di Kota Bogor,” ujar Bima, usai mengunjungi DPD Golkar Kota Bogor.

Menurutnya, DPD Golkar Kota Bogor memberi sambutan yang hangat atas kehadirannya itu. Bima yang juga memboyong Dedie A Rachim, mantan pejabat KPK sekaligus pasangannya di Pilwalkot Bogor, menjadikan sambutan Golkar sebagai kehormatan yang luar biasa. ”Saya juga memperkenalkan sosok Dedie A Rachim, ternyata juga kawan lama dari kang Tagor, persahabatan dua keluarga juga. Jadi, keluarga kang Tagor dan kang Dedie bersahabat, sama seperti keluarga saya,’’ ujarnya.

Wali Kota Bogor petahana itu juga membawa misi khusus terkait strategi Pilwalkot Bogor. Dalam waktu dekat, pihaknya akan merancang dua agenda yakni pendaftaran pada Rabu (10/1) besok dan memantapkan mitra koalisi untuk agenda pemenangan kepala daerah.

”Saya juga meminta maaf apabila saya belum sempat sowan ke Partai Golkar. Itu kendala teknis semata,” terangnya.

Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa Partai Golkar menginginkan Dedie A Rachim menjadi kader Golkar. Soal itu, Dedie mengaku membutuhkan banyak waktu dan pertimbangan. ”Tentu kami akan menjajaki satu sama lain, tapi saya belum menentukan pilihan akan berlabuh,’’ ujarnya. Meski diakuinya, banyak hubungan sejarah yang menguatkan keluarganya dengan Partai Golkar. ”Beberapa senior di Golkar ada kaitan, bukan tidak mungkin akan dipertimbangkan memilih Golkar,’’ tukasnya.

Sementara itu, Tauhid J Tagor mengaku telah menerima pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang turut diusung Partai Golkar, yakni Bima-Dedie. Dia menegaskan, meski dinamika di internal partai juga tinggi, keputusan yang dikeluarkan DPP tetap wajib dijalankan.(ded/d)

sumber :Radar Bogor

0 komentar:

Post a Comment