POJOKJABAR.com, BOGOR – Ratusan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi nekat bertahan di padepokan Taat, di Probolinggo, Jawa Timur.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Tanah Air, tak terkecuali Kota dan Kabupaten Bogor. Mayoritas keluarga para murid Taat mengaku resah dan berharap segera dipersatukan kembali.
“Saya minta suami saya pulang.. Pulaaang..!!,” ucap Siti Sobariah (35), setengah berteriak.
Siti adalah istri dari Suminta (38), warga Kampung Cilubang RT 5/4,
Kelurahan Balubangjaya, Kecamatan Bogor Barat. Sudah empat bulan lamanya
ia ditinggal Suminta mencari harta di padepokan Taat.“Saya baru melahirkan anak keempat, harapan saya hanya segera pulang,” ujarnya kepada Radar Bogor, Minggu (09/10/2016).
Siti tak henti menangis saat ditanya perihal sang suami yang nekat berlabuh di padepokan Taat. Menurutnya, sejak saat itu, ia dan keempat anaknya terlantar. Tak ada biaya hidup dari Suminta. Terakhir kontak dengan sang suami, Siti hanya diberi ucapan “sabar” oleh Suminta.
“Tapi harus saya dulu yang kontak. Sudah saya bilang, sudah pulang saja. Kata dia, sabar, sabar. Karena uang belum cair. Kasihan anak-anak,” ucapnya sembari terisak.
Berbeda dengan Siti, ayah Suminta, Emang (60) sedikit emosi dengan perbuatan yang dilakukan Kanjeng Dimas kepada anaknya itu. Emang juga menyesal anaknya tertarik bergabung dengan Kanjeng Dimas.
sumber:pojok jabar
uploader:M ikhsan Ramdani
0 komentar:
Post a Comment