Pencairan KIP di Kabupaten Bekasi Terkendala Data Virtual

POJOKJABAR.com, TARUMAJAYA – Bagi sekolah yang ingin mencairkan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP), harus memastikan data virtualnya benar.

Jika tidak, maka dana bantuan pendidikan dari pemerintah pusat tidak bisa cair.
Kondisi ini yang dialami oleh kepala Sekolah SMAN 1 Tarumajaya, Rojali.

 Dia mengaku terkejut ketika tidak bisa mencairkan dana KIP dari Bank BRI. Alasannya, tidak ada data virtual dari kementerian pendidikan.

Padahal, Rojali mengaku sudah menyerahkan data virtual kepada kementerian pendidikan untuk menerima program tersebut. Di sekolahnya, ada tiga siswa yang mendapat bantuan KIP, yakni sebesar Rp2 juta dalam setahun.

“Gak tahu juga saya, orang BRI-nya gak mau cairin gara-gara data virtualnya gak ada, padahal saya sudah ngasih data virtualnya. Untuk saat ini saya coba di cabang lain, kalau tidak bisa baru lari ke dinas,” imbuhnya.

Di SMAN 1 Tarumajaya sendiri, Rojali mendaftarkan 60 siswanya ke dapodik. Namun sayangnya hanya tiga siswanya saja yang disetujui, itupun hanya keluar nomor rekening bank saja, tidak dengan data virtualnya.

“Kalau kita cek, memang rekeningnya keluar, tapi datanya enggak, bingung saya juga yang salah siapa jadinya,” ungkapnya.

Berbeda dengan SMA, di SMP wilayah Tarumajaya, data yang tertera semua lengkap dan sudah mulai dilakukan pencairan.

“Enggak tahu juga kenapa, kalau SMP semuanya lancar, tapi SMA error begini, dan baru tahun ini saja harus pakai data virtual, tahun sebelumnya padahal cukup dengan rekening,”  pungkasnya.

Sementara itu terpisah,  Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Heri Erlangga mengaku, belum mengetahui adanya masalah tersebut. Menurutnya, selama ini   pencairan dana KIP cukup dengan nomor rekening siswa saja.

“Saya belum tahu, tapi saya akan coba tanya teman-teman ada solusi lain atau tidak,” ujarnya.

Untuk tingkat SD sendiri, Heri mengaku hingga saat ini belum ada lapora. Sehingga dirinya menganggap tidak ada masalah.”SD kayaknya gak ada masalah, soalnya laporannya sendiri juga gak ada,” pungkasnya.



sumber :  pojok jabar