BOGOR-RADAR BOGOR,Lutfi Rahma Ningtiyas, salah satu mahasiswi Institute Pertanian Bogor (IPB) yang meraih nilai tertinggi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95.
Namun raihan lutfi untuk mendapatkan nilai tertinggi tidak semudah yang diperkirakan karena kondisi ekonominya yang tidak memungkinkan.
Ditambah ayahnya yang bernama Jujuwari hanya berprofesi sebagai tukang ojek sedangkan ibunya,Sri lestari hanya ibu rumah tangga.
Tetapi hal itu tidak membuat Lutfi down, bahkan hal itu menjadi pemicu agar dirinya tetap belajar dan meraih hasil maksimal.
Kepada pojokbogor (Radar Bogor Grup), Lutfi yang juga mahasiswi Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata di Institute Pertanian Bogor (IPB) menceritakan tentang awal dirinya bisa masuk ke Institute Pertanian Bogor (IPB).
“Saya masuk ke IPB itu melalui jalur SNMPTN, serta beberapa beasiswa. Dan saya selama kuliah membiayai sendiri dengan mengajar les jadi tidak membebani orang tua,” ujarnya disela-sela acara wisuda uang dilaksanakan di GWW IPB Dramaga Bogor, Rabu (12/12/2018).
Kedepannya, lanjut Lutfi, akan fokus untuk mencari pekerjaan serta membiayai ayah dan ibu serta anak-anaknya.
“Untuk melanjutkan ke S2 niatnya ada, tapi saya untuk sementara fokus membiayai adik-anak saya dan orang tua saya. Kalau misalkan ada rejeki pasti saya akan melanjutkan,” ucap Lutfi yang juga berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
(adi/ps/ysp)
0 komentar:
Post a Comment