Pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berharap, dengan berlakunya sistem tersebut pengguna jalan dapat beralih ke moda transportasi massal.
Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengatakan, uji coba pemberlakuan sistem ganjil genap di Tol Jagorawi dan Jakarta-Tanggerang ini berkaca pada keberhasilan penerapan ganjil-genap di Tol Jakarta-Cikampek.
“Sistem ganjil-genap sudah lakukan di Tol Jakarta-Cikampek, hasilnya positif, sehingga kita adakan juga di Tol Jagorawi dan Jakarta-Tanggerang itu alasan utamanya,” kata Bambang Minggu (15/4).
Selain keberhasilan tersebut, penerapan sistem ganjil genap ini juga dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan Asian Games, sehingga diharapkan mampu menurunkan kemacetan dan mempersingkat waktu tempuh para atlet ke venue yang disiapkan.
“Tantangan utama kita menghadapi Asian Games justru di masalah transportasi,” kata dia.
Nantinya selain penerapan kebijakan ganjil genal bagi kendaraan pribadi juga akan diikuti dengan pemberlakuan jalur khusus bus, di lajur 1.
“Tol Jakarta-Tanggerang akan diterapkan juga lajur khusus bus dan pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V mulai dari Cikupa hingga Tomang, selain ganjil genap tadi,” ucap dia.
Menurut dia truk juga turut andil dalam kemacetan yang terjadi di tol. “Angkutan berat ini menjadi penyebab, tapi tidak satu-satunya, salah satu penyebab kemacetan karena kecepatannya rendah sekali,” kata dia.
sumber: radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment