Banner 1

Wednesday, 10 January 2018

Festival Kurma Terbesar Hadir di Bogor


BOGOR–Bagi pencinta buah kurma, sepertinya tidak boleh melewatkan momen ini. PT Kampung Kurma resmi menggelar Pekan Festival Kurma Tropika Indonesia di Botani Square, kemarin (8/1).

Menurut Direktur Operasional PT Kampung Kurma, Suwardi Tanoe, Festival Kurma Tropika ini perdana digelar di Bogor bahkan di Indonesia. Di ajang yang dijadwalkan akan berlangsung selama sepekan (8-14/1) ini, akan memamerkan berbagai produk pangan olahan berbahan baku buah kurma tropika dari para petani buah kurma di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

Panitia juga akan menggelar berbagai acara terkait promosi buah kurma. Mulai seminar, diskusi, pameran, hiburan, games hingga beraneka lomba, seperti menggambar dan mewarnai untuk anak-anak.

“Festival kurma ini bertujuan mengedukasi masyarakat luas tentang potensi ekonomi dari bisnis investasi kurma tropika Indonesia,” kata Suwardi.

Menurut dia, selain mendapatkan berbagai macam program acara terkait bisnis kurma, pengunjung juga dapat menikmati berbagai produk makanan berbahan baku kurma. “Bisnis pertanian kurma tropika seperti yang saat ini kami kembangkan di sejumlah wilayah di Bogor, ternyata peluangnya baik sekali. Bahkan, dari sisi bisnis dan investasi ekonomi sangat bagus untuk terus kita kembangkan di Indonesia,” tambahnya.

Menurut dia, mayoritas pohon kurma yang ditanam warga Indonesia tidak berbuah dikarenakan masih kurangnya pengetahuan tentang penanaman kurma. Akibatnya, kata Suwardi, menjadi justifikasi umum bahwa pohon kurma tidak bisa berbuah di Indonesia.

Padahal, jika mengetahui tata cara menanam dan merawat pohon kurma, dalam waktu tertentu sudah bisa memanen buah kurma.

Untuk itu, sambung Suwardi, melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menyosialisasikan kepada masyarakat luas mengenai potensi buah kurma dengan kandungannya menjadi berbagai produk pangan yang menyehatkan melalui investasi berupa kebun kurma yang dibagi berupa kavling.

“Di negara Thailand telah bergerak mengembangkan budidaya tumbuhan kurma sejak 18 tahun lalu, dan kini telah beralih dari perkebunan tebu ke perkebunan kurma yang cukup luas. Padahal, Thailand bukan negara yang mayoritas muslim,” katanya.

Menurutnya, di wilayah Bogor, pihaknya telah memiliki tiga lokasi pengembangan tanaman kurma, di antaranya di Tanjungsari, Jonggol, dan Jasinga. Satu pohon kurma setelah penanaman 3–5 tahun diharapkan sudah dapat dipanen dengan potensi hasilnya antara 150–300 kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Anas Rasmana menyambut baik adanya festival kurma tersebut.

“Tentu kami sangat mendukung bisnis dan usaha pertanian buah kurma tropika ini untuk terus dikembangkan di Bogor. Bahkan, saya sangat yakin dan percaya, jika terus dikemba­ngkan secara baik, bisnis ini ke depan akan menjadi salah satu potensi kekuatan ekonomi yang luar biasa besar bagi masyarakat Kota Bogor,” ujarnya.(ran/c)

sumber :Radar Bogor

0 komentar:

Post a Comment