Detial Engginering Desain (DED) jalan layang tersebut kini sudah masuk dalam kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) namun masih dalam perbaikan lebih lanjut lagi.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Chusnul Rozaqi, desain sudah diserahkan pemkot kepada pemerintah pusat. Jika tidak ada aral pembangunan akan sesuai dengan jadwal yakni tahun 2017 mendatang.
“Pelelangan juga langsung dilakukan disana (kementrian, red). Tapi sekarang ini ada 8 persil bidang lagi yang belum kami bayar,” ujar Chusnul.
Untuk sisa pembebasan, pihaknya sudah mengajukan lagi dana tambahan sebesar Rp6 miliar dalam anggaran perubahan yang sudah disepakati dalam paripurna bersama DPRD Kota Bogor.
Untuk keseluruhan, masih ada sekitar 18 bidang tanah lagi yang harus dibayar Pemkot dengan total anggaran sebesar Rp10 miliar.
“Setelah lelang dilakukan oleh pihak kementrian, langsung mereka instruksikan untuk pekerjaan. Kita target dimulai tahun depan,” tukasnya.
Sementara, rencana pembangunan flyover RE Martadinata didukung penuh oleh DPRD Kota Bogor. Anggota Komisi C DPRD Kota Bogor, Yus Ruswandi mengatakan, pembangunan flyover di ruas jalan tersebut dinilai sangat urgen. Mengingat, di jalur tersebut sudah sangat krodit lalu lintasnya.
Sumber:pojok jabar
Uploader:M Ikhsan Ramdani
0 komentar:
Post a Comment