POJOKJABAR.com, BOGOR – Ribuan unit rumah di Kecamatan Cisarua masih terbuat dari bilik bambu. Sedikitnya ada 1.750 rumah tradisional khas perkampungan pada zaman dahulu.
Salah satu warga, Eman (47) mengatakan, rumah bambu berusia hampir 20 tahun itu menjadi tempat tinggalnya.
Hingga kini, tidak ada niatan untuk merubah struktur dan komposisi
rumah ke lebih modern. Penghasilannya sebagai penjual cilok baru mampu
mengisi perut keluarga dan sekolah anak-anaknya.
“Saya bersyukur saja pada Allah SWT. Masih diberi kesehatan, istri
dan anak yang baik serta rumah bilik yang saya bangun sendiri sejak saya
bujangan. Penghasilan jualan cilok di sekolah belum bisa untuk
membangun rumah dari tembok,”ujarnya kepada Radar Bogor.Begitu pula dengan Aisyah (36). Rumah bilik peninggalan almarhum suaminya ini menjadi satu-satunya tempat tinggal bagi ia dan dua anaknya. Rumah bilik seluas 5×6 meter itu ia rawat semampu mungkin.
“Kondisinya begini. Kalau sampai rusak, mau tinggal dimana lagi?,”tuturnya.
“Masih ada ribuan unit rumah bambu yang tersebar di sepuluh desa. Umumnya merupakan rumah paggung dengan dinding bilik dan alas kayu,” timpal Kasi Pemerintahan Kecamatan Cisarua, Ridwan Wahyudin ditemui di kantornya, .
Sementara itu, desa dengan rumah bilik terbanyak terdapat di Desa Citeko dengan 588 unit. Sedangkan Desa Kopo terdapat 512 unit.
“Di citeko paling banyak karena berada di ujung. Namun untuk kondisinya beragam. Ada yang layak ada yang sudah mulai
sumber: pojok jabar
uploader: M IKHSAN RAMDANI
0 komentar:
Post a Comment