Banner 1

Friday, 13 April 2018

Pemilih Difabel Capai 50 Ribu Orang


BANDUNG–RADAR BOGOR,Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Ba­rat mengungkapkan jumlah pemilih dari penyandang disabilitas di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 mencapai 50 ribu orang. Pemilik suara tersebut diharapkan terfasilitasi mem­berikan suaranya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar Har­mi­nus Koto mengung­kap­kan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar pemilih dari penyandang disabilitas mendapat kemudahan dalam menyalurkan suaranya di Pilgub Jabar 2018.

”Pemilih disabilitas di Pilgub Jabar dari 22 ribu menjadi 50 ribu orang,” ujarnya,

Dia mengatakan dari total tersebut, sekitar 7.000 orang penyan­dang disabilitas tuna­netra. Sehingga, KPU menye­diakan template surat suara dengan huruf braile. Menurut­nya, para penyandang disabi­litas tunanetra tetap memer­lukan pendampingan menuju tempat pemungutan suara dan bilik suara.

”Sehingga diharap­kan tidak mendapatkan kesuli­tan. Namun bukan berarti yang mencoblos adalah orang lain,” bebernya.

Sementara itu, dalam pene­tapan daftar pemilih semen­tara (DPS) untuk Pilkada 2018, KPU Kabupaten Bogor juga mencatat 2.188 pemilih disabilitas dari total DPS sebanyak 3.293.819 jiwa.

Jumlah tersebut terdiri dari tunadaksa sebanyak 748 jiwa, tuna netra 364, tunarungu/wicara 340, tunagrahita 147 dan disabilitas lainnya 589.

Komisioner KPU Kabupaten Bogor Divisi Umum, Keuangan dan Logistik Akhmad Munjin menjelaskan, pemilih disa­bilitas tersebar di seluruh keca­matan di wilayah Kabu­paten Bogor hasil pencocokkan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Petugas Pemutak­hiran Data Pemilih (PPDP). KPU sengaja memisahkan datanya untuk mempermudah pemetaan dalam menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan nantinya.

”Kalau perlakuannya semua sama, cuma memang nanti mungkin ada penyediaan alat khusus, misalnya untuk tuna netra ada kertas suara yang disesuaikan,” terang Munjin.
Menurut dia, KPU ingin memastikan pemilih disabilitas memperoleh akses yang mudah di setiap tempat pemu­ngutan suara (TPS).

Nantinya, petugas juga akan mendam­pingi dan membantu pemilih jika mendapat kesulitan di TPS. ”Mereka kan perlu akses agar lebih mudah, jangan sampai menyulitkan bagi kaum disabilitas. Jangan sampai mereka terdiskriminasi, karena mereka punya hak yang sama untuk memilih,” tegasnya.


sumber: radarbogor.id

Related Posts:

  • Butuh Wali Kota Pencetak Lapangan Kerja BOGOR–RADAR BOGOR,Masyarakat Kota Hujan memilih calon wali kota dan wakil wali ­kota bukan tanpa alasan. Pilihan mare­ka akan dijatuhkan pada calon yang bisa melakukan suatu hal seperti yang mereka inginkan. Dari survei Ch… Read More
  • Warga Bogor Sudah Punya Pilihan BOGOR-RADAR BOGOR,-Elektabilitas pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor, Bima Arya-Dedie A Rachim melesat jauh mengungguli kompetitornya. Pada survei Charta Politika Indonesia yang dilakukan pada 1 – 5 Maret 20… Read More
  • Dadang-STS Ingin Kembalikan Kejayaan PSB BOGOR–RADAR BOGOR,Sudah jadi rahasia umum jika persepakbolaan Kota Bogor sedang menurun. Minim­nya fasilitas lapangan sepak bola pun ditengarai jadi penyebab sulitnya memunculkan bibit unggul pemain sepak bola dari Kota Hu… Read More
  • Pemilih Difabel Capai 50 Ribu Orang BANDUNG–RADAR BOGOR,Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Ba­rat mengungkapkan jumlah pemilih dari penyandang disabilitas di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 mencapai 50 ribu orang. Pemilik suara t… Read More
  • Pedagang Curhat Tinggi-nya Biaya Retribusi BOGOR–RADAR BOGOR,Kehadiran calon wali kota nomor 1 Achmad Ru’yat di Kampung Cibereum Gang Pancong, Kelu­rahan Mul­yaharja, Kecamatan Bogor Selatan, kema­rin (11/4), dibanjiri kelu­han para petani dan pedagang sayu­ran. Mu… Read More

0 komentar:

Post a Comment