Monday, 22 January 2018
Home »
» Relokasi PKL Awal Februari
Relokasi PKL Awal Februari
CIBINONG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menargetkan proses lelang untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) kawasan Puncak ke lahan perkebunan teh Gunung Mas, dilakukan awal Februari. Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Rustandi mengungkapkan, komitmen Pemkab Bogor, yakni menyiapkan struktur untuk menampung PKL sepanjang jalur Puncak agar menempati kawasan relokasi yang akan dibangun dengan memenuhi kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan.
”Nah, kami sudah bergerak melakukan persiapan, salah satunya paket pola pelelangan. Ini nanti akan mematangkan terkait masalah DED-nya, amdal koordinasi dengan Kemenhub, yang menggunakan kawasan PTPN, karena itu sudah ada amdalnya,” tuturnya.
Rustandi mengatakan, amdalnya mendukung pengembangan wisata di wilayah tersebut. Kini, bahkan, sudah dalam tahapan persiapan dokumen lelang, dan diharapkan awal Februari dilelangkan. ”Dalam 40-50 hari kerja setelahnya, mudah-mudahan April sudah ada teknis pekerjaan. Sehingga Agustus atau September kawasan penampungan selesai, dan mungkin Desember pemindahan PKL sudah beres. Kami berharap sebelum masa jabatan bupati berakhir sudah diselesaikan tanpa ekses,” tukasnya.
Menyoal warga protes akibat pembangunan yang membuat terhambatnya saluran air, menurut Rustandi, saat membangun, Dinas PUPR memastikan terlebih dahulu akan membuat gorong-gorong,” ”Sehingga tidak mengganggu warga. Sisa PKL semuanya 539. Tahap pertama sudah ditampung sebanyak 110, kemudian ada juga yang membangun lapak-lapak sendiri yang dibangun pihak swasta,” pungkasnya.
Sementara, untuk desain kawasan relokasi PKL, kata Rustandi, sudah ada namun belum bisa diekspose karena harus melewati tahapan review. Kata dia, kawasan PKL ini nantinya memiliki konsep terpadu, ada PKL, foodcourt juga masjid yang dilengkapi kawasan terbuka seperti taman. ”Total anggaran pembangunan tahap kedua ini Rp11,34 miliar,” urainya.
Terpisah, Staf Bidang Jasa Konstruksi Dinas PUPR Ahmad Rukhiyat menerangkan, ada perubahan rencana relokasi yang awalnya akan menggunakan sistem swakelola. ”Nah, setelah perencanaan ini keluar, mungkin akan ada pengesahan perencanaan, baru nanti ada review desain lagi. Itu yang dilaksanakan oleh konsultan perencana,” jelasnya.
Ahmad menguraikan, kondisi lahan pembangunan sekarang sedang dalam tahap cut and fill oleh kodim, berikut gorong-gorong. ”Untuk kondisi pematangan lahannya sekarang 60 persen. Kondisi lahan kan kosong, bekas perkebunan teh Gunung Mas,” paparnya.
Dirinya menyebut, langkah terdekat yang akan dilakukan yakni melengkapi pengesahan perencanaan yang dibuat Dinas PUPR untuk selanjutnya di-review. ”Setelah itu dokumen UKL, UPL, amdal lalin dan lainnya yang lengkap barulah masuk proses pelelangan. Target PUPR untuk perencanaan di Februari, mudah-mudahan bisa beres,” tandas Ahmad.(wil/c
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Pemakaian Pupuk Kimia di Bogor Harus Dikurangi BOGOR – Orasi ilmiah guru besar kembali diselenggarakan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Sabtu (9/4/2016) giliran tiga guru besar tetap dari tiga fakultas yang berbeda. Diantaranya, Prof Iswandi Ana… Read More
Ratusan Warga di Kabupaten Bogor Tak Memiliki BPJS BOGOR – Lebih dari 500 warga Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, belum menikmati pelayanan kartu Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Warga pun masih menunggu kartu jaminan kesehatan dari pemer… Read More
PKL di Bogor Ini Bikin Jalan Semakin Semrawut BOGOR – Keberadaan pedagang Kaki Lima (PKL) di depan Pasar Ciawi dan pintu keluar Tol Ciawi semakin meresahkan. Sebab, setiap hari selalu menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas disana. Hal ini membuat Pemerinta… Read More
2017 Indonesia Bakal Bebas Fenomena Pemasungan BOGOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor diminta jeli dan bekerjas keras mengatasi fenomena pemasungan di Bumi Tegar Beriman. Sebab, tindakan pemasukan penderita gangguan jiwa masih sering dilakukan. … Read More
Menunggu Tumbal dari Timbal Cinangka BOGOR – Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea sudah terkenal sebagai pusat peleburan aki sejak 1978 silam. Lantaran dinilai berdampak tidak baik pada kesehatan, pemerintah perlahan-lahan menutup aktivitas tersebut… Read More
0 komentar:
Post a Comment