JawaPos.com- Saat
persaingan di papan atas Indonesia Soccer Championship (ISC) kian
sengit, Arema Cronus justru mengalami masalah di lini depan,
Yakni,
berupa seretnya produktivitas gol.
Dalam empat laga pertama putaran
kedua, Singo Edan –julukan Arema– hanya mencetak tiga gol. Padahal,
dalam periode yang sama pada putaran pertama, tim asuhan Milomir Seslija
tersebut membukukan enam gol.
Karena itu, jajaran pelatih pun memberikan pekerjaan rumah kepada barisan depan. Mereka harus memperbaiki finishing
alias penyelesaian akhir. Terutama ketika menghadapi lawan yang sangat
defensif atau memainkan garis pertahanan rendah.
’’Yang perlu diingat,
tugas bikin gol ini tidak hanya ditujukan kepada para penyerang,’’ ujar
asisten pelatih Arema Joko Susilo kepada Malang Post (Jawa Pos Group).
Di 10 besar klasemen sementara ISC,
dengan koleksi 24 gol, Arema hanya berada di posisi kesembilan pencetak
gol terbanyak.
Hanya unggul atas Persib yang baru 21 kali membobol
gawang lawan.
Padahal, secara posisi, Arema berada
di tempat kedua dengan meraih 40 angka. Satu poin saja di bawah sang
pemuncak klasemen Madura United.
Persipura mengintip di belakang Singo
Edan dengan mendapat 39 poin, disusul Sriwijaya FC dengan dua angka
lebih sedikit dari Persipura.
Beruntung, mesin gol yang seret itu
diimbangi dengan soliditas lini pertahanan. Arema adalah tim paling
sedikit kebobolan.
Juga satu-satunya tim yang tingkat kebobolannya di
bawah 10 kali, persisnya 9.
Menurut Joko, secara agresivitas,
Christian Gonzalez, Sunarto, serta Febri Hamzah yang berada di depan
dengan dukungan Marcio Teruel dan Nick Kalmar di garis kedua sebenarnya
tidak mengalami masalah. ’’Tetapi, kebanyakan lawan kami memang tampil
sangat defensif,’’ katanya.sumber:jawapos.com
uploader:ikhsan
0 komentar:
Post a Comment