Banner 1

Thursday, 12 April 2018

Oknum Pejabat Buronan BNN


Oknum peja­bat di Kabupaten Bo­gor digere­bek Tim Badan Nar­ko­ti­ka Nasional (BNN) Kabupa­­ten Bogor saat berpesta sa­bu di ke­diamannya, di salah sa­tu perumahan bi­langan Cibi­nong pukul 02.56 WIB, Sabtu (17/3).

AG, yang diduga merupa­­kan pejabat di salah satu badan instansi pemerintah ini, di­tang­kap bersama istri (S) juga t­eman wanitanya (Z). Seketika, pria berkacamata itu dimin­ta untuk melakukan tes urine, dan hasilnya positif ampheta­mi­ne. Pun dengan Istri dan tem­an wanitanya.

Saat penggerebekan dite­­mu­kan juga sabu bekas pa­kai se­berat satu gram beserta alat isapnya.

Kepala BNN Kabupaten Bo­gor Nugraha Setya Budhi me­ne­rangkan, penggerebekan AG berdasarkan laporan ma­sya­rakat tentang adanya ak­tivitas mencurigakan di ke­diaman AG.

Lebih lanjut Budi men­ga­­ta­­kan, saat digerebek, ketiga­­nya ber­sikap kooperatif. Jika ha­­­nya ber­­status pengguna, maka di­­pang­gil untuk memberi­k­an ke­te­ra­ngan lebih lanjut dan di­an­jurkan mengikuti reha­bilita­si. Namun, mereka tidak me­­menuhi panggilan petugas.

”Mereka mengaku akan mem­­­­­­­berikan informasi dari mana mendapatkan sabu­n­ya. Dibawa ke BNN, minta wak­­tu sebentar. Tapi hingga hari ini (kemarin,red) tidak hadir. Sta­tus ketiganya kini DPO,” ujar­nya kepada Radar Bogor, kemarin (10/4).

BNN, sambung Budi, te­lah melayangkan tiga kali su­­rat pemanggilan kepada instan­­si terkait untuk menghadap­­kan oknum pejabatnya terse­­but. Yakni ter­tanggal 28 Maret, 3 April dan 6 April. Tapi tak digubris.

”Kami mengirimkan surat secara kelembagaan, jelas dikirimkan nama dan foto AG. Ternyata tidak kooperatif. Harusnya minimal datang perwakilan mengatakan bah­wa pelaku ini tidak ada di tempat. Tapi sama sekali tidak ada ja­waban dari pihak yang ber­sangkutan,” tukas Budi.

Masih kata Budi, jika dalam batas waktu yang belum diten­tukan tidak ada langkah posi­tif yang dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan pihak­nya akan melakukan jemput paksa, sekalipun AG tengah bekerja.

”Itu betul kesalahan sendiri, tapi karena beliau be­kerja di situ, maka surat di­tu­jukan ke kepala badan terkait,” tandas Budi.

Hingga berita ini naik cetak, pimpinan di instansi peme­rin­tah tempat AG bekerja tak men­ja­wab panggilan telepon mau­­pun membalas pesan sing­­kat wartawan koran ini.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • Penghuni Kemang Pratama Waswas Warga kompleks Kemang Pratama 2 waswas. Ini karena jalan lingkungan di kompleks mereka retak-retak dan berpotensi membuat tanggul yang membentengi kompleks tersebut jebol.Dampaknya, banjir besar akibat luapan Kali Bekasi d… Read More
  • Kamis Tertib Sasar PKL Liar Diduga sopir mengantuk, truk pengangkut air menabrak pohon palem di depan kantor Disdukcapil Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, kemarin (7/3). Sopir yang diketahui bernama Julpan Hutapea (45) pun dilarikan ke RSUD Cibin… Read More
  • Desa Terisolasi Butuh Sentuhan Menjadi Kabupaten Bogor termaju, tampaknya, masih jauh dari harapan. Terbukti dengan masih banyaknya desa terisolasi, salah satunya Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur. Padahal, potensi desa itu sangat luar biasa.“Hingga … Read More
  • Sopir Ngantuk, Truk Nabrak Pohon Diduga sopir mengantuk, truk pengangkut air menabrak pohon palem di depan kantor Disdukcapil Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, kemarin (7/3). Sopir yang diketahui bernama Julpan Hutapea (45) pun dilarikan ke RSUD Cibin… Read More
  • Terisolir dari Pusat Pemerintahan Masih banyak ditemukan desa-desa yang akses lokasinya terisolir dari pusat pemerintahan. Salah satunya Desa Banyu­asih, Kecamatan Cigudeg.Camat Cigudeg Acep Sajidin mengatakan, ada salah satu warga Banyuasih harus berangka… Read More

0 komentar:

Post a Comment