JAKARTA–Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum masuk sepuluh besar bupati terpopuler se-Indonesia. Penilaian ini berdasarkan kinerja dan kiprahnya yang tak pernah lepas dari sorotan media.
Indonesia Indicator. Ya, Indonesia Indicator merupakan sebuah sebuah perusahaan intelijen media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI) yang mencatat 10 bupati, wali kota, dan gubernur yang paling banyak muncul (terpegah) dan banyak memberikan pernyataan (tervokal) pada 1.909 media daring di Indonesia selama 2017.
Menurut Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, bupati terpegah atau terpopuler 2017 ditempati oleh Dedi Mulyadi, bupati Purwakarta. “Bupati Purwakarta merupakan figur terbanyak diberitakan media sepanjang 2017 dengan jumlah pemberitaannya mencapai 11.570 berita, atau rata-rata 34 berita per hari,” kata Rustika seperti dalam siaran persnya.
Berdasarkan catatannya, dari 10 urutan nama bupati terpegah, terdapat dua nama yang berkasus dengan KPK, keduanya perempuan, yakni Bupati Klaten Sri Hartini dan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari. Posisi Rita sendiri, kata Rustika, sebelumnya sudah dikenal aktif dan di-framing positif sebelum bermasalah dengan KPK.
Bupati terpegah kedua ditempati Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan 8.862 berita. Peringkat ketiga ditempati Bupati Malang Rendra Kresna. Sedangkan, posisi keempat ditempati Bupati Klaten Sri Hartini dengan 3.532 berita, dan posisi kelima ditempati Bupati Lampung Tengah Mustafa.
Sementara itu, posisi keenam hingga ke-10 bupati terpegah ditempati Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari 3.241 berita, Bupati Indragiri Hilir HM Wardan dengan 3.147 berita, Bupati Bengkulu Amril Mukminin dengan 2.632 berita, Bupati Siak Syamsuar dengan 2.576 berita, serta Bupati Tasikmalaya UU Ruzhanul Ulum dengan 2.349 berita.
”Saya tidak menyangka masuk 10 besar bupati terpopuler se-Indonesia. Saya mengucapkan syukur alhamdulillah, berarti ada orang Tasik yang memiliki popularitas di luar Tasik,’’ kata Uu Ruzhanul Ulum.(**/unt)
Sumber ;Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment