Wednesday, 24 January 2018
Home »
» Sukses Pengrajin Limbah Kayu, Awalnya Untung Rp100 Ribu, Kini Puluhan Juta
Sukses Pengrajin Limbah Kayu, Awalnya Untung Rp100 Ribu, Kini Puluhan Juta
Demi mewujudkan mimpi, Dani Abdul Madjid (26) tak pernah lelah menghadapi rintangan dalam berusaha. Meski sempat putus sekolah pada 2009, saat beranjak ke kelas tiga SMA karena tuntutan ekonomi, dirinya terus berjuang untuk membawa kehidupan lebih baik ke depannya.
Pria yang akrab disapa Kuping ini patut menjadi contoh anak muda yang hidup dengan bekerja keras. Ia mulai berkarier pada 2012 sebagai pramuniaga, operator studio rekaman, hingga IT support tempat karaoke. Beragam kisah juga pernah dialaminya, seperti hidup di Jonggol tanpa air dan listrik selama dua tahun.
Meski demikian, dirinya tidak patah semangat untuk terus berkarya. ”Saya kerja terus biar bisa bantu orang tua. Alhamdulillah bisa melanjutkan sekolah hingga tamat SMA,” kenangnya.
Saat lulus SMA, tuntutan ekonomi masih terus menghantui. Ia hidup bersama kedua orang tua dan tujuh saudaranya dalam beratnya hidup. Tidak kehabisan akal, anak kedua dari Maulidi Undito (50) dan Evi Sartika (48) ini ternyata memiliki kemampuan luar biasa hingga membawanya ke jenjang karier yang lebih tinggi, yaitu owner Ragaji. ”Dulu ayah saya kerja serabutan, dia bantu support saya sehingga saya seperti sekarang ini,” tuturnya.
Awal mula membangun Ragaji, dikarenakan gerah terhadap limbah-limbah kayu yang terbuang. Ia pun berinisiatif membuat karya berupa funiture dan suvenir dari bahan-bahan dasar tersebut.
Tak disangka, hasil karyanya pun banyak diminati. ”Tahun 2016 Ragaji saya dirikan sendiri. Awalnya buat huruf-huruf kayu, terus banyak yang memesan. Dan akhirnya dikembangkan jadi usaha kayu limbah dengan berbagai produk,” kata dia.
Ia mengaku, omzet yang diperoleh dulu hanya Rp100-200 ribu per bulan. Seiring berjalannya waktu, tiga tahun belakangan, omzetnya melonjak drastis hingga Rp45 juta. ”Saya tidak mundur untuk berusaha meski ayah saya kena PHK 1998 silam. Tapi berkat support mereka, saat ini saya bisa berdiri dan membantu kebutuhan ekonomi keluarga,” ucapnya.
Ia juga berpesan pada anak muda agar tidak mudah putus asa walaupun memiliki keterbatasan. Karena itu merupakan salah satu hal yang menuntut berpikir kreatif. ”Saya belajar dari keterpurukan dan hal ini yang membuat saya untuk terus berpikir kreatif. Apa pun pasti bisa jadi peluang, namun terus didasari doa dan usaha,” pungkasnya.(cr2/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Presiden Bakal Terima Tamu Negara di Istana Bogor, Istura Molor Lagi BOGOR–RADAR BOGOR,Belum adanya jadwal pasti membuat warga yang sudah mendaftar Istana untuk Rakyat (Istura) kecewa. Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor menjadwalkan agenda favorit di setiap … Read More
Gelar Pameran Sketsa, Festival Merah Putih 2018 Satukan Semua Perbedaan BOGOR– RADAR BOGOR,Pameran sketsa digelar dalam rangakaian Festival Merah Putih (FMP), Senin (13/8/2018) di Botani Square. Ketua Panitia FMP 2018, Muzakkir mengatakan tema pameran Sketsa kali ini adalah kebhinekaan… Read More
Mau Naik Bus Uncal? Ini dia Rute dan WaktunyaRADAR BOGOR BOGOR-RADAR BOGOR,Setelah surat-surat administrasi layak jalan lengkap, Bus Uncal rencanya akan beroperasi pekan depan. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya, Minggu (13/8/2018). “Surat-surat admi… Read More
Ibu dari Pelaku Tawuran datangi Mapolresta Bogor, Pasrah Tak Mampu Bayar Ganti Rugi BOGOR–RADAR BOGOR, N (48), warga Kampung Babakan Gardu, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat tak kuasa membendung kesedihan saat putranya menjalani diversi di Mapolresta Bogor Kota, Senin (13/8/2018). … Read More
Semarak! Video Suasana Pawai Api Obor Asian Games 2018 Keliling Kota Bogor BOGOR-RADAR BOGOR, Sejak pukul 07.00 WIB, warga Kota Bogor sudah menyesaki ruas jalan utama mulai dari kawasan Jalan Raya Pajajaran hingga seputaran Kebun Raya Bogor. Mereka menunggu arak-arakkan api obor Asian… Read More
0 komentar:
Post a Comment