Wednesday, 24 January 2018
Home »
» Pedagang Blok F Keukeuh Tolak Site Plan
Pedagang Blok F Keukeuh Tolak Site Plan
BOGOR–Para pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang menolak site plan revitalisasi yang dipaparkan PD Pasar Pakuan Jaya (PPJ). Dalam pertemuan tertutup bersama PD PPJ, pengembang PT Mulyagiri KSO, PT Mayasari Bakti Utama, pedagang menilai site plan belum sesuai kriteria yang mereka inginkan.
“Kami tetap menolak,” kata Ketua Paguyuban Blok F Pasar Kebon Kembang, Suryanto kepada Radar Bogor, di kantor PD PPJ, kemarin (22/1).
Toto, panggilannya, mengatakan, tuntutan 178 pedagang tidak banyak. Dalam hal ini, site plan gedung tetap selandai sejajar dengan jalan raya pascarevitalisasi. Namun, dalam pertemuan itu, pengembang menawarkan peninggian tangga bangunan yang semula 4 meter menjadi 3 meter.
“Tujuan awal revitalisasi untuk menampung PKL dan pedagang binaan pemerintah. Tapi yang saya lihat, saat ini program tersebut bukan ke arah sana larinya, hanya PAD,” jelasnya.
Dia mengaku pada awalnya menyetujui progres pembangunan Blok F karena dianggap untuk kepentingan PKL dan pedagang binaan. Pedagang juga senang bila memiliki kios. “Apalagi daerah Taman Topi akan ditata ulang,” sambungnya.
Di tempat yang sama, mewakili Direktur Utama PD PPJ, Andri Latif, Kepala Unit Pasar Kebon Kembang, Iwan Arif Budiman, menjelaskan pengembang akan menerima usulan para peda-gang. Salah satunya, mengurangi tangga yang semula 3 meter menjadi 2,5 meter. “Dikurangi 50 cm, tetapi kalau kurang dari itu, berat,” katanya usai bertemu perwakilan pedagang.
Selain revitalisasi, Pemerintah Kota Bogor juga akan melakukan pengecoran jalan setinggi 40 sentimeter. Oleh karena itu, jika kurang dari 2,5 meter, kata Iwan, berisiko banjir. “Ketika diturunkan terus sampai sejajar jalan maka yang masuk bukan pengunjung, tapi air kota hujan,” jelas Iwan.
Menurut Iwan, site plan sudah melalui tahapan. Misalnya, amdal izin dengan instansi terkait. Blok F juga akan diapit jalan premium dan digodok sebagai salah satu contoh pasar SNI seperti di Jakarta dan belum dimiliki Jawa Barat.
“Pembahasan ini bukan setuju atau tidak setuju, tetapi supaya pedagang paham agar tidak ada spekulasi mengenai site plan,” ucapnya.
Iwan juga mengungkapkan, selama beberapa kali menjadi kepala pasar, tuntutan tangga ini baru pertama kali terjadi di Kebon Kembang. Bahkan, ia menyakini baru terjadi di Indonesia. “Biasanya, dalam revitalisasi itu yang dipermasalahkan soal sewanya. Tapi ini, soal tangga saja sampai digugat ke pengadilan,” ungkapnya.
Menurutnya, selain tangga, pedagang kemungkinan terkendala mobilitas bongkar muat barang. Namun, nantinya akan ada lift barang di blok tersebut.
Selain itu, 178 orang pedagang lama juga tetap mendapat harga Rp1.285.000 per meter selama 20 tahun. “Ini keunggulan pedagang lama. Perbandingan harga 1 banding 30 kali lipat,” ucapnya.
Lantaran belum menemukan kesepakatan, pertemuan akan diagendakan kembali.(don/c)
sumber :Radar Bogor
Related Posts:
Tarif Dianggap Masih Cukup Mahal, Sopir Truk Enggan Lewat Tol Bocimi. Ciawi Macet Lagi! BOGOR-RADAR BOGOR, Tol Bocimi Ciawi-Cigombong telah resmi beroperasi sejak Januari 2019 lalu. Sejak dibukanya tol tersebut, lalu lintas di ruas Jalan Raya Ciawi-Sukabumi lebih lancar dari biasanya. Namun setelah dibe… Read More
Bogor Street Festival CGM 2019 Siap Digelar Besok, Catat Ini Rundown Acaranya BOGOR-RADAR BOGOR, Puncak perayaan pesta rakyat Bogor Street Festival (BSF) Cap Go Meh (CGM) kembali digelar besok, Selasa (19/2/2019). Berbeda dengan tahun lalu, pesta rakyat kali ini akan dibalut dengan sebuah konse… Read More
Kodim 0606/Kota Bogor Deklarasikan Anti Hoax BOGOR-RADAR BOGOR, Peran media untuk menyampaikan informasi amatlah penting untuk membentuk cara berfikir masyarakat dalam menyerap isu. Hal itu diungkapkan Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Czi Aji Sujiwo ketika mendeklara… Read More
Sindikat Pedagang Miras Oplosan Maut di Gunungputri Dibekuk Petugas GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Dua orang sindikat pendagang miras oplosan berhasil dibekuk jajaran Polsek Gunungputri, di Jalan Raya Cicada, Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri, Minggu (17/2/2019) malam. Dalam penangkapan ter… Read More
Diguyur Hujan Deras, Tanah di Babakan Madang Kembali Retak. Rusak Jalur Puncak Dua! BABAKANMADANG-RADAR BOGOR, Tanah bergerak kembali terjadi di Kecamatan Babakan Madang. Kali ini, retakan merusak Jalan Babakan Madang menuju kawasan wisata jalur puncak dua. Akibatnya, hingga kemarin bisa dilintasi mobi… Read More
0 komentar:
Post a Comment