Banner 1

Thursday, 16 August 2018

Kurangi Antrean, BPJS Siapkan Sistem Rujukan Online. Ini Manfaatnya!




JAKARTA-RADAR BOGOR, Pemegang kartu BPJS Kesehatan selama ini kerap mengeluhkan buruknya sistem rujukan. Tidak sedikit pasien menunggu lama untuk ditindak dokter, karena harus mengantre saat dirujuk dari fasilitas kesehatan (faskes) pertama.
Mengantisipasi panjangnya antrean itu, BPJS Kesehatan mulai hari ini menguji coba sistem Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) secara online.
Pasien dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) tidak perlu lagi repot membawa berkas. BPJS Kesehatan mengklaim cara itu membawa dampak positif bagi peserta. Salah satunya, mengurangi jumlah antrean.
“Sistem rujukan online sebetulnya dipersiapkan sejak lama. Namun, implementasinya sangat bergantung kesiapan infrastruktur fasilitas kesehatan masing-masing,” ungkap Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Arief Syaefuddin kemarin (14/8).
Dia menuturkan, sebelumnya FKTP menggunakan aplikasi P-Care untuk memasukkan identitas pasien dan diagnosis. Sedangkan FKRTL memakai aplikasi V-Claim. Kini BPJS Kesehatan menggunakan aplikasi baru untuk menyatukan P-Care dan V-Claim.
Uji coba digitalisasi sistem rujukan dilakukan hingga 30 September mendatang. Dalam jangka waktu 30 hari (hari ini hingga 15 September), rumah sakit dan klinik diminta untuk memasukkan daya tampung dan macam-macam layanan medis. Setelah itu, BPJS Kesehatan memberlakukan rujukan berdasar mapping dari laporan rumah sakit tersebut. “Nanti bisa dilihat kapasitasnya, alat kesehatan yang dipunyai, dan praktik dokternya,” ungkap Arief.
Menurut dia, uji coba melibatkan 20.906 fasilitas kesehatan. Saat uji coba, juga akan dilakukan evaluasi. “Mungkin saat uji coba sudah bisa diketahui kapasitas rumah sakit sehingga menghindari antrean yang panjang,” ucapnya.
Rumah sakit rujukan akan menerima pasien sesuai kapasitas. Arief mencontohkan, di sebuah rumah sakit ada dokter kandungan yang berpraktik dua jam dan hanya mampu menerima 50 pasien. Karena itu, jika ada rujukan dari FKTP untuk pasien ke-51, pasien tersebut tidak diarahkan ke rumah sakit itu.
Dia menjamin, fasilitas rujukan online tersebut akan bersifat real time dari FKTP ke FKRTL. Karena itu, rumah sakit diminta untuk memperbarui data apabila memang ada perubahan. “Dengan sistem rujukan online, berpotensi paperless,” ucap Arief.
Ketika sistem mapping itu berjalan, rujukan tak lagi mengacu pada kondisi administratif. Misalnya, orang yang tinggal di perbatasan Sidoarjo dengan Surabaya dan lebih dekat ke Surabaya bisa dirujuk ke rumah sakit di Kota Pahlawan. Sebab, selain berbasis kapasitas rumah sakit, sistem online itu mempertimbangkan radius. (ysp)




Sumber : Radar Bogor

Related Posts:

  • Pesawat Jatuh Tewaskan 247 Orang ALJAZAIR–RADAR BOGOR,Sedikitnya 247 orang tewas akibat jatuhnya pesawat militer di Aljazair, Rabu (11/4). Pesawat jatuh tak lama setelah lepas landas dari pangkalan udara militer Boufarik di dekat ibu kota Algiers. Namun p… Read More
  • Waspada Banjir Bandang Susulan Warga Kampung Rawa Eyod, Desa Sukawangi, Kecamatan Sukama­kur, Kabupaten Bogor, belum bisa tidur nyenyak.Ancaman banjir bandang susulan bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya, jalur air yang tertutup material banjir bandang … Read More
  • Bangkit setelah Gagal di Dolly Saya sudah terkesan sejak mengenalnya. Tiga tahun lalu. Sejak dia menjabat Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya.Namanya agak sulit dieja: Dalu Nuzulul Kirom. Fakultas­­nya sulit dip… Read More
  • Imbas Lambannya Penerbitan Perbup No 50/2018 Padahal, keberadaan DD sangat penting bagi desa. Khu­sus­nya yang te­ngah fokus melakukan pe­na­­taan dan perbaikan sarana prasarana serta infrastruktur fisik.Sekretaris Desa (Sekdes) Ciseeng Iwan Kurniawan me­nga­takan, k… Read More
  • Setelah Ganjil Genap Lanjut Three in One Selain sistem ganjil genap yang akan diterapkan di Gerbang Tol Cibubur, pemerintah juga berencana menerapkan sistem 3 in 1 (three in one) di kawasan langganan macet tersebut. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya… Read More

0 komentar:

Post a Comment