BOGOR-RADAR BOGOR Mahalnya tarif parkri di Pasar TU Kemang membuat supir dan pedagang menggelar aksi unjur rasa, Senin (27/8/2018).
“Ini demo protes mahalnya tarif parkiran. Ini puncak kekesalannya, kami dijadikan korban,” ujar Iwan (40) salah seorang pedagang di Pasar TU Kemang kepada Radar Bogor, kemarin. Lebih lanjut ia mengatakan, tarif parkir berat bagi pedagang dan sopir suplayer sayur. Sehingga, semakin hari dikeluhkan terutama dipenghujung bulan.
Sebelumnya, kata Iwan, pada 22 Mei lalu aksi serupa juga dilakukan para sopir pemasuk pedagang sebagai buah kekesalan tarif parkir yakni sebesar Rp22.000.
Biaya itu, kata dia akumulasi dari biaya masuk parkir Rp8.000, biaya loading (bongkar muat) sayuran Rp4.000, dan biaya keluar kendaraan Rp8.000.
“Sudah ada keputusannya menjadi Rp2.000 persatu jam dan jam selanjutnya sama. Kendaraan besar Rp3.000,” ujarnnya. Kendati telah diberi solusi, kata Iwan, dalam praktiknya kebijakan itu sulit diterapkan.
Dikonfirmasi, Kepala Bagian Usaha Jasa PD PPJ, Iwan Suwandi berjanji, segera mencari tahu penyebab unjuk rasa. Namun, ia menolak menjelaskan terkait protes tarif parkir yang dikelolanya.
Berdasarkan penelusuran radarbogor.id, mahalnya tarif ini disebabkan dualisme pengelolaan Pasar TU Kemang. Pasar dikelola pihak swasta sementara parkir oleh PD Pasar Pakuan Jaya. (don/ysp)
Sumber : RADAR BOGOR
0 komentar:
Post a Comment