Dasyatnya, saat bernyanyi suaranya bak bintang Bang Noah, Ariel. Namun dibalik suarannya yang memukau, Fatah, begitu sapa akrabnya, menjadi tulang punggung keluargannya.
Mengapa demikian, Fatah yang kini berusia 28 tahun itu menlakoni ngamen sebagai profesinya sehari-hari.
Di samping itu, pria berkulit putih ini juga kerja serabutan mulai dari kuli panggul di pasar sampai tukang bangunan.
Ia rela bersusah payah demi membantu ekonomi keluarga dan menyekolahkan adik-adiknya.
“Terakhir sekolah SD berhenti tidak ada biayanya. Mau bagaimana lagi, Aa. Masih bujang SD Haur Jaya Kebon,” katannya.
Pria yang belum menikah ini mulai memetik senar gitarnnya sejak siang hari setelah membantu keluargannya di rumah.
Langkahnya kembali disambung usai Adzan Maghrib.
Rute yang dilewati dari pintu rumah ke pintu rumah sampai melopir jalan protokol.
“Dari Jalan Tentara Pelajar sampai ke sini (Jalan Johar). Kadang di jalan baru (Sholeh Iskandar) tapi sudah jarang takut suka banyak razia,” tuturnya.
Fatah sendiri adalah anak ke-4 dari 12 bersaudara.
Sedangkan sang ayah berprofesi sebagai supir becak.
Sementara ibunya, mengurus keperluan dapur sambil kuli serabutan.
Dari hasil mengamennya itu, pundi-pundi rupiah Fatah berikan pada ibunya untuk keperluan adik-adiknya.
Kini Fatah dan keluargan tinggal di sebuah rumah petakan di Kampung Pabuaran, Kelurahan cilendek Timur, RT04/06, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
“Anak semua ada 12 bersaudara. Saya anak ke-4, kakak ada 3 yang 1 meninggal 1. Adik ada 4, 1 meninggal sekarang ada 3 masih kecil, ada yang sekolah,” pungkasnya.
(don/pojokbogor)
Sumber : Radar Bogor
0 komentar:
Post a Comment